Pada jaman modern ini memiliki banyak teman dan relasi dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi beberapa kalangan masyarakat. Memiliki banyak teman artinya kita memiliki banyak koneksi, yang mana akan dapat menguntungkan untuk karir dan juga peluang kita nantinya. Akan tetapi, tidak semua teman dapat membawa dampak yang positif.
Terkadang, tanpa kita sadari ada satu atau beberapa teman di sekitar kita yang cenderung menjadi teman yang toxic sehingga sering membawa pengaruh negatif dalam lingkungan pergaulan kita. Teman toxic ini tidak hanya ada pada lingkungan pertemanan yang masih dalam usia remaja saja, kehadiran pertemanan toxic ini juga kerap terjadi di lingkungan kerja hingga persahabatan yang lebih senior. Lalu sebenarnya seperti apa itu toxic friendship dan bagaimana cara menanganinya?
Apa yang Dimaksud dengan Pertemanan Toxic?
Berbeda halnya dengan keluarga, lingkungan pertemanan sering kali terasa jauh lebih nyaman dan menyenangkan. Kita pasti sering merasa bahwa kita bisa menjadi diri sendiri saat sedang bersama teman-teman dekat kita.
Hubungan antar teman memang terasa lebih nyaman dan menyenangkan, tapi jangan sampai kita menjadi lalai dan terlena dengan kenyamanan dan keseruan saat bersama dengan teman kita. Sebab, tidak semua teman sama rata memiliki dampak yang baik untuk kita. Ada kalanya kita perlu mengurangi atau juga bahkan menghentikan interaksi dengan teman yang membawa pengaruh buruk untuk kesehatan mental kita.
Toxic friendship ini merupakan sebuah hubungan pertemanan tidak sehat yang lebih sering membawa pengaruh buruk terhadap sesama temannya. Sulit untuk mengidentifikasi apakah sikap seseorang termasuk toxic atau tidak, karena kadang-kadang bedanya sangat tipis. Selama berada dalam toxic friendship sering kali kita mungkin merasa bingung sebenarnya teman kita ini benar-benar baik atau tidak.
Beberapa ucapan mungkin terdengar seperti dukungan, tetapi ada kalanya terasa seperti diri kita direndahkan setelah mendengar apa yang diutarakan teman tersebut. Tentunya memang tidak mudah melepaskan diri dari situasi pertemanan yang kurang sehat ini, apalagi jika orang tersebut adalah salah satu teman terdekat atau bahkan anggota keluarga.
Oleh karena itu, penting untuk kita pahami seperti apa ciri-ciri ketika teman mulai menjadi toxic dan seperti apa cara menyikapinya.
Ciri-ciri Dari Seorang Teman yang Toxic
Mungkin Anda pernah merasa ada salah satu teman Anda yang berubah dan tidak seperti dulu lagi. Teman Anda terasa menjadi sedikit lebih menyebalkan, perkataan yang dikeluarkan mengganggu perasaan kita saat mendengarnya dan Anda mungkin terkadang merasa teman Anda tersebut berusaha memanipulasi dan lain sebagainya.
Apabila Anda mulai merasa tidak nyaman dengan teman Anda, bisa jadi teman Anda mulai terpengaruh oleh toxic friendship. Mari simak ulasan tentang ciri atau tanda seseorang yang memiliki sifat toxic dalam diri mereka.
- Sering mengatakan atau melakukan hal-hal yang merendahkan Anda.
- Menyebarkan gosip mengenai Anda maupun orang lain.
- Membuat kita merasa tidak nyaman bahkan merasa takut untuk bertemu dengan orang tersebut.
- Teman tersebut tidak tulus dan sering kali mengharapkan imbalan saat sudah melakukan sesuatu untuk Anda atau menolong Anda.
- Suka menyakiti perasaan orang lain dengan perkataan maupun tindakannya.
- Teman yang toxic suka membandingkan teman yang satu dengan yang lainnya dan juga merasa dirinya sendiri lebih baik dibandingkan orang lain.
- Perilakunya cenderung mengutamakan dirinya sendiri terlebih dulu dibandingkan orang lain dan akan melakukan cara apapun agar keinginannya terpenuhi.
- Orang-orang yang toxic juga cenderung ingin mengubah dan mengatur orang-orang di sekitarnya sesuai keinginannya.
- Orang yang toxic juga cenderung manipulatif jika mereka menginginkan sesuatu.

Cara Untuk Menghindari Toxic Friendship
Persahabatan yang toxic bisa menguras emosi dan berbahaya bagi kesehatan mental Anda. Hubungan-hubungan ini dapat membuat Anda merasa lelah, cemas, tertekan, dan bahkan dapat mempengaruhi harga diri Anda. Penting untuk mengenali sebuah persahabatan yang toxic dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan mental Anda. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari pertemanan yang beracun dan menjaga kesehatan mental Anda:
- Tetapkan batasan
Penting untuk menetapkan batasan dengan teman-teman Anda dan beri tahu mereka perilaku apa yang bisa dan tidak bisa diterima. Ini dapat mencakup menetapkan batasan seberapa sering Anda bertemu satu sama lain, berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk berbicara, dan jenis percakapan apa yang perlu dihindari.
- Berkomunikasi secara terbuka dan jujur
Jika Anda merasa kewalahan atau terkuras oleh persahabatan, penting untuk mengkomunikasikannya kepada teman Anda. Jujurlah tentang perasaan Anda dan cobalah mencari solusi yang cocok untuk Anda berdua. Jika teman Anda tampaknya tidak mau mendengarkan atau tidak mau berusaha memperbaiki hubungan ini, mungkin sudah waktunya untuk mengevaluasi kembali persahabatan tersebut.
- Mencari dukungan
Tidak apa-apa mencari dukungan dari teman lain atau orang terdekat saat berhadapan dengan pertemanan yang toxic. Akan sangat membantu jika ada seseorang untuk diajak bicara dan mendapatkan perspektif netral. Jika Anda bergumul dengan kesehatan mental Anda, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari terapis atau konselor.
- Menjaga diri Anda
Penting untuk memprioritaskan kesejahteraan sendiri dan menyediakan waktu untuk perawatan diri. Ini dapat mencakup aktivitas seperti olahraga, meditasi, dan menghabiskan waktu dengan teman-teman yang mendukung dan orang-orang terkasih.
- Ketahui kapan harus melepaskan teman tersebut
Jika persahabatan Anda menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan, mungkin inilah saat yang tepat untuk melepaskannya. Ini bisa menjadi keputusan yang sulit, tetapi penting untuk memprioritaskan kesehatan mental dan kesejahteraan Anda.
- Perhatikan insting Anda
Percayai insting Anda. Jika persahabatan Anda terasa tidak sehat atau toxic, mungkin memang kenyataannya begitu.
- Jangan merasa ada kewajiban untuk tetap berteman
Hanya karena Anda sudah lama berteman dengan seseorang tidak berarti Anda harus melanjutkan persahabatan jika tidak sehat atau memuaskan.
- Jangan mencoba mengubah seseorang
Bukan tanggung jawab Anda untuk mencoba mengubah perilaku atau kepribadian seseorang. Jika seorang teman secara konsisten menunjukkan perilaku toxic, sebaiknya jauhkan diri Anda dari pertemanan tersebut.
- Carilah hubungan yang positif
Kelilingi diri Anda dengan teman-teman yang mendukung dan membangkitkan semangat. Persahabatan ini dapat memberikan koneksi yang bermakna dan membantu meningkatkan kesehatan mental Anda.
- Jangan terlalu keras kepada diri Anda
Berbaik hatilah pada diri sendiri dan ingatlah bahwa tidak apa-apa untuk sesekali membuat kesalahan. Ingatlah bahwa Anda berhak diperlakukan dengan hormat dan baik oleh teman-teman Anda.
Secara keseluruhan, penting untuk memprioritaskan kesehatan mental dan kesejahteraan Anda. Jika Anda memiliki pertemanan yang toxic, penting untuk mengenali dampak negatifnya terhadap kesehatan mental Anda dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri sendiri. Ini mungkin berarti menetapkan batasan, mencari dukungan, atau bahkan melepaskan persahabatan. Dengan bersikap proaktif dan menjaga diri sendiri, Anda dapat meningkatkan kesehatan mental dan menemukan hubungan yang lebih memuaskan dan positif.
Jika Anda memiliki tantangan dalam persahabatan Anda dan Anda kewalahan untuk menemukan solusinya sendiri atau bahkan hal ini telah mengganggu kesehatan mental Anda, janganlah ragu untuk menghubungi seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :
Image by svetlanasokolova on Freepik
Image by stockking on Freepik