Disleksia merupakan gangguan belajar atau learning disorder yang sangat umum. Namun, sayangnya tidak banyak tenaga pendidik dan orangtua yang teredukasi mengenai gangguan ini. Padahal, disleksia dapat menghambat kemampuan anak-anak untuk belajar. Disleksia merupakan gangguan sistem syaraf otak yang mengakibatkan penderitanya kesulitan dalam hal membaca dan mengeja. Selain itu, penderita disleksia juga sering ditandai dengan adanya kesulitan untuk menerjemahkan kata-kata yang ia dengar ke dalam bentuk tulisan. Adakah solusi disleksia?
Untungnya, ada banyak sekali solusi disleksia yang bisa Anda coba. Salah satunya adalah dengan mengikuti asesmen dan terapi yang diberikan oleh SOA. SOA merupakan lembaga psikologi anak dan remaja yang menghadirkan berbagai macam layanan konsultasi untuk keluarga maupun instansi. Salah satu layanan yang disediakan adalah asesmen dan terapi untuk anak-anak dengan disleksia. Berikut adalah informasi lengkapnya.
Tentang Asesmen dan Terapi Kesulitan Belajar SOA
Bagi Anda yang sedang menghadapi dengan anak yang mengalami kesulitan belajar, SOA siap membantu. Lembaga yang sudah berdiri sejak tahun 2012 ini menghadirkan asesmen dan terapi kesulitan belajar. Sesuai namanya, asesmen dan terapi ini diperuntukkan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Terapi ini merupakan bentuk intervensi agar kesulitan belajar yang dialami oleh anak bisa teratasi. Berikut adalah solusi mengatasi disleksia yang ditawarkan oleh SOA:
1. Assessment Center
Assessment Center merupakan program yang terdiri dari rangkaian penilaian psikoedukasi yang komprehensif. Metode ini banyak digunakan untuk menggali serta memahami masalah kesulitan belajar yang dialami oleh anak. Berdasarkan data yang diterima, asesor akan menentukan jenis pendekatan pemeriksaan yang tepat untuk anak.
Asesmen atau penilaian ini akan dilakukan secara tatap muka dan private antara asesor dengan anak. Lebih lanjut, asesor akan menggunakan metode pendekatan dan alat-alat yang berguna untuk menggali profil pembelajaran yang dimiliki.
2. Terapi Edukasi untuk Anak yang Menyandang Disleksia
Disleksia merupakan gangguan neurologis yang cukup rumit. Namun, SOA memiliki solusi untuk membantu anak dan tentunya Anda. SOA menawarkan terapi edukasi yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan disleksia. Metode pendekatan terapi disleksia untuk bahasa Inggris menggunakan pendekatan Orthon – Gilingham yang sudah mengantongi sertifikat dari Singapura.
Pendekatan tersebut meliputi teknik pendengaran, penglihatan, serta sentuhan untuk anak-anak yang mengalami disleksia. Teknik tersebut diharapkan menjadi stimulasi untuk meningkatkan kemampuan anak dalam hal membaca. Selain itu, metode ini juga sangat berguna dalam mempermudah anak dalam mengolah informasi. Sehingga, anak pun bisa belajar dengan lebih baik dan lancar.
Selain metode Orthon – Gilingham, SOA juga menawarkan Individualized Education Program (IEP). Program pendidikan individual ini didasarkan dengan menggunakan hasil evaluasi dari masing-masing individu dengan pendidikan khusus. Program berbahasa Indonesia ini juga sangat cocok untuk anak-anak yang mengalami gangguan disleksia.
Solusi Mengatasi Disleksia
Program yang ditawarkan oleh SOA jadi pilihan terbaik jika Anda membutuhkan bantuan profesional dalam menghadapi anak dengan disleksia. Namun, program yang ditawarkan SOA ini juga membutuhkan kerjasama antara orangtua dan guru. Dengan sinergi yang sempurna, maka tentunya dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk anak penyandang disleksia. Untuk orangtua dan guru, inilah hal-hal yang bisa Anda lakukan:
- Perkenalkan Kegiatan Membaca pada Anak Sejak Dini
Salah satu cara terampuh untuk mengatasi disleksia adalah dengan memperkenalkan anak pada dunia membaca. Sejak anak berusia 6 bulan, selalu luangkan waktu untuk membacakan mereka dongeng atau cerita dari buku.
Kebanyakan orangtua akan membacakan cerita pada anak sebagai penghantar tidur. Namun, kegiatan membacakan cerita pada anak ini bisa dilakukan kapan saja sebagai bentuk family quality time. Dari dongeng yang Anda bacakan, anak akan bisa berkenalan dengan berbagai kata-kata dan kalimat.
Seiring dengan bertambahnya usia, barulah Anda mengajak anaka untuk membaca buku bersama-sama. Pilihlah buku cerita anak dengan warna dan gambar yang menarik. Dengan demikian, si kecil juga akan menjadi lebih tertarik untuk membaca. Jangan lupa untuk mengoreksi seandainya anak mengucapkan pengejaan yang kurang tepat.
- Bekerjasama dengan Guru Anak
Anak dengan disleksia biasanya akan mengalami kesulitan saat menginjak bangku sekolah. Ada baiknya untuk membicarakan kondisi si kecil dengan guru atau kepala sekolah. Dengan demikian, mereka akan mengerti bahwa anak Anda membutuhkan metode pembelajaran khusus agar bisa menerima pelajaran dengan baik. Boleh juga Anda dan guru si kecil berkonsultasi dan bekerjasama dengan konselor dari SOA untuk mendapatkan solusi pengajaran terbaik.
- Jadikan Membaca Buku Bersama Anak sebagai Rutinitas
Untuk meningkatkan kemampuan ingatan anak, Anda bisa menjadikan kegiatan membaca bersama sebagai rutinitas. Sediakan ruangan khusus membaca yang tenang dan nyaman untuk anak. Anda bisa membaca bersama buku cerita yang sudah dibaca sebelumnya sebagai pengulangan.
Atau, Anda juga bisa meminta anak untuk memilih jenis buku mana yang dia inginkan. Tentu saja, anak juga sebaiknya diperbolehkan untuk menikmati waktu membaca mandiri. Dengan adanya rutinitas tersebut, cerita yang disampaikan di dalam buku tersebut pastinya akan terpatri kuat di benak anak.
- Mendiskusikan Isi Buku yang Sudah Dibaca Bersama Anak
Setelah selesai membaca, jangan hanya selesai di situ saja! Anda bisa mengasah kemampuan anak dalam mengingat cerita maupun kata-kata yang ada di dalamnya dengan cara berdiskusi. Setelah selesai membaca buku, coba berdiskusi bersama anak mengenai topik yang ada di dalam buku tersebut. Misalnya, siapakah tokoh favoritnya? Atau, bagian cerita manakah yang paling ia sukai? Lakukan sesi berbincang-bincang ini dengan santai supaya anak juga menjadi lebih rileks.
- Jangan Menertawakan atau Mencibir Saat Anak Melakukan Kesalahan
Kesalahan membaca atau mengeja sudah pasti akan terjadi pada anak dengan disleksia. Hargai usahanya dengan tidak menertawakannya, ya. Cukup koreksi saja kesalahannya dan tetap dukung dia untuk terus membaca. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi atas usaha yang sudah dilakukan. Jika anak menunjukkan kemajuan, jangan lupa untuk memberikannya pujian.
- Bangun Rasa Percaya Diri Anak
Jika anak sudah cukup besar, kemungkinan ia sudah menyadari bahwa ada yang berbeda darinya. Dan, sangatlah mungkin ia merasa tidak percaya diri karenanya. Sebagai orangtua dan guru, tanamkan pada anak bahwa disleksia bukanlah penghalang untuk dia menjadi sukses.
Anda bisa mengambil contoh-contoh sejarah berpengaruh seperti Albert Einstein dan Leonardo da Vinci, Tom Holland yang ketiganya juga menyandang disleksia. Ceritakan bahwa tokoh-tokoh tersebut tetap bisa berprestasi dengan kondisi mereka. Hal yang sama juga tentunya berlaku pada anak Anda.
Mendidik anak dengan disleksia tentunya menjadi tantangan tersendiri. Namun, saat ini Anda bisa mendapatkan akses bantuan yang sangat luas untuk mendapatkan solusi disleksia. Untuk melakukan konsulltasi bersama tim SOA, Anda bisa langsung menghubungi nomor Whatsapp yang tertera di situs resmi mereka.