Trauma adalah luka emosional yang bisa timbul akibat pengalaman buruk yang membekas dalam ingatan seseorang. Baik itu trauma karena kekerasan, kehilangan orang tercinta, kecelakaan, atau peristiwa yang sangat menyakitkan, dampaknya bisa bertahan lama dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Banyak orang merasa sulit untuk bangkit dari trauma, bahkan ada yang merasa terjebak dalam rasa sakit yang tidak kunjung hilang. Namun, trauma bukanlah akhir dari segalanya! Dengan langkah-langkah yang tepat, seseorang bisa sembuh dan mendapatkan kembali kendali atas hidupnya.
Berikut adalah 5 cara bertahap untuk sembuh dari trauma dan mulai menjalani hidup dengan lebih baik.
1. Akui dan Hadapi Trauma yang Dialami
Langkah pertama untuk sembuh dari trauma adalah mengakui bahwa peristiwa tersebut memang terjadi dan telah meninggalkan luka emosional.
Banyak orang yang mengalami trauma cenderung menekan atau menghindari perasaan mereka dengan berpura-pura semuanya baik-baik saja. Padahal, semakin trauma ditekan, semakin besar kemungkinan itu akan muncul kembali dalam bentuk yang lebih menyakitkan, seperti kecemasan, kemarahan yang tidak terkontrol, atau bahkan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Apa yang bisa dilakukan?
- Jangan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Trauma bukan kesalahanmu.
- Beri diri sendiri waktu untuk menerima kenyataan dan memahami bahwa tidak apa-apa untuk merasa sedih, marah, atau takut.
- Jika sulit menghadapi perasaan sendiri, cobalah menuliskan perasaan dalam jurnal sebagai bentuk ekspresi.
2. Bangun Support System yang Sehat
Melewati trauma sendirian bisa terasa sangat berat. Maka dari itu, memiliki orang-orang yang mendukung sangat penting dalam proses pemulihan.
Berbicara dengan seseorang yang bisa dipercaya dapat membantu mengurangi beban pikiran dan memberikan rasa aman. Dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan komunitas bisa menjadi kekuatan yang membantu dalam proses penyembuhan.
Apa yang bisa dilakukan?
- Berbagi cerita dengan seseorang yang benar-benar mendengarkan tanpa menghakimi.
- Jika merasa kesulitan berbicara, bisa memulai dengan interaksi kecil seperti menghabiskan waktu dengan orang-orang yang peduli.
- Jika tidak memiliki support system di sekitar, pertimbangkan untuk mencari komunitas dukungan atau kelompok terapi yang memahami kondisi trauma.
3. Latih Teknik Relaksasi dan Mindfulness
Trauma sering kali membuat seseorang hidup dalam ketakutan dan kecemasan berkepanjangan. Untuk itu, penting untuk melatih teknik relaksasi agar pikiran dan tubuh lebih tenang.
Beberapa teknik yang bisa membantu:
- Latihan pernapasan dalam → Ambil napas dalam-dalam, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan. Ulangi beberapa kali untuk membantu meredakan kecemasan.
- Meditasi dan mindfulness → Fokus pada momen saat ini untuk mengurangi overthinking tentang kejadian masa lalu.
- Olahraga ringan → Seperti yoga atau jalan santai di alam terbuka untuk membantu tubuh dan pikiran lebih rileks.
Latihan ini bisa membantu mengurangi stres dan memberikan perasaan lebih stabil secara emosional.

4. Kenali Pemicu dan Kelola Emosi dengan Baik
Orang yang mengalami trauma seringkali memiliki pemicu emosional yang membuat mereka mengingat kembali kejadian buruk tersebut. Pemicu ini bisa berupa suara, tempat, kata-kata tertentu, atau bahkan aroma yang mengingatkan mereka pada trauma.
Apa yang bisa dilakukan?
- Kenali apa saja pemicu trauma yang dialami. Misalnya, jika suara keras membuatmu merasa takut, coba catat setiap kali hal itu terjadi agar lebih memahami respons emosional yang muncul.
- Pelajari cara mengelola emosi. Saat merasa cemas atau panik karena pemicu, tarik napas dalam-dalam, pejamkan mata, dan fokus pada hal-hal yang bisa membuatmu merasa aman.
- Alihkan perhatian. Ketika pemicu muncul, coba lakukan aktivitas yang menenangkan seperti mendengarkan musik, membaca buku, atau menggambar.
Mengelola pemicu secara perlahan bisa membantu mengurangi dampak emosional yang ditimbulkan oleh trauma.
5. Jangan Ragu Mencari Bantuan Profesional
Terkadang, trauma terlalu dalam untuk disembuhkan hanya dengan cara-cara di atas. Jika trauma sudah sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, mencari bantuan profesional adalah langkah terbaik.
Kapan harus mencari bantuan profesional?
- Jika sering mengalami mimpi buruk atau flashback tentang trauma.
- Jika merasa sangat cemas, marah, atau depresi dalam jangka waktu yang lama.
- Jika merasa sulit menjalani kehidupan normal karena terus teringat kejadian tersebut.
- Jika ada dorongan untuk menyakiti diri sendiri atau memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup.
Jenis bantuan yang bisa dicari:
- Terapi psikologis → Terapi seperti CBT (Cognitive Behavioral Therapy) bisa membantu mengubah cara berpikir terhadap trauma.
- Konseling dengan psikolog atau psikiater → Profesional ini bisa membimbing dalam mengatasi trauma dengan cara yang lebih terstruktur.
- Obat dari psikiater → Dalam beberapa kasus, obat bisa membantu mengurangi kecemasan atau depresi akibat trauma.
Mencari bantuan bukan tanda kelemahan, melainkan langkah berani untuk menyembuhkan diri.
Kesimpulan: Penyembuhan Trauma Itu Proses, Bukan Instan
Sembuh dari trauma bukan sesuatu yang bisa dilakukan dalam semalam. Ini adalah proses yang membutuhkan kesabaran, keberanian, dan dukungan dari orang-orang terdekat.
Trauma bisa menyakitkan, tetapi bukan berarti kita harus selamanya terjebak di dalamnya. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa bangkit dan menjalani hidup dengan lebih baik.
Jika Anda merasa membutuhkan dukungan untuk menavigasi keadaan emosional dan meningkatkan kesejahteraan mental Anda, Anda dapat berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor profesional untuk mendapatkan dukungan dan panduan lebih lanjut. Seorang konselor yang berpengalaman dapat membantu Anda dengan sesi konseling dan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :