Tahun ajaran baru sekolah sudah dimulai. Setelah beberapa tahun bersekolah secara online, tahun ini akhirnya kegiatan sekolah mulai dilaksanakan secara tatap muka penuh. Bagi anak-anak yang sebelumnya sudah pernah sekolah tatap muka, mungkin mereka sudah merindukan untuk bersosialisasi kembali bersama teman-teman mereka. Namun, apabila tahun ini adalah pertama kalinya anak Anda merasakan sekolah tatap muka, hal ini akan menjadi sebuah tantangan tersendiri. Dapatkah anak beradaptasi dengan baik? Untuk kali ini, kita akan membahas lebih lanjut untuk membekali dan mengajarkan anak usia preschool untuk membangun pertemanan.
Apa yang Diharapkan dari Pertemanan Anak-anak Usia Prasekolah?
Dimulai dari usia tiga tahun, banyak anak yang secara teratur mulai memiliki kegiatan dengan anak-anak lainnya. Misalnya, di usia tiga tahun, anak-anak sudah mulai didaftarkan di daycare, taman kanak-kanak atau kelompok bermain. Di usia ini juga, anak-anak sudah mulai memiliki gagasan yang jelas tentang siapa teman-teman mereka dan dapat mengingat serta menyebutkan nama teman-temannya.
Ketika sudah memiliki beberapa teman yang dirasa cocok dan nyaman, hal ini dapat menjadi salah satu motivasi untuk anak semangat berangkat ke taman kanak-kanak. Anak-anak mungkin akan mencari teman mereka segera ketika mereka tiba di kelas atau kelompok bermain, dan hanya bermain dengan kelompok teman-teman tersebut. Anak-anak yang sudah memiliki pertemanan juga akan mulai dapat meminta kepada orang tua untuk dapat membuat janji untuk bermain bersama teman-temannya di rumah atau di luar kelas. Apabila pada usia tiga tahun anak belum memiliki teman yang mereka dapat ingat dan sebutkan, pada umumnya mereka sudah memiliki ketertarikan untuk berteman.
Pada usia empat tahun, kebanyakan anak-anak sudah dapat membedakan antara mana yang termasuk teman-temannya dan mana yang hanya anak-anak lain yang mereka kenal.
Di fase-fase awal anak mulai belajar membangun pertemanan ini, orang tua mungkin juga akan memperhatikan apakah anak kelihatannya mudah berteman serta mendapatkan energi dan semangat dari berada di sekitar banyak orang lain. Atau anak Anda justru merasakan kelelahan yang luar biasa setelah menghabiskan waktu bersama orang lain. Beberapa anak mungkin akan lebih lambat dan memerlukan lebih banyak waktu untuk menganalisa situasi sekitarnya dan apa yang terjadi sebelum bergabung dan mengintegrasikan dirinya dalam sebuah kelompok.
Bagaimana Cara Anak-anak Usia Prasekolah Berteman?
Sangatlah penting bagi anak-anak usia prasekolah untuk belajar keterampilan dalam membangun persahabatan. Saat anak bermain dengan anak-anak sebaya lainnya, mereka dapat sekaligus membangun keterampilan yang akan membantu mereka untuk menjalin persahabatan-persahabatan di usia sekarang dan juga kelak di masa depan. Terdapat banyak keterampilan sosial penting yang dapat diasah dari pertemanan-pertemanan ini. Misalnya, keterampilan sosial seperti berbagi, menunggu giliran, bekerja sama dengan orang lain, mendengarkan orang lain, mengelola perbedaan pendapat, dan berlatih untuk mengerti sudut pandang orang lain.
Contohnya, ketika sekumpulan anak bermain rumah-rumahan. Tidak semua orang dapat menjadi ibunya, harus ada yang bersedia memerankan ayah, anak, adik bayi dan lain sebagainya untuk dapat bermain rumah-rumahan. Apabila ada dua orang yang ingin memainkan peran yang sama, mereka harus dapat mencari cara untuk menyelesaikannya.
Membantu Anak Usia Prasekolah Anda untuk Menjadi Teman yang Baik
Anda dapat mulai membantu anak Anda belajar untuk menjadi seorang teman yang baik dari kegiatan-kegiatan di kehidupan keluarga sehari-hari. Sebagai contoh, ketika anak sedang bermain dengan saudaranya, anak Anda mungkin perlu bernegosiasi saat memutuskan ingin bermain apa atau siapa yang akan menggunakan suatu mainan terlebih dahulu. Ketika situasi ini terjadi, Anda dapat mulai memberikan gambaran dan menjelaskan apa yang sedang terjadi dan mengapa. Misalnya, Anda dapat menjelaskan, “Sangat baik apabila kalian bisa saling mendengarkan keinginan masing-masing sebelum memutuskan apa yang ingin dimainkan.” atau “Coba buat kesepakatan untuk bergantian memainkan mainan itu ya. Siapa yang duluan dan siapa yang selanjutnya.”
Kemampuan berbicara dan mendengarkan juga merupakan keterampilan yang penting untuk membangun persahabatan. Misalnya, kemampuan untuk secara aktif mendengarkan dan menunjukkan minat kepada apa yang orang lain katakan dan mengajukan pertanyaan. Waktu makan bersama keluarga merupakan salah satu waktu yang tepat untuk melatih keterampilan ini serta mempraktekkannya di lingkungan yang aman.
Bagaimana bersikap saat menang maupun bagaimana menerima kekalahan dengan lapang dada dan sportif juga merupakan keterampilan lain yang dapat Anda contohkan kepada anak pada waktu bermain bersama. Bermain boardgame dapat menjadi sarana yang sangat baik untuk melatih keterampilan ini bersama anak.
Perlu Anda juga ingat bahwa keterampilan-keterampilan yang disebutkan di atas cukup sulit untuk dilakukan bahkan oleh orang dewasa. Apalagi untuk anak yang baru belajar membangun persahabatan. Tentu diperlukan waktu dan banyak kesempatan untuk berlatih agar dapat menjadi seorang teman yang baik.
Cara Membantu Anak untuk Berteman saat Bermain
Memberikan anak Anda kesempatan untuk bermain dengan anak-anak lain dari kelas atau kelompok bermainnya dapat membantu anak Anda untuk membangun persahabatan. Anda dapat mempertimbangkan untuk membuat janji bermain dengan satu atau dua anak lain, dibandingkan banyak anak sekaligus. Terutama apabila anak Anda cenderung pemalu dan membutuhkan waktu untuk melakukan pemanasan dalam situasi sosial.
- Diskusikan dengan anak apa yang disukai dari sesi bermain.
Anda dapat mulai dengan mengajak anak Anda berbicara tentang dengan siapa dia bermain, mengapa anak Anda senang bermain dengan teman-teman tersebut, dan apa yang mereka suka mainkan bersama. Informasi-informasi ini dapat berguna untuk Anda dan orang tua lainnya untuk mengakomodasi dan menyiapkan tempat-tempat serta permainan-permainan untuk janji bermain anak-anak selanjutnya.
- Tetaplah berada di dekat anak.
Orang tua juga dapat menjaga anak dan berada di dekat mereka saat anak bermain bersama teman-temannya. Keberadaan Anda di dekatnya dapat membantu anak Anda merasa lebih tenang, terutama jika anak Anda dan anak-anak lainnya belum saling mengenal dengan baik. Saat anak Anda sudah menemukan kepercayaan dirinya, Anda boleh duduk lebih jauh namun penting untuk tetap memperhatikan apa yang terjadi. Anda dapat memperhatikan apakah anak Anda cenderung sering bersikap kasar saat bermain, atau apakah permainan yang dimainkan oleh anak-anak tersebut menjadi tidak terkendali. Jika keadaan menjadi sulit untuk anak-anak, orang dewasa perlu turun tangan dan membantu mereka menyelesaikan masalahnya.
- Tetapkan batas waktu untuk anak bermain.
Ketika anak-anak merasa lelah, mereka cenderung lebih sulit untuk bekerja sama. Lebih baik untuk membatasi waktu bermain agar berakhir dengan baik dan semua orang ingin melakukannya lagi.
Apabila Anda membutuhkan tips lebih lanjut untuk membantu anak Anda yang berusia prasekolah untuk mengembangkan hubungan pertemanan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultasi dengan seorang psikolog atau seorang konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda secara konfidensial.
Image Source :