Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Hal ini dapat dinilai dari cara anak berpikir, menunjukkan emosi, dan juga berperilaku. Teori kepribadian ekstrovert dan introvert pertama kali diperkenalkan oleh Carl Gustav Jung pada tahun 1910. Teori ini tetap menjadi teori yang populer dan masih digunakan hingga saat ini. Walaupun ada kemungkinan seseorang memiliki kepribadian extrovert dan introvert sekaligus, namun pada umumnya akan cenderung mengarah kepada salah satunya.
Apa yang Dimaksud Anak Introvert?
Anak introvert cenderung lebih fokus kepada pikiran, perasaan serta mood internal yang berasal dari dalam diri sendiri, tidak seperti anak extrovert yang selalu mencari stimulasi dari luar dirinya. Seseorang yang memiliki kepribadian introvert memiliki kebutuhan sosial yang berbeda. Sering kali anak yang introvert terlihat kurang ceria, namun sebenarnya ia bahagia dengan caranya sendiri.
Banyak anak dengan kepribadian introvert terlihat dapat bergaul berinteraksi dengan baik. Perbedaannya dengan anak extrovert adalah, anak yang berkepribadian extrovert mendapatkan energi dan merasa lebih refreshed setelah melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Sedangkan anak berkepribadian introvert akan merasakan burnout setelah melakukan interaksi sosial dan membutuhkan waktu untuk sendiri setelahnya untuk recharge. Hal ini juga disebabkan oleh anak introvert cenderung memendam energinya sendiri dalam situasi sosial untuk berekspresi.
Perbedaan juga dapat terlihat dari cara anak mencari solusi untuk permasalahannya, anak yang berkepribadian extrovert cenderung membutuhkan saran dan diskusi dengan orang lain sebelum membuat keputusan atau mendapatkan solusi. Sedangkan anak yang berkepribadian introvert cenderung membuat keputusan sendiri dan lebih nyaman mencari solusi sendiri tanpa bantuan orang lain.
Anak Introvert Tidak Selalu Pendiam
Banyak orang yang sering menyalah artikan anak introvert sebagai anak yang pendiam, pemalu dan penyendiri. Anak yang introvert tidak selalu terlihat seperti itu. Sebab pendiam dan introvert adalah dua kondisi yang sangat berbeda. Anak introvert akan banyak bicara dan aktif ketika ia sudah merasa nyaman dengan orang-orang dan suasana di sekelilingnya. Anak introvert biasanya akan cenderung memilih untuk diam di dalam situasi yang baru dengan orang-orang yang belum akrab.
Ciri-ciri Umum Anak Introvert
Beberapa ciri umum dari orang-orang yang memiliki kepribadian introvert yaitu :
- Cenderung menyimpan perasaannya sendiri.
Orang yang memiliki kepribadian introvert cenderung menyimpan isi hatinya dan berbicara kepada dirinya sendiri dibanding menyampaikan hal tersebut kepada orang lain. Orang tua tidak perlu terlalu khawatir ketika melihat anak introvert berbicara sendiri atau kepada mainannya. Biasanya anak introvert melakukan tindakan ini karena ingin dapat mengekspresikan perasaannya tanpa merasa dihakimi oleh orang lain.
- Terlihat pendiam atau menarik diri di tengah orang banyak.
Anak yang introvert sering terlihat diam atau menyendiri ketika berada di tengah banyak orang. Terutama jika orang-orang tersebut bukanlah orang-orang yang dikenal dengan baik oleh anak. Anak introvert cenderung merasa lelah atau burnout ketika harus berinteraksi dengan orang baru.
- Sering kali rewel saat menghadiri pesta atau tempat yang asing baginya.
Anak introvert butuh waktu untuk memproses pengalaman, orang-orang, tempat dan perasaan yang baru baginya. Ketika dihadapkan dengan kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang asing baginya, sering kali anak introvert tidak merasa memiliki cukup waktu untuk mengerti keadaan disekitarnya. Akhirnya, hal ini menyebabkan anak menjadi tidak nyaman dan rewel.
- Pengamat yang baik.
Anak introvert lebih memilih untuk diam dan memperhatikan orang lain dibandingkan dengan berinteraksi bersama orang lain. Ia akan memperhatikan dan mempelajari orang-orang dan situasi di sekelilingnya. Itulah sebabnya anak introvert adalah sosok yang selalu waspada dan memikirkan segala sesuatunya sebelum bertindak.
- Tidak menyukai kontak mata.
Anak introvert akan cenderung menghindari kontak mata terutama dengan orang-orang yang belum ia kenal dengan baik. Tindakan ini pada dasarnya dilakukan untuk melindungi dirinya sendiri dan tidak ingin merasa terintimidasi dengan kehadiran orang lain. Hal ini membuat anak introvert terkesan sebagai pribadi yang pemalu.

Tips Mengasuh Anak Introvert
Tidak jarang orang tua mengalami tantangan serta kesulitan tersendiri dalam menghadapi anak-anak yang berkepribadian introvert. Berikut tips untuk mengasuh anak yang berkepribadian introvert dengan efektif :
- Memperkenalkan orang dan situasi yang baru secara bertahap.
Karena anak yang berkepribadian introvert lebih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru, orang tua perlu mengingat untuk tidak memaksakan anak untuk bergaul dengan orang yang baru dikenal dan suasana yang baru. Berikan waktu anak untuk melakukan pengamatan, lalu secara perlahan mendorong anak untuk berbaur.
- Berikan ruang untuk anak untuk beristirahat.
Tidak seperti anak-anak extrovert yang mendapatkan energi dari situasi sosial, anak-anak yang berkepribadian introvert akan mengalami kelelahan dari interaksi sosial. Kegiatan-kegiatan seperti berpartisipasi dalam kelompok atau bermain dengan anak-anak lain sangat menguras emosi anak-anak introvert. Izinkan anak untuk beristirahat sejenak dari kegiatan-kegiatan sosialnya sebelum kembali ke kelompok bermainnya, atau berikan anak ruang untuk recharge setelah pulang ke rumah.
- Berikan pujian saat anak introvert berusaha keluar dari zona nyamannya.
Salah satu kekhawatiran orang tua adalah melihat anak tidak dapat berbaur dengan teman-temannya dan ditinggalkan oleh teman sepermainannya karena tidak dapat beradaptasi dengan baik. Sampaikan kepada anak bahwa sebagai orang tua, Anda mengerti kecenderungannya, namun ada cara-cara untuk mengelola kepribadian introvert di dunia yang extrovert. Orang tua dapat membantu anak untuk keluar dari zona nyamannya dan memuji usaha yang telah diberikan oleh anak.
- Jangan khawatir dengan jumlah teman
Anak introvert cenderung lebih nyaman dengan 1-2 orang teman dekat saja. Apabila dibandingkan dengan anak extrovert yang memiliki teman banyak dan nyaman berteman dalam kelompok besar, hal ini membuat seorang anak introvert terlihat sebagai anak yang kurang populer. Hal ini dikarenakan anak introvert lebih menyukai persahabatan yang bermakna dan mendalam dibandingkan banyak teman namun tidak memberikan manfaat.
- Berikan anak waktu menyendiri
Salah satu ciri khas seorang anak berkepribadian introvert adalah senang bermain sendiri. Jika anak introvert menikmati waktu tenang sendiri, anak kemungkinan sedang menggunakan waktu ini untuk recharge diri mereka. Jangan paksakan anak untuk selalu bersosialisasi, dan orang tua dapat mendorong anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kemandirian diri pribadi anak introvert.
Selain itu terdapat berbagai kegiatan yang cocok dilakukan oleh anak-anak dengan kepribadian introvert yang tidak memerlukan interaksi dengan banyak orang. Contohnya adalah melukis, melakukan kerajinan tangan, dan bermain puzzle. Adapun juga kegiatan olahraga yang cocok untuk anak-anak introvert adalah yang bersifat individual, seperti renang, gymnastic, lari dan berkuda.
Perlu diingat, memiliki anak yang berkepribadian introvert bukanlah suatu hal yang perlu dikhawatirkan. Banyak orang-orang di dunia ini yang sukses saat dewasa seperti Bill Gates dan Mahatma Gandhi. Orang tua dapat belajar memahami anak introvert dan mendorong anak untuk berkembang sesuai dengan talenta dan kepribadiannya. Apabila orang tua memiliki kesulitan untuk mengembangkan dan menghadapi anak berkepribadian introvert, dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa psikolog dan konselor yang berpengalaman.
Image Source :