Terlepas dari kemajuan dalam kualitas pengajaran dan literasi di seluruh dunia dewasa ini, di dalam setiap kelas di mana pun akan selalu memiliki beberapa siswa yang berjuang lebih keras untuk mengikuti kecepatan belajar dan tingkat penyelesaian tugas teman-teman sekelas mereka.
Banyak anak yang mengalami kesulitan memenuhi kewajiban mereka di sekolah, tidak jarang anak-anak tersebut dicap malas atau tidak cukup pintar. Hal ini dapat berdampak buruk pada perkembangan kepribadian individu, sementara anak-anak ini sering tidak menyadari bahwa ada jenis ketidakmampuan belajar tertentu yang menghalangi mereka untuk mencapai prestasi yang baik dan hasil yang diinginkan. Tidak jarang guru-guru di sekolah memiliki siswa-siswa yang mengalami kesulitan seperti ini.
Misalnya, coba bayangkan bagaimana perasaan seorang anak dengan disleksia ketika ditertawakan karena kesulitan membaca dengan suara keras di kelas, atau seorang anak dengan disgrafia yang mencoba mengikuti kecepatan mencatat teman sebayanya. Atau, bagaimana perasaan seorang anak ADHD ketika berhari-hari mempersiapkan ujian namun menghasilkan nilai rendah dan mereka mulai mempertanyakan diri sendiri dan seberapa pintar mereka. Trauma dan kekecewaan kecil semacam ini dapat meninggalkan konsekuensi serius selama perkembangan kepribadian remaja, yang dapat berdampak negatif pada seluruh kehidupan mereka selanjutnya.
Oleh sebab itu, guru serta orang tua, memiliki kewajiban untuk membantu anak-anak yang memiliki diagnosis ketidakmampuan belajar dengan mengatur proses belajar mereka sehingga proses ini dapat ditanggung secara psikologis, dengan frustrasi yang seminimal mungkin. Artikel ini akan memberikan beberapa panduan tentang bagaimana mendukung dan mendorong seorang anak selama proses yang menantang secara emosional yang akan mereka hadapi ketika berusaha memenuhi kewajiban sekolah mereka.

Tips untuk Pendidik dan Orang Tua Dalam Mendukung Anak-Anak dengan Kesulitan Belajar
Setiap anak unik dengan karakter, aspirasi, kekurangan, dan kelebihan mereka masing-masing. Ketika disabilitas ditambahkan ke dalam campuran ini, akan menjadi lebih sulit bagi guru dan orang tua untuk menemukan pendekatan terbaik untuk memfasilitasi proses belajar dan membimbing anak menyelesaikan kewajiban atau tugas sekolah. Namun demikian, ada pendekatan-pendekatan pendukung tertentu yang dapat diterapkan secara umum dan komprehensif dengan setiap anak.
Tips No 1 : Bangun hubungan yang tulus dengan anak. Coba jelaskan kepada mereka apa itu kesulitan belajar
Jika Anda ingin membantu seorang anak yang memiliki diagnosis ketidakmampuan belajar, yang terbaik adalah memulai dengan membangun hubungan yang tulus dengan menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud dengan ketidakmampuan belajar. Oleh karena itu, tergantung pada usia anak, Anda perlu menjelaskan bahwa memiliki semacam ketidakmampuan belajar bukanlah masalah yang membuat mereka kurang berharga. Namun hal ini berarti bahwa mereka hanya memerlukan pendekatan belajar yang sedikit berbeda yang akan membantu mereka mencapai hasil yang sama seperti teman sebaya di kelas. Tergantung pada kesulitan yang dimaksud, guru dapat mencoba berbagai pendekatan untuk belajar dan melihat apa yang paling cocok untuk anak.
Tips No 2 : Fokus memuji usaha, bukan hasil.
Mengingat bahwa anak-anak dengan kesulitan belajar tidak selalu dapat mencapai nilai tinggi, orang tua dan guru harus menjelaskan kepada mereka bahwa usaha adalah nilai yang lebih penting daripada hasil itu sendiri. Dengan memusatkan perhatian pada hasil, anak-anak dapat dengan mudah kehilangan motivasi dan kecewa, terutama jika mereka terus membandingkan hasil mereka dengan anak-anak lain.
Kunci sukses adalah melampaui diri sendiri dan kemampuan Anda, dan ini hanya mungkin melalui upaya investasi untuk menguasai keterampilan tertentu atau memperoleh pengetahuan tertentu. Ketika upaya yang cukup diinvestasikan, hasil yang diinginkan pasti akan tercapai, ini hanya masalah waktu saja.
Tips No 3 : Berkonsentrasilah pada kekuatan anak, bukan kelemahannya.
Seperti yang pernah dikatakan Albert Einstein, “Semua orang jenius. Tetapi jika Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, seumur hidupnya ia akan percaya bahwa ia bodoh.” Ini dengan tepat menunjukkan sifat multidimensi kecerdasan pada manusia. Mengingat kutipan ini, kita berkewajiban untuk memahami kekuatan seorang anak dengan ketidakmampuan belajar dan, melalui dedikasi untuk mengembangkan kekuatannya di area lain, menciptakan keterampilan luar biasa yang akan memungkinkan anak untuk menonjol di antara rekan-rekan mereka.
Misalnya, jika seorang anak memiliki masalah dengan diskalkulia, dan anak yang sama berbakat untuk kegiatan kinestetik seperti seni teater, kita dapat berusaha untuk mencapai hasil terbaik melalui pengembangan kegiatan kinestetik seperti retorika, membaca dan seni drama. Lagi pula, salah satu keuntungan besar hidup di masa ini adalah bahwa setiap orang dapat menemukan tempat mereka di industri atau pasar global, alih-alih menyesuaikan diri dengan cetakan umum profesi tradisional.
Tips No 4: Berikan mereka panutan.
Setiap manusia berusaha untuk mewujudkan archetype mereka dan mereka biasanya melakukannya melalui menemukan seorang panutan, seringkali seorang yang terkenal seperti selebriti. Dengan menunjukkan contoh selebritas dengan kesulitan belajar yang serupa atau bahkan sama, Anda mungkin akan mendorong mereka untuk tetap termotivasi dan bergerak maju dengan realisasi tujuan mereka.
Misalnya, Albert Einstein yang memiliki spektrum autisme, Leonardo da Vinci memiliki gejala-gejala disleksia dan ADHD, pengusaha Richard Branson menderita disleksia dan menganggapnya sebagai “kekuatan terbesar”, sementara perenang Michael Phelps didiagnosis dengan ADHD di kelas lima.
Tips No 5 : Memotivasi mereka dan menilai emosi mereka secara teratur.
Anak-anak dengan kesulitan belajar sering mengalami kesulitan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Oleh karena itu, salah satu tugas guru dan orang tua adalah memantau keadaan emosi anak. Dan cara terbaik untuk memotivasi anak ketika semangat mereka sedang rendah adalah dengan berbicara dengan mereka. Ada beberapa cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi anak melalui percakapan:
- Dekonstruksi situasi yang tidak menyenangkan menjadi beberapa bagian – Pendekatan ini akan memungkinkan Anda untuk memahami penyebab utama konflik awal, dan memahami apa yang sebenarnya terjadi.
- Beri mereka contoh dari kehidupan Anda sendiri – Saran apa pun dapat dibagikan, tetapi yang terbaik adalah datang dari seseorang yang telah mengatasi situasi yang mirip dengan apa yang sedang dialaminya. Inilah sebabnya mengapa ada baiknya untuk melihat apakah Anda atau seseorang dari lingkaran keluarga dan teman Anda pernah mengalami situasi serupa dan minta mereka menjelaskan bagaimana cara mengatasinya.
- Ajari mereka untuk menghargai diri mereka sendiri – Ini mungkin cara paling berharga untuk mengatasi situasi yang tidak menyenangkan dan mencegah situasi serupa terjadi. Dengan mendorong anak dan menunjukkan kekuatan dan keunggulan komparatif anak, Anda membantu membangun kepribadian yang kuat dan sehat.
Apabila Anda adalah seorang guru atau orang tua yang membutuhkan bimbingan lebih lanjut untuk mendukung seorang anak dengan kesulitan belajar agar dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik, janganlah ragu untuk menghubungi seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda dan anggota keluarga Anda dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :
Image by jcomp on Freepik
Image by jcomp on Freepik