Menurut lirik lagu tema dari sinetron Keluarga Cemara: “Harta yang paling berharga, adalah keluarga. Mutiara paling indah, adalah keluarga…” Tentunya SOA Family setuju dengan lirik lagu tersebut, bukan?
Keluarga adalah unit terkecil dari kelompok masyarakat. Keluarga yang sehat adalah tempat pertama bagi anggota-anggotanya untuk berbagi kasih dan saling mencurahkan isi hati, tempat untuk pulang, mencari kenyamanan dan kedamaian. Bagi keluarga yang memiliki anak, keluarga adalah tempat pertama dan utama di mana anak bisa mendapatkan perlindungan yang maksimal, bertumbuh kembang, dan terpenuhi hak-haknya. Keluarga juga memiliki peran penting dalam membangun dan mengembangkan karakter anak yang kuat.
Semua orang mendambakan keluarga yang harmonis dan kuat. Pada kenyataannya, tidak ada keluarga yang sempurna. Ketahanan dan kekuatan keluarga adalah proses yang perlu diusahakan terus-menerus.
Dr. John DeFrain, seorang Profesor Emeritus dari Family Studies di University of Nebraska – Lincoln bersama dengan kolega-koleganya membentuk sebuah Tim untuk mengadakan penelitian tentang Kekuatan Keluarga di berbagai belahan dunia. kekuatan keluarga merupakan kualitas-kualitas positif yang menjadi pilar atau pondasi bagi suatu keluarga dalam menghadapi segala stimulus lingkungan dan tantangan kehidupan (Olson & DeFrain, 2006).
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa struktur keluarga di berbagai negara bisa sangat berbeda. Ada negara yang memiliki keluarga inti besar, keluarga inti kecil, hidup bersama keluarga besar, dan lain-lain. Lingkungan tempat keluarga tinggal juga sangat beragam dari negara ke negara: Ada yang tinggal di kota, desa, hidup di sepanjang pantai laut, di dataran sebuah benua, di pegunungan, dan sebagainya. Namun terlepas dari berbagai perbedaan tersebut, Tim Peneliti mengungkap ada pola kekuatan keluarga yang mirip di setiap wilayah geokultural dunia.
Walau setiap keluarga di berbagai negara memiliki latar belakang dan kondisi yang berbeda, namun dari hasil penelitian, ditemukan bahwa model kekuatan keluarga di seluruh dunia memiliki 6 pilar yang menjadi kekuatan dalam membangun ketahanan keluarga, yaitu:
Apresiasi dan kasih sayang satu sama lain
Dalam membangun apresiasi dan kasih sayang dalam keluarga, berikut indikator-indikatornya:
- Saling peduli satu sama lain, saling menjaga. Ini terwujud dalam berbagai bentuk aktifitas, pengalaman sehari-hari yang dialami, saat merasa sakit, dll.
- Membangun persahabatan. Ciptakan suasana informal, apa adanya, menyenangkan, ngobrol santai, tidak ada batasan.
- Rasa hormat untuk setiap individu. Adanya respek terhadap setiap pribadi dalam keluarga tanpa mengenal usia, cara mengucapkan salam, cara bicara dan bersikap yang pas dan pantas, bahkan menegur pun dengan respek.
- Membawa keluarga dalam kondisi yang menyenangkan, penuh kegembiraan, bermain bersama, ceria. Kedekatan keluarga tidak bisa terjadi secara otomatis. Harus diusahakan untuk dapat terjadi.
- Menggunakan humor. Membangun suasana santai, saling bercanda, tidak menganggap segala hal serius, terutama hal-hal yang tidak prinsip, mau memakai kacamata humor sehingga tidak mudah terseinggung satu sama lain atau merasa tidak dihormati.
Komunikasi positif
Menjalin komunikasi yang baik adalah kunci dari kekuatan dalam keluarga. Biasakan membangun komunikasi positif dalam keluarga dengan melakukan hal-hal berikut:
- Memberi pujian. Jangan ragu untuk saling memberikan pujian satu sama lain, baik orang tua ke anak maupun sebaliknya.
- Berbagi perasaan. Orang tua tidak perlu ragu berbagi perasaan dengan anak. Perasaan atau rasalah yang bisa membuat satu sama lain menjadi dekat.
- Hindari saling menyalahkan.
- Dapat saling kompromi, berpikir fleksibel
- Menyetujui atau tidak dengan memberikan alasan yang jelas.
Komitmen kepada keluarga
Indikator kuatnya komitmen terhadap keluarga adalah:
- Kepercayaan, disertai dengan tanggung jawab.
- Kejujuran, sebagai bentuk keintiman paling tinggi.
- Ketergantungan, namun tetap setara. Dapat diandalkan satu sama lain.
- Kesetiaan dalam segala situasi dan suasana.
- Mau berbagi dalam segala hal, baik kehadiran fisik, waktu, pikiran, tenaga,cerita, kegembiraan, kesedihan, materi, dll)
Menikmati waktu bersama
Indikatornya adalah:
- Mengutamakan kualitas saat bersama
- Menyediakan waktu untuk bertemu, karena kualitas dari sebuah relasi membutuhkan kuantitas waktu bertemu
- Waktu untuk menikmati berbagai hal bersama
- Berbagi saat-saat yang menyenangkan
Rasa kesejahteraan spiritual dan nilai-nilai dalam keluarga.
Indikatornya adalah:
- Memiliki harapan
- Iman dan keyakinan
- Kasih sayang
- Berbagi nilai-nilai etika
- Kesatuan dengan sesama manusia
Kemampuan untuk mengelola stres dan krisis secara efektif
Indikatornya adalah:
- Memiliki kemampuan beradaptasi
- Melihat krisis sebagai tantangan dan sebuah kesempatan
- Bertumbuh melalui krisis bersama
- Keterbukaan terhadap perubahan
- Memiliki ketahanan atau resilien
John DeFrain dan Sylvia M Asay mengatakan: Keluarga yang kuat merupakan penentu pengembangan komunitas yang kuat. Tempat terbaik untuk menemukan anak-anak hebat adalah dalam keluarga yang kuat. Untuk membangun ketahanan keluarga, tidak bisa hanya dilakukan oleh sebagian anggota saja, seluruh keluarga harus ambil bagian. Kalau kita ingin mengubah dunia, membuat dunia lebih bahagia dan sehat, kembalilah ke dalam keluarga masing-masing. Selamat membangun keluarga yang kuat, SOA Family.