Banyak orang tua merasa cemas ketika anak mereka belum mulai berbicara sesuai dengan tahap perkembangan usia. Namun, apakah anak Anda hanya mengalami telat bicara atau ada indikasi masalah yang lebih serius seperti language disorder? Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk menentukan langkah yang tepat dalam mendukung perkembangan bahasa anak. Artikel ini akan membantu Anda mengenali perbedaan antara telat bicara dan language disorder serta memberikan panduan tentang apa yang perlu dilakukan.
Apa Itu Telat Bicara?
Telat bicara, atau yang dikenal sebagai speech delay, adalah kondisi di mana anak-anak mengalami keterlambatan dalam kemampuan berbicara dibandingkan dengan anak seusianya. Namun, telat bicara sering kali bukan tanda gangguan serius. Banyak anak yang hanya membutuhkan sedikit waktu tambahan untuk mengembangkan kemampuan berbicara mereka.
Ciri-ciri anak yang telat bicara:
-Tidak mengucapkan kata pertama hingga usia 12–18 bulan.
-Memiliki kosakata yang terbatas dibandingkan dengan anak seusianya.
-Kesulitan merangkai kata menjadi kalimat pendek pada usia 2 tahun.
Meskipun telat bicara mungkin membuat orang tua khawatir, kondisi ini biasanya tidak disertai masalah dalam memahami bahasa atau berinteraksi sosial.
Apa Itu Language Disorder?
Language disorder, atau gangguan bahasa, adalah kondisi yang lebih kompleks dibandingkan telat bicara. Anak dengan language disorder tidak hanya kesulitan berbicara, tetapi juga mengalami masalah dalam memahami, merangkai, atau menggunakan bahasa untuk berkomunikasi secara efektif.
Ciri-ciri language disorder pada anak:
-Kesulitan memahami instruksi sederhana, bahkan setelah diulang berkali-kali.
-Tidak dapat merangkai kalimat sederhana meskipun memiliki kosakata yang cukup.
-Sulit menemukan kata yang tepat untuk mengekspresikan pikiran atau perasaan.
Menghindari berbicara atau berinteraksi karena merasa frustasi.Language disorder membutuhkan perhatian khusus, karena dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam belajar, bersosialisasi, dan berkembang secara emosional.
Telat Bicara atau Language Disorder?
Perbedaan utama antara telat bicara dan language disorder adalah pada pemahaman bahasa. Anak yang telat bicara biasanya tetap mampu memahami instruksi atau kata-kata sederhana, meskipun mereka kesulitan mengekspresikan diri secara verbal. Sebaliknya, anak dengan language disorder memiliki kesulitan baik dalam memahami maupun menggunakan bahasa.
Sebagai contoh:
Jika Anda berkata, “Tolong ambil bola merah di meja,” anak yang telat bicara mungkin tidak dapat menjawab, tetapi mereka akan tetap mengambil bola merah. Sementara itu, anak dengan language disorder mungkin tidak memahami instruksi tersebut.
Faktor Penyebab
1. Telat Bicara
-Faktor lingkungan, seperti kurangnya stimulasi bahasa.
-Pola asuh yang minim percakapan atau interaksi verbal.
-Pengaruh gadget yang mengurangi komunikasi langsung.
2. Language Disorder
-Gangguan neurologis atau kelainan pada otak yang mempengaruhi pemrosesan bahasa.
-Faktor genetik, misalnya jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan bahasa.
-Kondisi medis tertentu seperti gangguan pendengaran atau autisme.
Kapan Harus Khawatir?
Sebagai orang tua, penting untuk memantau perkembangan bahasa anak sesuai dengan milestone usianya.
Berikut adalah tanda-tanda yang memerlukan perhatian khusus:
-Anak tidak menunjukkan respons terhadap suara atau nama mereka pada usia 9–12 bulan.
-Tidak dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti “mama” atau “papa” pada usia 12–18 bulan.
-Kesulitan mengikuti instruksi sederhana pada usia 2 tahun.
-Berbicara dalam kalimat yang tidak dapat dipahami oleh orang lain pada usia 3 tahun.
Jika Anda melihat tanda-tanda ini, konsultasikan dengan dokter anak atau terapis wicara untuk evaluasi lebih lanjut.
Langkah-Langkah yang Bisa Dilakukan
1. Berikan Stimulasi Bahasa
Luangkan waktu untuk berbicara dengan anak setiap hari. Bacakan buku, ajak bermain permainan interaktif, dan gunakan kalimat sederhana yang mudah dimengerti.
2. Batasi Penggunaan Gadget
Terlalu banyak waktu layar dapat mengurangi kesempatan anak untuk belajar bahasa melalui interaksi langsung.
3. Konsultasi dengan Ahli
Jika anak menunjukkan tanda-tanda language disorder, segera konsultasikan dengan ahli, seperti terapis wicara, psikolog anak, atau dokter spesialis tumbuh kembang.
4. Dukung dengan Lingkungan Positif
Berikan lingkungan yang mendukung perkembangan bahasa, seperti bermain dengan teman sebaya dan mendengar musik atau cerita anak-anak.
Kesimpulan
Perbedaan antara telat bicara dan language disorder mungkin sulit dikenali, tetapi memahami tanda-tandanya dapat membantu orang tua mengambil langkah yang tepat. Jangan panik jika anak Anda mengalami keterlambatan berbicara, tetapi tetap waspada terhadap tanda-tanda gangguan bahasa yang lebih serius.
Yang terpenting, berikan dukungan penuh kepada anak dengan menciptakan lingkungan yang penuh stimulasi bahasa dan cinta. Ingat, setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, tetapi dengan bantuan yang tepat, mereka dapat mencapai potensi terbaiknya!
Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda diatas dan ingin mengetahui lebih lanjut apa perbedaan dari anak yang telat berbicara dan language disorder, Anda dapat berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor untuk mendapatkan dukungan dan panduan lebih lanjut. Seorang konselor yang berpengalaman dapat membantu Anda dengan sesi konseling dan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :