Sejak masa awal kehidupan seorang manusia, keterampilan membina hubungan yang baik dan harmonis dengan manusia lain adalah sebuah keterampilan sosial yang perlu dipersiapkan sejak dini. Keterampilan ini tidak dapat dipelajari hanya dengan diberikan pengajaran verbal, tetapi harus dipraktekkan langsung dan dilatih oleh seseorang melalui interaksi dengan manusia lain. Seseorang dapat menjalin interaksi sosial dengan orang disekitarnya dan lingkungannya memiliki keterampilan yang diperlukan untuk meraih kebahagiaan dalam hidupnya.
Sebagai contohnya, bila seorang anak berhasil menjalin interaksi dengan lingkungan sosialnya khususnya teman-teman sebayanya, hal ini akan sangat berpengaruh pada tahapan perkembangan psikologisnya di fase-fase kehidupan selanjutnya. Hubungan antar teman sebaya di masa kanak-kanak berkontribusi terhadap keefektifan fungsi seorang manusia pada saat dewasa kelak. Willard W. Hartup berpendapat bahwa ciri terbaik untuk kemampuan adaptasi seorang anak pada masa dewasanya kelak bukan dilihat dari nilai-nilai pelajaran yang dia dapatkan di sekolah, bukan juga dinilai dari perilakunya di dalam kelas. Namun, kemampuan adaptasi yang baik akan didapatkan dari kualitas hubungan sosialnya dengan anak-anak lainnya. Keterampilan sosial merupakan dimensi perkembangan sosial yang paling nyata dan dapat diamati secara langsung di dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan sosial sendiri adalah kemampuan seorang manusia untuk merespon lingkungannya secara positif, baik untuk membangun, memelihara dan juga meningkatkan dampak positif dari hubungan dengan manusia lain.
Dalam proses perkembangan manusia, terdapat kesinambungan dalam proses perkembangan dari satu fase usia ke fase berikutnya. Kemampuan manusia dalam membangun relasi sosial dengan teman-teman sebayanya tidak lepas dari apa yang terjadi pada proses relasi sosial di fase awal kehidupannya. Maka dari itu, mengembangkan sejumlah keterampilan sosial anak sejak usia dini merupakan hal yang penting karena hal ini dapat menentukan keberhasilan seorang manusia dalam menjalin hubungan sosial di kemudian hari.
Proses Perkembangan Keterampilan Sosial
Terdapat tiga proses dalam perkembangan keterampilan sosial anak dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
- Pengenalan
Pada tahap pengenalan ini anak perlu diperkenalkan dengan rasa empati dan keterampilan sosial lainnya seperti rasa tanggung jawab, rasa saling menghargai, toleransi, budaya mengantri, menunggu giliran dan berlaku adil kepada orang lain.
- Memutuskan
Setelah anak mampu mengenali berbagai keterampilan sosial, anak akan mampu menentukan keterampilan mana yang perlu dilakukan di situasi-situasi tertentu di lingkungan sekitarnya.
- Bertindak
Setelah membuat keputusan, anak akan secara natural bertindak sesuai dengan keputusan tersebut. Misalnya :
- Apabila anak melihat temannya mengalami kesulitan, anak dapat memutuskan untuk membantu temannya tersebut.
- Selain itu anak dapat belajar bertanggung jawab terhadap diri sendiri seperti membuang sampah di tempat sampah dan tidak sembarangan.
- Bekerja sama dengan orang lain untuk menyelesaikan suatu hal.
- Saling menghargai perbedaan agama dengan teman dan saling beribadah berdasarkan kepercayaan masing-masing.
- Bersabar dalam menunggu giliran dan antri.
Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Keterampilan Sosial Anak
Adapun peran orang tua dalam mengembangkan keterampilan sosial anak adalah sebagai berikut :
- Orang tua perlu mendorong anak untuk mau berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah dan membimbing mereka untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka dengan teman-teman sepermainannya. Bermain secara kelompok juga dapat membangun interaksi anak dengan baik.
- Orang tua perlu membangun interaksi yang positif dengan anak, agar anak memiliki keterampilan sosial untuk berinteraksi dengan orang-orang yang lebih tua dari dirinya.
- Kemampuan untuk meminta maaf tidak terjadi secara alami. Anak-anak perlu dibimbing, diajarkan dan diberikan contoh dalam bagaimana meminta maaf ketika berbuat salah. Anak-anak perlu membiasakan diri untuk meminta maaf dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap perbuatannya.
Peran Guru Dalam Perkembangan Keterampilan Sosial Anak
Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk membantu anak-anak didiknya mempelajari keterampilan sosial yang diperlukan dan bertindak secara pro-sosial. Ruang kelas adalah tempat yang baik untuk belajar dan mempraktekkan hubungan antar manusia. Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk mendorong dan membentuk keterampilan sosial murid-murid adalah sebagai berikut :
- Bermain Kelompok
Dalam menolong murid-murid untuk membangun keterampilan sosial dan terbiasa dalam melakukan interaksi sosial yang positif, murid-murid perlu terlibat dalam kegiatan yang aktif bersama dengan anak-anak lain. Sikap berbagi, toleransi, membuat kesepakatan, bergiliran dan saling membantu adalah sikap-sikap yang sering dilakukan dalam kegiatan bermain kelompok. Satu anak mungkin ingin bermain dengan sebuah mainan yang sedang dimainkan oleh anak lainnya. Atau, seorang anak mungkin memerlukan bantuan untuk melakukan sesuatu. Guru dapat mendorong murid-muridnya untuk membiasakan diri berperilaku pro-sosial dalam interaksi mereka. Hal ini dapat memupuk mereka menjadi manusia yang memiliki rasa empati, murah hati dan terbuka untuk meminta serta menerima bantuan ketika mereka dewasa kelak.
- Menjadi Contoh
Salah satu cara paling efektif untuk anak belajar berbagai keterampilan sosial adalah dengan mengamati orang-orang disekitar mereka. Sering kali anak-anak dengan mudah meniru orang tua, guru maupun teman-temannya, sehingga sebagai seorang guru harus memberikan contoh keterampilan yang ingin diterapkan kepada anak-anak didiknya. Tidak jarang guru menjadi idola seorang anak. Hal ini juga berlaku bagi orang tua.
- Melakukan Pengkondisian Lingkungan Sekitar
B. F. Skinner,, seorang psikolog Amerika mengemukakan bahwa lingkungan memiliki peranan yang penting dalam membangun keterampilan anak yang disebut dengan operant conditioning. Salah satu prinsip utamanya adalah dengan memberikan penguatan atau pelemahan terhadap kemunculan keterampilan tertentu. Contoh penguatan sebuah keterampilan sosial adalah dengan memberikan pujian dan hadiah yang bermakna ketika murid melakukan sesuatu yang positif. Pelemahan adalah ketika guru menjelaskan bahwa ketika murid melakukan sesuatu yang tidak baik, seperti merebut mainan temannya, hal ini tidak baik untuk dilakukan.
Ciri-ciri Keterampilan Sosial Pada Anak
Berikut adalah beberapa ciri-ciri keterampilan sosial pada anak :
- Mau berbagi dengan orang lain.
- Tidak mengalami kesulitan untuk bekerja sama di dalam kelompok.
- Mau mendengar satu sama lain ketika berbicara atau berinteraksi.
- Dapat dan memiliki keinginan untuk mengikuti instruksi dengan baik.
- Menghargai privasi orang lain ketika diminta.
- Merasa nyaman dalam melakukan kontak mata ketika berinteraksi dengan orang lain.
- Mau melakukan etika yang baik, seperti menyapa orang lain dan meminta maaf.
Cara Untuk Keterampilan Sosial Pada Anak di Rumah
- Melatih perspektif anak (Perspective Taking)
Perspective Taking adalah sebuah kegiatan yang mudah dilakukan oleh orang tua dan anak di rumah. Ketika menonton televisi atau membaca cerita, orang tua dapat bertanya kepada anak apa yang dirasakan oleh karakter di film atau cerita. Biarkan anak menjawab, dan orang tua juga dapat memberikan jawaban kepada anak sebagai contoh.
- Bermain Karakter
Bermain karakter dan menciptakan cerita dapat membantu anak melatih keterampilan sosial, sebab anak dapat menentukan apa yang perlu dilakukan di dalam skenario-skenario ceritanya tanpa konsekuensi sosial yang riil. Orang tua juga memiliki kesempatan untuk membentuk perilaku anak ketika bermain karakter.
- Meminta anak bercerita tentang kegiatannya
Setelah pulang sekolah atau pergi bermain, orang tua dapat meminta anak untuk menceritakan kegiatan-kegiatannya, Hal ini dapat membantu anak berlatih mengungkapkan perasaan, mengelola emosi,
Melatih keterampilan sosial anak sejak dini sangat perlu diterapkan dan diperhatikan dengan seksama oleh orang tua, karena membangun keterampilan sosial bukanlah suatu hal yang dapat dilakukan dalam waktu satu hari. Keterampilan sosial adalah sebuah kebiasaan yang perlu diterapkan sedini mungkin dan dibangun hingga dewasa. Apabila orang tua memiliki kesulitan untuk mengembangkan keterampilan sosial anak, dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa psikolog dan konselor yang berpengalaman.
Image Source :