Di era modern ini, banyak keluarga yang semakin jarang berinteraksi dengan keluarga besar atau extended family, seperti kakek, nenek, paman, bibi, dan sepupu. Kesibukan, perbedaan tempat tinggal, serta pengaruh teknologi membuat hubungan keluarga besar sering kali terasa jauh. Akibatnya, banyak anak yang tumbuh tanpa memiliki kedekatan emosional dengan keluarga besar mereka, bahkan merasa asing ketika bertemu.
Padahal, relasi yang baik dengan keluarga besar dapat memberikan manfaat besar bagi perkembangan anak. Namun, agar hubungan ini tetap terjalin, peran orang tua sangat penting dalam memperkenalkan dan menjaga hubungan anak dengan extended family. Mari kita bahas mengapa hal ini penting dan bagaimana cara menjaganya.
Kenapa Anak Perlu Dekat dengan Keluarga Besar?
Memiliki hubungan yang erat dengan keluarga besar bukan hanya soal silaturahmi, tetapi juga membawa manfaat bagi anak dalam berbagai aspek kehidupan, seperti:
1. Memperkuat Identitas dan Rasa Kekeluargaan
Anak yang tumbuh dekat dengan keluarga besar akan lebih mengenal asal-usul, budaya, serta nilai-nilai keluarga mereka. Ini membantu membangun identitas dan rasa bangga terhadap latar belakang keluarga.
2. Mendapat Dukungan Emosional Tambahan
Keluarga besar bisa menjadi support system bagi anak, terutama dalam situasi sulit. Misalnya, ketika orang tua sedang sibuk atau mengalami kesulitan, kehadiran kakek, nenek, atau saudara sepupu dapat memberikan kenyamanan emosional bagi anak.
3. Belajar tentang Hubungan Sosial dan Keberagaman Karakter
Berinteraksi dengan berbagai anggota keluarga mengajarkan anak tentang cara menjalin hubungan dengan orang yang berbeda karakter, usia, dan latar belakang. Ini dapat meningkatkan keterampilan sosial dan empati mereka.
4. Menanamkan Nilai-nilai Keluarga
Melalui interaksi dengan keluarga besar, anak bisa belajar nilai-nilai penting seperti menghormati orang yang lebih tua, berbagi dengan sepupu, serta memahami pentingnya gotong royong dan kepedulian terhadap sesama anggota keluarga.
Fenomena Anak yang Tidak Dekat dengan Keluarga Besar
Saat ini, banyak anak yang tidak memiliki hubungan dekat dengan keluarga besar mereka. Beberapa alasan yang menyebabkan hal ini antara lain:
- Kesibukan Orang Tua
Orang tua yang sibuk sering kali tidak memiliki waktu untuk menjaga komunikasi dengan keluarga besar, sehingga anak pun ikut kehilangan kedekatan. - Jarak Tempat Tinggal
Banyak keluarga yang tinggal di kota atau negara yang berbeda, sehingga interaksi dengan keluarga besar menjadi terbatas. - Pengaruh Teknologi
Anak-anak saat ini lebih banyak menghabiskan waktu di dunia digital, seperti bermain game atau menonton video, dibandingkan berbicara dengan kakek-nenek atau sepupu mereka. - Adanya Konflik dalam Keluarga
Jika orang tua memiliki konflik dengan anggota keluarga besar, sering kali anak menjadi korban karena mereka tidak diajak untuk menjalin hubungan dengan extended family.

Peran Orang Tua dalam Menjaga Hubungan Anak dengan Keluarga Besar
Agar anak tidak merasa asing dengan keluarga besar, orang tua harus aktif dalam menjaga dan membangun hubungan tersebut. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Luangkan Waktu untuk Silaturahmi
Meskipun sibuk, cobalah untuk menyempatkan waktu bertemu dengan keluarga besar, baik saat liburan, acara keluarga, atau sekadar berkunjung ke rumah kakek-nenek. Jika jarak jauh menjadi kendala, video call bisa menjadi solusi agar tetap terhubung.
2. Bangun Komunikasi yang Positif dengan Keluarga Besar
Orang tua harus menjaga hubungan baik dengan keluarga besar terlebih dahulu. Jika ada konflik, cobalah untuk memperbaikinya agar anak tidak ikut terdampak dan tetap bisa memiliki hubungan yang sehat dengan keluarga besar.
3. Ceritakan Kisah tentang Keluarga Besar kepada Anak
Ajak anak berbicara tentang sejarah keluarga, siapa kakek-nenek mereka, bagaimana orang tua dibesarkan, dan kenangan seru bersama keluarga besar. Ini akan membuat anak lebih mengenal dan merasa dekat dengan mereka.
4. Libatkan Keluarga Besar dalam Kehidupan Anak
Undang kakek-nenek atau paman-bibi untuk menghadiri acara penting anak, seperti ulang tahun atau acara sekolah. Dengan begitu, anak akan merasa bahwa keluarga besar adalah bagian dari hidup mereka.
5. Dorong Anak untuk Berkomunikasi dengan Sepupu
Jika anak memiliki sepupu sebaya, dorong mereka untuk saling mengenal dan bermain bersama. Grup chat keluarga bisa menjadi cara efektif untuk menjaga komunikasi antara anak-anak dalam keluarga besar.
6. Ajak Anak Berpartisipasi dalam Tradisi Keluarga
Tradisi keluarga seperti makan bersama saat lebaran, liburan keluarga, atau perayaan hari besar bisa menjadi momen berharga bagi anak untuk lebih mengenal keluarga besar.
Kesimpulan
Keluarga besar memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan memberikan dukungan bagi anak. Namun, di zaman sekarang, banyak anak yang semakin jauh dari keluarga besar mereka. Jika dibiarkan, hubungan ini bisa semakin renggang, membuat anak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan dukungan emosional dan pembelajaran sosial yang berharga.
Sebagai orang tua, kitalah yang memiliki peran utama dalam menjaga hubungan anak dengan extended family. Dengan membangun komunikasi yang baik, melibatkan anak dalam acara keluarga, dan menjadikan silaturahmi sebagai prioritas, kita bisa memastikan bahwa anak tetap merasa terhubung dengan keluarga besar mereka.
Jangan sampai anak merasa asing dengan keluarga besarnya sendiri! Yuk, mulai dari sekarang, perkuat kembali hubungan dengan keluarga besar agar anak tumbuh dengan rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang kuat.
Jika Anda membutuhkan arahan untuk membimbing anak-anak Anda dan mendukung mereka dari segi emosional, Anda dapat berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor profesional untuk mendapatkan dukungan dan panduan lebih lanjut. Seorang konselor yang berpengalaman dapat membantu Anda dan anak Anda dengan sesi konseling dan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :