Diagnosis skizofrenia dapat menjadi hal yang berdampak besar bagi individu yang mengalaminya maupun bagi anggota keluarga dari penderita. Salah satu masalah utama dengan skizofrenia adalah kesalahpahaman yang meluas dan tentang apakah skizofrenia itu. Saat seseorang menerima diagnosis skizofrenia, keluarga seringkali membutuhkan informasi mengenai gangguan skizofrenia. Informasi lebih lanjut mengenai skizofrenia dapat ditemukan dari para profesional kesehatan mental seperti seorang psikolog atau psikiater. Penting sekali untuk menemukan sumber yang dapat diakses dengan kerahasiaan yang terjamin untuk penderita skizofrenia dan anggota keluarga dalam melalui masa-masa yang sangat menantang ini. Mari kita mengerti lebih lanjut mengenai skizofrenia, apa saja penyebab, gejala dan cara penanganannya.
Apa yang Dimaksud dengan Skizofrenia ?
Skizofrenia adalah sebuah gangguan mental yang serius dimana seseorang menafsirkan realita secara tidak normal. Skizofrenia dapat mengakibatkan beberapa kombinasi halusinasi, delusi, dan pemikiran serta perilaku yang sangat tidak teratur yang mengganggu fungsi sehari-hari penderitanya, dan dapat melumpuhkan penderitanya untuk berfungsi seperti manusia normal.
Orang dengan skizofrenia membutuhkan perawatan seumur hidup. Perawatan yang dimulai secara dini dapat membantu mengendalikan gejala-gejala dari skizofrenia sebelum komplikasinya berkembang menjadi lebih serius dan dapat membantu meningkatkan prospek kemajuan dari keadaan penderitanya dalam jangka panjang.
Berbagai Gejala yang Dialami oleh Penderita Skizofrenia
Skizofrenia melibatkan berbagai masalah dengan pemikiran (kognisi), perilaku dan emosi. Tanda dan gejala yang dialami setiap penderita dapat bervariasi, tetapi biasanya melibatkan delusi, halusinasi atau bicara yang tidak teratur, dan juga mencerminkan gangguan dalam kemampuan untuk berfungsi secara normal selayaknya manusia.
Berbagai gejala dari skizofrenia mungkin termasuk:
- Delusi
Delusi adalah sebuah keyakinan palsu yang tidak didasarkan pada kenyataan. Misalnya, seseorang yang mengalami delusi mungkin berpikir bahwa ia sedang disakiti atau dilecehkan oleh orang lain, juga dapat merasa gerakan atau komentar tertentu sengaja ditujukan kepadanya. Terkadang penderita merasa memiliki kemampuan luar biasa atau merupakan seorang dewa, atau memiliki misi khusus untuk dilakukan. Orang yang memiliki delusi juga dapat merasa orang lain jatuh cinta dengan dirinya atau memiliki keyakinan bencana besar akan segera terjadi. Delusi terjadi pada kebanyakan orang yang menderita skizofrenia.
- Halusinasi
Halusinasi biasanya melibatkan melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada. Namun untuk orang-orang dengan skizofrenia, mereka merasa sangat yakin dan merasa seperti orang yang normal. Halusinasi dapat terjadi pada salah satu indra, tetapi mendengar suara adalah halusinasi yang paling umum.
- Pikiran yang kacau
Pemikiran yang kacau dapat dilihat dari ucapan yang tidak terorganisir. Sering kali penderita skizofrenia tidak dapat berkomunikasi secara efektif dan memberikan jawaban yang hanya menjawab sebagian atau tidak ada hubungannya dengan pertanyaan yang diberikan. Tanda lainnya adalah ketidakmampuan untuk menyusun kata-kata yang memiliki arti dan apa yang disampaikan tidak dapat dimengerti oleh orang lain yang mendengarkan.
- Perilaku motorik yang sangat tidak teratur atau abnormal
Hal ini mungkin dapat terlihat dalam beberapa cara, salah satunya adalah dari sikap konyol seperti anak kecil hingga rasa terganggu (agitasi) yang tidak terduga. Perilaku yang tidak dapat fokus pada suatu tujuan, sehingga sulit untuk melakukan tugas-tugas bahkan yang mudah sekalipun. Perilaku dapat mencakup penolakan terhadap instruksi yang diberikan, postur tubuh yang tidak pantas atau aneh, kurangnya respon secara fisik, atau gerakan yang tidak berguna dan berlebihan.
- Gejala lain yang bersifat negatif
Ini mengacu pada berkurangnya kemampuan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, orang tersebut mungkin mengabaikan kebersihan pribadi atau tampak tidak memiliki emosi, tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah atau berbicara dengan nada monoton. Juga, orang tersebut mungkin kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, menarik diri secara sosial atau tidak memiliki kemampuan untuk merasakan kesenangan dari hal-hal yang biasa disukai.
Gejala-gejala ini dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan dari waktu ke waktu, dengan periode memburuk dan berulangnya gejala. Beberapa gejala mungkin selalu ada secara konsisten.
Pada pria, gejala skizofrenia biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan usia 20-an. Pada wanita, gejalanya biasanya dimulai pada akhir usia 20-an. Sangat jarang terjadi dimana anak-anak didiagnosa dengan skizofrenia dan juga jarang terjadi pada orang-orang yang berusia lebih dari 45 tahun.

Gejala Skizofrenia pada Remaja
Gejala skizofrenia pada remaja mirip dengan yang dialami oleh orang dewasa, tetapi kondisinya mungkin lebih sulit dikenali. Hal ini mungkin karena beberapa gejala awal skizofrenia pada remaja umum terjadi pada perkembangan selama masa remaja, seperti:
- Menarik diri dari teman dan keluarga
- Prestasi di sekolah menurun
- Sulit untuk tidur
- Iritabilitas atau suasana hati yang tertekan dan tidak stabil
- Kurang memiliki motivasi
Penggunaan zat-zat seperti ganja, metamfetamin atau LSD, juga terkadang dapat menyebabkan tanda dan gejala yang serupa dengan penderita skizofrenia.
Dibandingkan dengan gejala skizofrenia pada orang dewasa, remaja mungkin:
- Memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami delusi
- Lebih mungkin mengalami halusinasi visual
Kapan Seseorang Perlu Mempertimbangkan Untuk Mengunjungi Seorang Psikolog atau Konselor ?
Orang dengan skizofrenia seringkali kurang menyadari bahwa kesulitan yang mereka alami berasal dari gangguan mental yang memerlukan perhatian medis. Jadi seringkali tanggung jawab mencari bantuan untuk penderita gangguan skizofrenia jatuh kepada keluarga atau teman terdekat.
Membantu Seseorang yang Mungkin Mengalami Gangguan Skizofrenia
Jika Anda berpikir bahwa seseorang yang Anda kenal mungkin memiliki gejala skizofrenia, bicarakan dengan orang tersebut tentang kekhawatiran Anda. Meskipun Anda tidak dapat memaksa seseorang untuk mencari bantuan profesional, Anda dapat menawarkan dorongan dan dukungan dan membantu orang yang Anda kasihi menemukan seorang ahli seperti seorang psikolog atau psikiater yang memenuhi syarat atau profesional kesehatan mental.
Jika orang yang Anda kasihi menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri atau orang lain, serta tidak dapat menyediakan makanan, pakaian, atau ditinggalkan sendirian, Anda mungkin perlu menghubungi petugas keamanan atau petugas tanggap darurat lainnya untuk meminta bantuan sehingga orang yang Anda cintai dapat dievaluasi secara mental oleh profesional dalam bidang kesehatan mental.
Image Source :
Image by Freepik
Image by Freepik