Era digital telah membawa banyak manfaat bagi kita, seperti komunikasi yang lebih baik, akses terhadap berbagai informasi, dan juga berbagai bentuk hiburan baru. Namun, era digital juga membawa tantangan baru untuk kehidupan manusia, seperti cyberbullying, kecanduan terhadap media sosial, dan masalah kesehatan terkait penggunaan layar. Oleh karena itu, waktu layar yang bertanggung jawab bukan hanya tentang membatasi waktu layar tetapi juga tentang menyadari potensi risiko dan mengambil tindakan untuk melindungi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai.
Di era digital seperti saat ini, screen time telah menjadi bagian yang integral dan tidak terpisahkan dari rutinitas kita sehari-hari. Baik itu untuk bekerja, belajar, atau hiburan, layar telah menjadi sebuah aspek yang selalu ada dalam kehidupan kita. Namun, seperti yang sudah kita ketahui, screen time yang berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai efek negatif pada kesehatan fisik dan mental kita. Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan konsep screen time yang bertanggung jawab serta bagaimana menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apa yang Dimaksud Dengan Screen Time yang Bertanggung Jawab?
Screen time yang bertanggung jawab mengacu pada penggunaan perangkat elektronik secara bijaksana, seperti menggunakan smartphone, tablet, komputer, dan televisi, tanpa membahayakan kesehatan fisik, mental, dan emosional kita. Konsep ini bukanlah tentang menghilangkan screen time sama sekali, melainkan bagaimana menggunakannya dengan cara yang seimbang dan sehat.
Beberapa Cara Untuk Menerapkan Screen Time yang Bertanggung Jawab
Berikut ini beberapa kiat untuk membantu Anda mempraktikkan waktu layar yang bertanggung jawab:
Tetapkan Batas Penggunaan
Langkah pertama untuk menuju screen time yang bertanggung jawab adalah menetapkan batas terhadap berapa banyak waktu yang dapat Anda habiskan untuk perangkat elektronik. Para ahli menyarankan untuk membatasi waktu layar hingga 2 jam per hari untuk orang dewasa dan 1 jam per hari untuk anak-anak. Anda dapat menggunakan fitur kontrol orang tua untuk membatasi waktu layar anak Anda atau menggunakan aplikasi untuk melacak screen time pada perangkat Anda untuk memantau penggunaan Anda sendiri.
Membuat Jadwal dan Menepatinya
Membuat jadwal screen time dapat membantu Anda menghindari penggunaan yang berlebihan. Alokasikan waktu tertentu dalam sehari untuk menggunakan perangkat elektronik, seperti selama jam kerja, setelah jam sekolah, atau setelah makan malam. Patuhi jadwal yang telah Anda buat dan hindari untuk menggunakan perangkat elektronik di luar waktu yang telah Anda tentukan.
Beristirahat
Sangat penting untuk beristirahat secara teratur saat menggunakan perangkat elektronik untuk waktu yang lama. Para ahli merekomendasikan jeda waktu istirahat selama 5-10 menit setiap jam untuk meregangkan kaki, mengistirahatkan mata, dan melakukan aktivitas fisik untuk menyeimbangkan dan tidak kurang gerak.
Terlibat dalam Aktivitas Lain
Terlibat dalam aktivitas lain, seperti membaca buku, rutin berolahraga, atau menghabiskan waktu tatap muka secara langsung bersama keluarga dan teman, dapat membantu mengurangi screen time dan mendorong gaya hidup Anda agar menjadi lebih sehat. Anda juga dapat mencoba memasukkan aktivitas tanpa layar ke dalam rutinitas harian Anda, seperti yoga atau meditasi.
Perhatikan Konten yang Anda Konsumsi
Jenis konten yang Anda konsumsi di perangkat elektronik juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan konten yang Anda konsumsi dan menghindari konten yang mengandung kekerasan, mengganggu, atau bersifat negatif secara berlebihan.
Tetap Terinformasi
Tetap terinformasi tentang tren terbaru dalam teknologi, media sosial, dan keamanan online. Ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat tentang konten yang Anda konsumsi, aplikasi yang Anda gunakan, dan pengaturan privasi yang Anda pilih.

Melatih Postur Tubuh yang Baik
Postur tubuh yang buruk saat menggunakan perangkat elektronik terutama dalam waktu lama dapat menyebabkan nyeri punggung, nyeri leher, dan penyakit fisik mengganggu lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk melatih postur tubuh yang baik saat menggunakan perangkat elektronik. Jaga agar perangkat Anda sejajar dengan mata, gunakan kursi yang nyaman, dan sering-seringlah mengambil jeda beristirahat untuk meregangkan otot.
Matikan Notifikasi Perangkat Elektronik
Notifikasi dari perangkat elektronik dapat menjadi sangat mengganggu dan menyebabkan penggunaan elektronik yang berlebihan. Oleh karena itu, sangatlah disarankan untuk mematikan notifikasi atau menggunakan mode “Silent” di luar screen time yang dialokasikan.
Tetapkan Waktu Tidur
Menggunakan perangkat elektronik saat sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur Anda dan menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk mengatur waktu tidur Anda dan menghindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur.
Jauhkan Perangkat Elektronik dari Kamar Tidur
Menjauhkan perangkat elektronik dari kamar tidur dapat mendorong Anda untuk meningkatkan kualitas tidur Anda dan mengurangi godaan untuk menggunakan elektronik secara berlebihan. Gunakan jam alarm alih-alih telepon Anda untuk panggilan bangun dan hindari menggunakan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur untuk kualitas tidur yang lebih baik.
Gunakan Kontrol Orang Tua pada Perangkat yang Anak Gunakan
Jika Anda memiliki anak, gunakan fitur kontrol orang tua untuk membatasi waktu layar mereka, memfilter konten yang dapat anak Anda akses, dan memantau aktivitas online mereka. Ini dapat membantu melindungi mereka dari cyberbullying, predator online, dan konten yang tidak pantas serta berbahaya bagi perkembangan mereka.
Jadilah Teladan yang Baik Bagi Anak
Sebagai orang dewasa, kita memainkan peran yang penting dalam membentuk perilaku anak-anak kita. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjadi panutan yang baik dan mempraktekkan screen time yang bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri.
Berlatih Detoks Digital
Detoksifikasi digital adalah periode ketika Anda memutuskan diri dari perangkat elektronik dan fokus pada aktivitas lain, seperti berjalan-jalan di alam, membaca, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman secara tatap muka. Ini dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kreativitas, dan meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
Dengan mempraktekkan screen time yang bertanggung jawab, kita dapat menikmati berbagai manfaat teknologi tanpa mengorbankan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional kita. Penting untuk diingat bahwa waktu layar pada dasarnya tidak buruk, tetapi penggunaan yang berlebihan dan tidak terkontrol dapat menyebabkan konsekuensi yang negatif. Oleh karena itu, sangat penting untuk menemukan keseimbangan yang cocok untuk kita dan gaya hidup kita, serta memperhatikan dampak teknologi pada kehidupan kita.
Kesimpulannya, screen time yang bertanggung jawab pada dasarnya adalah tentang penggunaan perangkat elektronik secara seimbang dan sehat yang tidak membahayakan kesehatan fisik, mental, dan juga emosional kita. Dengan menetapkan batasan dalam penggunaan layar, membuat jadwal, beristirahat secara teratur, terlibat secara aktif dalam aktivitas lain, memperhatikan konten yang kita konsumsi, melatih postur tubuh yang baik saat menggunakan laptop, tablet atau smartphone terutama dalam waktu yang lama, mematikan notifikasi perangkat, mengatur waktu tidur, dan menjadi panutan yang baik, kita dapat melatih waktu layar yang bertanggung jawab dan menjalani hidup yang lebih sehat dan hidup lebih bahagia.
Jika Anda atau anggota keluarga Anda serta orang lain yang Anda kenal memiliki tantangan dalam mengelola screen time serta dampaknya, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman. Apabila Anda adalah orang tua yang ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai cara yang tepat dan seimbang untuk mengatur screen time anak Anda, janganlah tunda lebih jauh dan kami sarankan untuk segera berkonsultasi dengan staf ahli. Sebab dampak dari screen time yang berlebihan sangatlah buruk untuk masa depan anak-anak kita.
Image Source :
Image by cookie_studio on Freepik
Image by pressfoto on Freepik