Bullying bukanlah lagi sebuah hal yang asing di Indonesia. Namun, secara umum bullying yang dipahami oleh masyarakat adalah yang melibatkan kekerasan fisik. Secara tidak sadar bullying yang dilakukan dari tutur kata sering dianggap remeh dan tidak dimasukkan ke dalam kategori bullying. Verbal bullying seringkali dianggap sebagai hanya sekedar bercanda dan korban juga seringkali dianggap terlalu sensitif jika menganggap perkataan yang menyakiti dengan serius. Verbal bullying tidak hanya dapat ditemukan di lingkungan sekolah dan terjadi di antara para siswa, namun verbal bullying juga dapat ditemukan di persahabatan orang dewasa, di lingkungan kantor, dan bahkan secara tidak sadar dapat dilakukan oleh orang tua kepada anak dan juga oleh guru terhadap siswa. Sekarang verbal bullying juga sangat sering terjadi media sosial.
Penindasan verbal, terlepas dari usia si penindas dan yang ditindas, dapat dimulai dari ejekan atau hinaan kecil yang terlihat seperti hal yang remeh. Tapi hal ini dapat secara cepat meningkat menjadi kekerasan verbal dan intimidasi fisik dan menyebabkan dampak serius bagi korbannya. Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai verbal bullying agar kita dapat mengatasi dan mencegah verbal bullying yang terjadi di sekitar kita.
Apa yang Dimaksud dengan Verbal Bullying?
Definisi verbal bullying adalah ketika seseorang menggunakan bahasa verbal misalnya, menghina, menggoda, dan lain sebagainya untuk mendapatkan kekuasaan atas orang lain. Misalnya, teman sebaya yang cenderung kurang atletis disebut kutu buku atau pengecut. Tidak seperti intimidasi fisik, secara definisi intimidasi verbal lebih sulit untuk dideteksi, dilihat dan dihentikan. Hal ini cenderung terjadi ketika orang dewasa tidak ada untuk menghentikannya dan efeknya tidak jelas. Bullying verbal bisa sangat merusak dan mungkin memiliki efek psikologis jangka panjang pada korbannya.
Apa Saja Efek dari Verbal Bullying pada Korbannya?
Seperti yang kita ketahui kata-kata yang dikeluarkan memiliki kekuatan yang besar. Sementara efek intimidasi fisik mungkin lebih jelas pada awalnya, intimidasi verbal lebih berbahaya dan apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat menghancurkan citra diri dan harga diri seseorang. Verbal bullying dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan masalah emosional lainnya. Dalam kasus-kasus yang ekstrim, beberapa kasus bunuh diri remaja yang terjadi telah dikaitkan dengan intimidasi verbal yang berkepanjangan dari teman sekelas atau teman sebaya.
Para korban verbal bullying seringkali berakhir dengan citra diri dan harga diri yang rusak dengan kondisi yang cukup parah. Efek verbal bullying dapat mempengaruhi seseorang selama bertahun-tahun. Verbal bullying dengan hinaan dan ejekan akan menghilangkan harga diri seseorang, anak-anak maupun dewasa. Verbal bullying dapat membuat korbannya merasa kehilangan kontrol atas hidup mereka. Korban lambat laun dapat mulai mempercayai penghinaan yang mereka terima dan melihat diri mereka sebagai sesuatu yang lebih rendah dari siapa diri mereka sebenarnya.
Ketika intimidasi secara konsisten datang dari dalam lingkungan keluarga atau lingkaran teman dekat, para korban mungkin merasa seolah-olah tidak ada cara untuk melarikan diri dan tidak ada jalan keluar. Segalanya menjadi gelap dan dunia menjadi tempat yang dingin dan tidak bersahabat yang dipenuhi dengan bahaya dan serangan yang tak henti-hentinya.
Perasaan tidak mampu dan rasa sakit yang dialami seringkali menyebabkan depresi, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Jika dibiarkan, korban emosional dari verbal bullying bahkan dapat menyebabkan upaya bunuh diri, karena korban menyerah begitu saja dan menginginkan jalan keluar yang cepat dari keadaan yang tidak menyenangkan ini.
Bagaimana Cara Menolong Korban dari Verbal Bullying?
Seseorang yang menjadi korban verbal bullying membutuhkan perawatan, rasa aman dan dukungan sebanyak-banyaknya. Yang paling sederhana adalah kita perlu mengamati dan peka terhadap lingkungan sekitar kita. Ketika kita benar-benar memperhatikan, tidak jarang kita mendengar atau melihat tindakan-tindakan intimidasi secara verbal. Secara tidak sadar hal sederhana seperti ini dapat mencegah atau menghentikan verbal bullying yang terjadi.
Apabila Anda mengenal seseorang yang menjadi korban dari verbal bullying, hal sederhana lain yang dapat Anda lakukan adalah mendengarkannya. Bantulah korban verbal bullying mendapatkan kembali kekuatan mereka dan berdiri untuk diri mereka sendiri. Anda juga dapat mengingatkan kepada korban untuk fokus kepada hal-hal positif dalam hidup mereka, agar mereka dapat mengabaikan pelaku verbal bullying dan mengingat bahwa ada hal-hal yang lebih penting untuk difokuskan dalam hidup mereka. Doronglah mereka untuk melawan penindas tanpa rasa takut dan juga tanpa kekerasan. Seringkali penindas akan berhenti ketika melihat korbannya dapat berdiri untuk dirinya sendiri karena pada umumnya penindas cenderung memilih target yang lemah.
Apabila dampaknya terlalu berat untuk dihadapi, Anda dapat selalu mendorong korban untuk menghubungi seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman. Hal ini agar korban mendapatkan bantuan yang profesional dan sangat dibutuhkan untuk menghadapi perundungan yang dialami.
Apa yang Dapat Dilakukan Apabila Anda Mengalami Verbal Bullying?
Berikut ini adalah beberapa cara praktis yang dapat dilakukan dalam menghadapi verbal bullying :
- Tinggalkan situasinya.
Cobalah untuk menjauh dari situasi tersebut dengan aman. Anda dapat pergi dari tempat tersebut sebelum situasinya memburuk. Ini memang bukan sebuah jalan keluar yang ideal karena pelaku verbal bullying dapat menerjemahkan perilaku Anda sebagai rasa takut dan kemungkinan akan kembali melakukannya di masa yang akan datang.
- Menghadapi pelaku verbal bullying.
Jika Anda memutuskan untuk menanggapi pelaku intimidasi, sebaiknya coba lakukan ini saat orang lain tidak ada. Ini akan membuat pelaku intimidasi tidak merasa malu dan membuat pelaku tidak bereaksi dan ingin menjaga harga dirinya di depan orang lain yang dapat mengakibatkan pelaku menjadi lebih agresif.
Anda dapat meluangkan waktu untuk memikirkan kata-kata yang tepat untuk dikatakan kepada pelaku intimidasi. Menyusun strategi mengenai apa yang ingin dikatakan dapat membantu Anda bereaksi berlebihan. Memiliki kesiapan yang baik juga dapat membangun rasa percaya diri Anda. Bersikaplah tegas dan percaya diri dalam menghadapi orang yang mengintimidasi Anda. Bersikap tenang, asertif dan percaya diri dapat menghentikan intimidasi yang Anda terima, karena hal ini menunjukkan kepada pelaku intimidasi bahwa Anda bukanlah target yang mudah dan lemah. Pertahankanlah kontak mata kepada pelaku intimidasi ketika Anda berbicara. Hal ini akan membuat Anda terlihat lebih percaya diri. Banyak pelaku intimidasi akan berhenti ketika mereka melihat target mereka tidak bereaksi seperti yang mereka inginkan.
Bagaimana Cara Menghadapi Pelaku dari Verbal Bullying?
Seseorang yang melakukan verbal bullying tidak boleh dianggap remeh atau dianggap hanya bercanda. Para pelaku verbal bullying, anak-anak maupun dewasa perlu ditangani dengan serius. Mereka perlu diberikan penjelasan mengenai dampak serius dari verbal bullying yang telah mereka lakukan. Tidak ada alasan yang dapat dibenarkan untuk melakukan verbal bullying.
Apabila Anda melihat perilaku verbal bullying, laporkan kepada pihak yang berotoritas dalam situasi tersebut.
Jika Anda mengalami verbal bullying dan merasa kewalahan dalam mengatasi tindakan intimidasi yang terjadi atau mengenal seseorang yang mengalami verbal bullying, janganlah ragu untuk menghubungi seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman untuk membantu dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :
Image by stockking on Freepik
Image by master1305 on Freepik