Anda pasti pernah mendengar kalimat yang kurang lebih terdengar seperti ini : “Homeschooling memperburuk keterampilan sosial dan kemampuan komunikasi anak-anak dibandingkan dengan anak-anak yang menghadiri sekolah konvensional di dalam ruang kelas.”
Hal ini adalah salah satu dari banyak hal yang dikhawatirkan oleh orang tua saat mempertimbangkan homeschooling untuk anak-anak mereka. Namun, pada kenyataannya, anak-anak yang belajar di rumah juga memiliki kesempatan untuk bersosialisasi, bahkan memiliki pilihan kelompok sosial yang lebih banyak dari anak-anak yang menghadiri sekolah konvensional. Anak-anak yang homeschooling tidak terbatas hanya berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, sebuah situasi yang kebanyakan terjadi jika mereka pergi ke sekolah konvensional. Sebaliknya, mereka dapat memiliki waktu lebih untuk bersosialisasi dengan orang-orang dari segala tingkat usia dan bakat dalam berbagai situasi sosial.
Jika Anda sebagai orang tua memiliki kekhawatiran tentang keterampilan sosial anak Anda yang bersekolah dengan sistem homeschooling, hal ini terletak pada bagaimana Anda mengatur jadwal anak Anda dan memasukkan kegiatan sosial ke dalam agenda dan rutinitas harian anak Anda. Mari kita membahas cara mengatasi kekhawatiran nomor satu semua orang tua yang memilih homeschooling untuk anak-anak mereka.
Homeschooling telah muncul sebagai pilihan yang aman dan efektif untuk anak-anak karena sejumlah alasan. Pertama, anak-anak yang belajar di rumah tumbuh menjadi anak yang lebih stabil keadaan mentalnya, karena tidak terekspos kepada bullying yang sering terjadi di sekolah. Anak yang homeschooling juga biasanya jauh di depan dalam hal pendidikan. Setelah kita mengerti dengan lebih baik bahwa homeschooling tidak serta merta membuat anak menjadi introvert, mari kita bahas beberapa cara mengembangkan keterampilan sosial pada anak homeschooling.

- Buatlah kalender aktivitas sosial untuk anak.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya dengan metode homeschooling dengan memasukkan banyak kegiatan ke dalam rutinitas anak untuk mendorong terbentuknya kehidupan sosial yang sehat.
Semua kegiatan yang tersedia untuk anak-anak yang bersekolah di sekolah konvensional setelah jam sekolah juga dapat dilakukan oleh anak-anak yang homeschooling. Berikut adalah daftar kegiatan-kegiatan yang dapat Anda lakukan untuk anak Anda yang bersekolah di rumah :
- Dorong anak Anda untuk berpartisipasi dalam berbagai lomba yang sesuai dengan minat anak. Misalnya, lomba menggambar, lomba debat, dll.
- Minta anak Anda untuk membayar di kasir saat Anda pergi berbelanja bersama ke swalayan.
- Daftarkan anak Anda ke perpustakaan umum yang memiliki kelas atau klub membaca untuk komunitas.
- Buat jadwal harian untuk melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti pergi ke taman bermain di komplek perumahan. Hal ini dapat mendorong anak menciptakan pertemanan-pertemanan dengan anak-anak di lingkungan perumahan.
- Selenggarakan pesta ulang tahun dan acara berkumpul untuk lingkaran pertemanan anak Anda.
- Bergabunglah dengan komunitas para orang tua yang juga memilih homeschooling untuk pendidikan anak-anak mereka juga merupakan salah satu cara yang baik untuk memiliki lingkaran sosial anak-anak lain yang juga homeschooling. Mereka dapat berbagi cerita dan pengalaman yang serupa.
- Doronglah anak Anda untuk menolong orang asing, seperti membantu mengambil barang atau belanjaan orang lain yang terjatuh saat berada di mall. Ini tidak hanya akan meningkatkan keterampilan sosial mereka, tetapi juga memberikan pelajaran moral untuk membuat mereka menjadi manusia yang lebih baik.
- Ajak mereka untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan di tempat ibadah secara rutin, dimana mereka dapat bertemu orang-orang dari berbagai tingkatan usia.
- Pergi berlibur dengan tour wisata juga dapat menjadi kesempatan untuk anak mengembangkan keterampilan sosial mereka. Mereka dapat berinteraksi dengan keluarga-keluarga dan anak-anak lainnya sambil melakukan perjalanan.
- Kunjungi keluarga besar Anda di akhir pekan atau di saat liburan sekolah. Anak dapat melatih keterampilan sosialnya di lingkungan yang aman yaitu keluarga.
- Doronglah anak untuk belajar dengan seorang tutor atau guru les.
Orang tua tidak harus mengambil tanggung jawab untuk mengajar seluruh keterampilan anak homeschooling.
- Daftarkan anak dalam berbagai les merupakan sebuah ide yang baik untuk mengembangkan keterampilan sosial anak, misalnya seperti kelas melukis, belajar piano, bahkan bermain catur. Sisi positif lainnya adalah anak dapat sekaligus mengeksplorasi berbagai minat dan bakatnya.
- Pekerjakan seorang tutor untuk mata pelajaran yang Anda tidak terlalu kuasai.
- Pertimbangkan untuk mendaftarkan anak di klub-klub olahraga. Banyak keterampilan sosial yang dapat anak pelajari dalam olahraga seperti kerja sama dalam tim, rasa hormat kepada orang lain, jiwa sportifitas dan di samping itu anak juga dapat memelihara kesehatan tubuhnya dengan olahraga.
- Saat ini juga terdapat banyak institusi-institusi pendidikan yang menawarkan kelas-kelas online untuk anak-anak seperti kelas coding, dll. Anak Anda juga dapat bersosialisasi secara online dengan teman-teman di kelas-kelas seperti ini.
- Cobalah untuk mengurangi faktor-faktor yang dapat mengganggu.
Meskipun kita dapat melakukan banyak hal untuk mengekspos anak yang belajar di rumah ke kehidupan sosial, ada hal-hal yang harus diperhatikan. Hal-hal tersebut seperti konsumsi TV yang berlebihan karena anak memiliki banyak waktu di rumah dan jumlah waktu yang anak dapatkan untuk browsing online adalah hal-hal yang perlu Anda waspadai. Hal-hal seperti ini adalah faktor-faktor penghalang yang cenderung membuat Anak kurang bersosialisasi terlepas dari mereka homeschooling atau tidak.
- Jangan mencoba untuk menggantikan posisi seorang teman bagi anak Anda.
Ini adalah kesalahan nomor satu yang dilakukan oleh kebanyakan orang tua ketika mereka mulai menyekolahkan anak-anak mereka dengan metode homeschooling. Kebanyakan orang tua mencoba menjadi guru, teman sekelas, dan teman bermain anak mereka sekaligus.
Meskipun ini adalah sebuah upaya yang baik dan tentu saja seorang anak harus dapat melihat orang tua sebagai sahabat mereka juga, namun orang tua tidak boleh mencoba untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi anak.
Berikut adalah daftar untuk menolong orang tua mengenai apa saja hal-hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
- Yang boleh dilakukan :
- Bantu anak Anda untuk terbuka mengenai masalah-masalah yang mereka hadapi. Cobalah membangun komunikasi yang bebas dan nyaman di antara orang tua dan anak.
- Bawa anak Anda untuk keluar dan beraktifitas bersama.
- Luangkan waktu untuk bermain bersama anak Anda kapanpun Anda bisa, tetapi jangan membatasi anak untuk menganggap hanya Andalah teman bermainnya.
- Izinkan sosialisasi online yang diawasi dengan teman-teman mereka.
- Izinkan interaksi sosial dengan teman dan kenalan yang Anda kenal.
- Yang tidak boleh dilakukan :
- Orang tua menjadi satu-satunya harapan anak dan tempat untuk anak menikmati waktunya.
- Membiarkan anak memenangkan permainan atau pertandingan dengan sengaja (hal ini dapat membuat anak terbiasa selalu menang dan dapat menjadi kendala saat anak bersosialisasi dengan teman seusianya).
- Apabila anak Anda menunjukkan sikap introvert, jangan larang Anak maupun mengejeknya.
- Jangan berbicara tentang sekolah konvensional dengan cara yang menghina. Tetapi bantulah anak Anda untuk mengerti ada sisi positif dan sisi negatif dari masing-masing homeschooling maupun sekolah konvensional.
Apabila Anda ingin mendapatkan informasi lebih jauh mengenai tips untuk membangun keterampilan sosial bagi anak Anda yang homeschooling. Atau apabila Anda adalah orang tua yang sedang mempertimbangkan metode sekolah yang paling cocok untuk kepribadian anak Anda. Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultasi dengan psikolog dan konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda secara konfidensial.
Image Source :