Masa remaja dikategorikan sebagai masa transisi yang dialami oleh anak-anak menuju usia dewasa. Usia remaja termasuk di rentang usia antara 10 sampai dengan 19 tahun. Di fase ini, akan terjadi perubahan-perubahan signifikan yang mencakup sisi psikologis selain perkembangan fisik. Salah satu perkembangan yang signifikan yang dialami oleh remaja adalah perkembangan psikologi, secara sosial dan juga emosional yang termasuk salah satu kunci tumbuh kembang seorang remaja.
Saat berada di periode usia remaja, anak-anak akan merasa sangat berenergi, idealis, kritis, dan memiliki ketertarikan besar terhadap apa yang salah dan apa yang benar. Di usia remaja juga, biasanya menjadi periode yang rentan konflik antara orang tua dan anak. Hal ini berhubungan dengan adanya perubahan hormon serta saraf sehingga remaja tidak hanya berkembang secara kognitif.
Itulah sebabnya penting untuk orang tua memahami berbagai perkembangan yang terjadi pada masa remaja agar dapat mendidik dan mengarahkan anak-anak remajanya. Hal ini akan sangat menolong agar anak memiliki karakter yang baik pada saat dewasa nantinya,
Bagaimana tahap perkembangan psikologi atau emosi remaja dari tahun ke tahun seiring perkembangan usia? Mari simak penjelasan berikut di bawah ini.

Tahap Perkembangan Psikologi Remaja
Berikut adalah perkembangan psikologi remaja berdasarkan usianya :
- Perkembangan psikologi remaja awal usia 10-13 tahun
Dalam tahap perkembangan psikologi remaja, usia 10 hingga 13 tahun disebut sebagai masa puber dan fase awal dari masa remaja. Orang tua perlu mempersiapkan diri karena anak akan mengalami perubahan suasana hati (mood) serta perilaku yang sangat berbeda dari yang biasanya.
Perkembangan Emosional
Di usia sekitar 10 tahun, walaupun remaja masih mau menunjukkan kedekatan dengan orangtua, di samping itu juga kedekatan dengan teman-temannya akan semakin menguat. Selain itu, tekanan dari lingkungan pertemanan sebayanya (peer pressure) yang dirasakan akan semakin menguat. Identitas dirinya juga akan mulai bergeser ke dalam pertemanan yang diciptakan.
Walaupun begitu, di usia ini anak masih menganggap orang dewasa memiliki wewenang dan kekuatan yang lebih besar dari dirinya. Sehingga, ia akan masih mau untuk mengikuti aturan dan prinsip yang ada di dalam keluarganya. Namun, di masa ini anak akan mulai mempertanyakan setiap aturan yang diberlakukan di rumah yang perlu diikuti.
Mulai usia 11 hingga 13 tahun, anak akan mulai memperdulikan penampilan serta tubuhnya. Perubahan psikologis ini terjadi karena ada perubahan alami yang mulai dialami oleh tubuhnya. Di sini orang tua perlu menangani perkembangan ini dengan baik, karena banyak pengalaman dimana remaja yang tidak menyukai bentuk tubuhnya akan melakukan diet sembarangan yang berujung pada gangguan makan (eating disorder) dan juga minder.
Pada fase ini juga, anak akan semakin fokus pada menciptakan identitas dirinya. Anak remaja akan mulai peduli dengan pakaiannya, pilihan musik yang didengarkan, jenis film yang ditonton serta buku-buku yang dibaca. Remaja juga mulai memiliki rasa penasaran dan mulai berani mencontoh apa yang dilihatnya. Pengawasan orang tua sangat penting pada masa ini, namun penting untuk melakukan pengawasan tanpa menimbulkan konflik dengan anak.
Memasuki usia 12 hingga 13 tahun, perubahan mood anak akan semakin tidak menentu. Terkadang mereka akan merasa sangat percaya diri dan dapat melakukan segalanya, di waktu lain mereka dapat merasa sangat kecewa dengan dirinya.
Perkembangan Sosial
Di masa ini, dunia sosial seorang remaja akan berfokus pada pertemanannya yang menguat dan membuktikan diri dengan kesetiaan terhadap seorang teman atau sebuah kelompok pertemanan yang solid. Di usia mulai 10 tahun, perkembangan psikologi remaja juga mulai menunjukkan sisi kompetitif terhadap orang-orang yang tidak termasuk di dalam kelompok pertemanannya.
Pada usia ini juga anak perempuan akan cenderung lebih suka bermain dengan anak perempuan dan begitu pula sebaliknya anak laki-laki akan merasa lebih nyaman bermain dengan anak laki-laki. Anak remaja juga akan mulai memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis walaupun belum terlalu diperlihatkan. Rasa ketertarikan ini dapat membuat suasana hati anak remaja menjadi tidak menentu serta didampingi dengan kepekaan terhadap bentuk tubuh serta penampilannya.
Mulai di usia 11 tahun hingga 13 tahun, anak remaja akan lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-temannya dibandingkan dengan keluarganya. Jiwa kepemimpinan anak juga mulai terlihat pada usia ini.
- Perkembangan psikologi remaja madya usia 14-17 tahun
Memasuki usia 14 tahun, perkembangan psikologi remaja masih tergolong tidak stabil. Kebanyakan orang tua kewalahan menghadapi suasana hati anak pada masa ini.
Perkembangan Emosional
Yang perlu diperhatikan di usia ini, remaja perlu mulai diberikan edukasi seks. Karena ketertarikannya dengan lawan jenis sudah semakin besar dan mulai memiliki kecenderungan untuk berani melakukan hal-hal yang beresiko. Anak remaja perlu mulai diajak berdiskusi mengenai akibat-akibat dari hal-hal yang sudah maupun yang ingin dilakukannya. Mulai usia ini juga, anak remaja mulai mampu merasakan simpati dan empati terhadap orang lain. Sehingga apabila dapat memupuk komunikasi yang baik dengan anak, maka anak tidak akan merasa kehilangan arah, orang tua dan anak dapat saling mengerti dan memiliki hubungan yang kuat di masa-masa remaja yang menantang. Hal ini juga dapat menjadi dasar yang baik untuk fase-fase kehidupan yang mendatang. Perlu diperhatikan juga apakah anak memiliki perubahan kebiasaan dan gangguan, seperti gangguan citra tubuh, gangguan tidur, krisis rasa percaya diri yang dapat mengakibatkan depresi pada remaja.
Perkembangan Sosial
Seperti sudah dibahas diatas, anak remaja cenderung memiliki ikatan yang kuat dengan sahabat-sahabatnya. Maka, remaja juga cenderung lebih nyaman membicarakan masalahnya kepada teman-teman terdekatnya. Hal ini juga dapat membuat hubungan orang tua dan anak menjadi renggang dan tidak dapat saling mengerti atau terbuka. Orang tua perlu sabar untuk menjaga komunikasi dan belajar membicarakan hal yang relevan untuk anak di usia remaja ini. Apabila anak merasa nyaman dengan orang tua, maka ketika menemui masalah anak akan nyaman membagikan dengan orang tua sehingga orang tua dapat memberikan solusi atau nasehat yang lebih baik dibandingkan yang didapatkan dari teman-teman seusianya.
- Perkembangan psikologi remaja akhir usia 18 tahun
Di usia ini, anak sudah memasuki fase terakhir dalam masa remajanya. Pada umumnya, sifat impulsif yang mereka miliki sudah lebih terkendali dibandingkan fase-fase sebelumnya. Mereka sudah lebih dapat memikirkan resiko-resiko yang mungkin terjadi apabila mereka melakukan sesuatu.
Perkembangan Emosional
Remaja mulai menunjukkan bahwa emosinya sudah lebih terkendali, tidak mudah bersikap gegabah dan dapat memahami sebab akibat dari sebuah situasi. Anak mulai memiliki sikap mandiri sekaligus memiliki keinginan untuk mengeksplorasi hal-hal yang baru dengan lebih bertanggung jawab. Apabila memiliki ketertarikan dengan lawan jenis, anak remaja akan mulai memikirkan untuk menjalin hubungan yang serius.
Perkembangan Sosial
Apabila di fase-fase sebelumnya anak lebih suka menghabiskan waktu dengan teman maupun pacar, maka di usia ini anak kembali dapat merasa dekat dengan orang tua dan merasa nyaman menghabiskan waktu dengan orang tua. Hal ini disebabkan oleh kemampuan anak untuk terbuka dan berkompromi dengan orang lain sudah lebih baik.
Semoga informasi di atas dapat membantu orang tua serta remaja untuk menavigasi masa-masa remaja serta berbagai perkembangan psikologis yang dialami. Apabila orang tua dan anak memiliki kesulitan untuk menghadapi masa remaja, dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa psikolog dan konselor yang berpengalaman dan dapat membantu secara profesional serta konfidensial.
Image Source :