Membiasakan anak melakukan pekerjaan rumah adalah langkah awal untuk mengembangkan kemandirian mereka. Meski ada helper atau ART di rumah, penting bagi anak untuk belajar bertanggung jawab atas tugas-tugas sederhana sesuai dengan usianya. Pekerjaan rumah tidak hanya melatih keterampilan praktis, tetapi juga mengajarkan anak mengenai tanggung jawab, ketekunan, dan rasa kepemilikan terhadap lingkungan mereka.
Berikut beberapa cara untuk melatih kemandirian anak melalui pekerjaan rumah yang bisa disesuaikan dengan umur dan kemampuan mereka:
1. Mulai dengan Tugas yang Sederhana dan Sesuai Usia
Pilih tugas-tugas yang sederhana dan aman untuk anak-anak, lalu sesuaikan dengan usia mereka. Tugas-tugas ini bisa berupa:
- Usia 3-5 tahun: Mengelap meja setelah makan, menaruh pakaian kotor di keranjang, atau merapikan mainan.
- Usia 6-8 tahun: Membantu menyusun meja makan, melipat pakaian sederhana, atau menyapu ruangan.
- Usia 9-12 tahun: Mencuci piring, membantu memasak hidangan sederhana, atau merapikan tempat tidur sendiri.
Dengan memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan anak, mereka akan lebih mudah menerima tanggung jawab dan merasa dihargai karena berkontribusi dalam keluarga.
2. Konsistensi adalah Kunci
Konsistensi dalam memberikan tugas adalah kunci utama agar anak terbiasa melakukan pekerjaan rumah. Pastikan untuk menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari rutinitas harian mereka, bukan hanya tugas sesekali. Dengan begitu, anak akan mengembangkan kebiasaan mandiri dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Contoh yang baik adalah menentukan hari atau waktu tertentu untuk tugas-tugas spesifik, seperti:
- Menyusun mainan setiap sore sebelum tidur.
- Membersihkan kamar setiap akhir pekan.
Rutinitas yang teratur akan membantu anak belajar mengatur waktu dan tanggung jawab.
3. Berikan Penghargaan dan Pujian
Saat anak berhasil menyelesaikan tugas mereka, penting untuk memberikan penghargaan atau pujian sebagai bentuk apresiasi. Penghargaan tidak harus berupa hadiah fisik, cukup dengan kata-kata positif seperti:
- “Wah, kamu sudah hebat sekali bisa membereskan mainanmu sendiri!”
- “Terima kasih sudah membantu Mama menyusun meja makan. Kamu sangat membantu!”
Pujian ini akan memberikan motivasi bagi anak untuk terus melakukan tugas dengan semangat dan merasa dihargai atas usaha mereka.

4. Libatkan dalam Pengambilan Keputusan
Libatkan anak dalam pengambilan keputusan terkait tugas-tugas rumah tangga. Misalnya, ajak mereka untuk memilih tugas apa yang ingin mereka lakukan atau kapan mereka merasa lebih nyaman melakukannya. Dengan demikian, anak akan merasa memiliki kontrol atas tugas mereka dan lebih bertanggung jawab.
Contoh lain adalah meminta mereka untuk membantu merencanakan menu makan malam sederhana, sehingga mereka merasa terlibat dan penting dalam kehidupan keluarga.
5. Ajarkan tentang Konsekuensi dan Tanggung Jawab
Selain memberikan tugas, ajarkan anak tentang konsekuensi jika tugas tidak selesai. Bukan dalam bentuk hukuman, tetapi lebih kepada efek nyata dari tanggung jawab yang tidak terpenuhi. Misalnya:
- Jika tidak menyusun mainan, maka mainan tersebut bisa hilang atau rusak.
- Jika pakaian tidak dimasukkan ke keranjang cucian, mereka mungkin tidak memiliki pakaian bersih yang diinginkan.
Melalui konsekuensi ini, anak akan belajar pentingnya menyelesaikan tugas dan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungannya.
6. Berikan Tugas yang Menarik dan Bervariasi
Untuk menghindari rasa bosan, berikan variasi dalam tugas-tugas yang diberikan kepada anak. Cobalah mengganti tugas setiap beberapa minggu, atau ajak anak untuk belajar keterampilan baru, seperti membuat sarapan sederhana atau menata meja makan dengan rapi.
Tugas yang bervariasi akan membuat anak tetap bersemangat dan merasa tertantang, serta menghindarkan mereka dari kebosanan yang bisa muncul jika selalu melakukan hal yang sama.
7. Jadikan sebagai Momen Kebersamaan
Pekerjaan rumah tidak harus selalu menjadi beban. Manfaatkan tugas-tugas ini sebagai momen kebersamaan yang menyenangkan antara orang tua dan anak. Misalnya, membersihkan rumah sambil mendengarkan musik, atau memasak bersama sambil bercerita. Dengan cara ini, anak akan melihat bahwa pekerjaan rumah bisa menjadi bagian dari aktivitas keluarga yang menyenangkan.
Kesimpulan
Melatih anak melakukan pekerjaan rumah adalah investasi jangka panjang yang akan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki keterampilan praktis. Meskipun ada ART di rumah, penting bagi anak untuk belajar menjalankan tugas-tugas sederhana agar mereka memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan mereka.
Dengan memberikan tugas sesuai usia, konsistensi, dan penghargaan, anak akan terbiasa dengan rutinitas dan memahami pentingnya berkontribusi dalam keluarga. Yang paling penting adalah menciptakan lingkungan yang mendukung di mana anak merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar menjadi lebih mandiri.
Jika Anda membutuhkan arahan untuk membimbing anak-anak Anda sesuai dengan perkembangan usia mereka, Anda dapat berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor profesional untuk mendapatkan dukungan dan panduan lebih lanjut. Seorang konselor yang berpengalaman dapat membantu Anda dan anak Anda dengan sesi konseling dan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :