PARENTING INSIGHT – UBAH FOKUS
Kisah 3 orang Fotografer pergi ke sebuah pesta yang sama. Mereka berkeliling pesta dengan kamera siap di tangannya masing-masing.
Fotografer 1, setiap kali melihat orang sedang BERMABUKAN di dalam pesta tersebut, dia langsung menbidikkan dan menfokuskan kameranya, lalu jepret jepret jepret.
Fotografer 2, setiap kali melihat orang sedang BERTENGKAR di dalam pesta, dia langsung menbidikkan dan menfokuskan kameranya, lalu jepret jepret jepret.
Fotografer 3, setiap kali melihat orang sedang BERCENGKERAMA dan BERSENDA GURAU di dalam pesta, dia langsung menbidikkan dan menfokuskan kameranya, lalu jepret jepret jepret.
Keesokan harinya, ketiga Fotografer datang kepada Anda. Satu per satu mereka masuk ke ruangan Anda dan memperlihatkan hasil foto-foto mereka selama di pesta.
Apa komentar Anda mengenai foto yang diperlihatkan oleh masing-masing Fotografer? Mungkin ini komentar Anda kepada:
Fotografer 1: “Hahhh?? 😵 Ini kamu ke pesta atau ke sarang narkoba dan minuman keras?”
Fotografer 2: “Ya ampuuunnn 😱, kamu ke pesta atau tempat tawuran?”
Fotografer 3: “Waaahhh 😍 kamu pesta di mana? Asik dan seru banget pestanya!
Lalu ketiga Fotografer menjawab secara bersamaan, ” Kami bertiga pergi ke pesta yang SAMA.”
Tentu Anda terkejut dengan jawaban mereka.
Parents, apa yang mau disampaikan oleh cerita ini?
Seringkali kita sebagai orangtua hanya fokus pada perilaku buruk anak kita dan memperbesarnya. Kita hanya fokus mengkritik, memberi hukuman. Kita lupa dan tidak memberikan fokus pada perilaku baik yang dilakukan anak meski kecil sekalipun. Padahal, kritikan, hukuman adalah sebuah peneguhan. Sayangnya kalau ini yang sering kita berikan, artinya kita terus meneguhkan perilaku anak yang tidak baik.
Ketahuilah bahwa APRESIASI juga adalah sebuah peneguhan. Apresiasi diberikan tentu ketika anak kita melakukan perbuatan yang baik dan benar. Pada saat kita memberikan apresiasi yang SEPANTASNYA (tidak lebay) artinya kita sedang meneguhkan perilaku baik dan benar yang dilakukan oleh anak.
Mungkin tidak hanya pada anak tetapi juga pada orang lain. Kita senang sekali mengkritik, menghakimi orang lain. Rasanya seperti kita sendiri yang paling benar dan tidak pernah melakukan kesalahan. Lalu, kita juga jarang memberikan apresiasi pada usaha yang telah dilakukan oleh orang lain,selalu menuntut dan menuntut. Pertanyaannya, apakah mungkin kita bisa mengakomodir SEMUA keinginan dan menyenangkan SEMUA orang? Anda pasti tahu jawabannya adalah TIDAK MUNGKIN.
Mari kita mengubah fokus. Memberikan perhatian dan apresiasi pada perilaku positif anak-anak kita juga kepada sesama di sekeliling kita. Bisa kan 😉
Salam Pendidikan,
Hanlie Muliani, M. Psi, Psikolog
Pemerhati Anak, Remaja dan Pendidikan