Parents, Hargailah Guru-guru Anakmu
Sebuah lagu,
“Hormati gurumu, sayangi teman. Itulah tandanya kau murid budiman.”
Rasanya penerapan isi lagu tersebut sudah semakin berkurang di jaman sekarang. Fenomena siswa men-bully guru bahkan membunuh gurunya sendiri. Orangtua merendahkan martabat guru, dengan memarahi guru di depan banyak orang bahkan di depan anaknya sendiri dengan kata-kata yang kasar. Ini semakin sering kita jumpai. Fenomena lain yang menjadi khas sekolah golongan menengah atas adalah, orangtua mengatakan, “Saya sudah bayar mahal…”
Mungkin tidak seorang guru melakukan kekeliruan? Mungkin.
Boleh tidak orangtua marah dan menegur perilaku guru yang salah? Boleh dan harus.
Apa yang perlu disadari dan dilakukan orangtua?
- Bicara dan sampaikan keberatan, kekecewaan Anda secara one on one.
- Tegurlah dengan dignity (rasa hormat). Perhatikan kata-kata, intonasi suara dan ekspresi Anda.
- Sampaikan terima kasih dan apresiasi Anda terhadap hal-hal baik yang telah dilakukannya dalam mendidik anak Anda. Masak sih tidak ada hal baiknya 😊
- Orangtua perlu belajar menunda emosi. Ekspresikan (bukan melampiaskan) emosi Anda pada waktu yang pas dan dengan cara yang pas.
Jika Anda tidak bisa melakukannya, dan memarahi guru anak Anda dengan kasar bahkan di depan anak Anda. Anak Anda juga tidak akan bisa menghargai dan menghormati gurunya. Tanpa rasa menghargai dan menghormati gurunya sendiri, proses pendidikan tidak akan berjalan efektif.
Apabila Anda masih merasa sudah membayar mahal dan tidak bisa menerimanya. Keluarkanlah anak Anda dan didiklah sendiri di rumah dengan cara Anda. Anggap saja uang sekolah yang Anda bayar adalah bayaran untuk Anda mendidiknya sendiri di rumah? Bagaimana, masih merasa mahal?
“GURU adalah PELITA BANGSA”
Selamat hari Guru Nasional 2019