Bullying bukanlah sebuah fenomena baru dalam masyarakat kita, namun dampak jangka panjang dari tindakan tersebut seringkali diabaikan atau kurang dipahami sepenuhnya. Baik bagi pelaku bullying maupun korban bullying, pengalaman ini dapat memiliki efek yang merusak dan berlarut-larut dalam hidup mereka. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dampak jangka panjang dari bullying, termasuk trauma yang mungkin bertahan hingga usia dewasa.
Dampak Bagi Pelaku Bullying
Pelaku bullying sering kali dianggap sebagai pelaku tindakan yang hanya mencari kesenangan sementara atau mencari perhatian. Namun, kenyataannya, mereka juga dapat mengalami dampak jangka panjang dari perilaku mereka. Beberapa dampak yang mungkin terjadi bagi pembully termasuk:
- Masalah dalam Hubungan
Pembully cenderung memiliki kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati dengan orang lain di masa dewasa. Pola perilaku yang dipelajari dari bullying dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan teman, pasangan, dan rekan kerja di kemudian hari.
- Masalah dalam Karier
Perilaku intimidasi dan dominasi yang dipelajari dari bullying juga dapat merugikan pelaku bullying dalam karier mereka di masa depan. Mereka mungkin sulit bekerja dalam tim, mengelola konflik, atau membangun hubungan yang baik atas dasar saling menghormati dengan rekan sekerja ataupun orang-orang lain dalam lingkungan sosialnya.
- Perilaku Kriminal
Beberapa pembully mungkin terus mengalami masalah perilaku agresif hingga dewasa, bahkan bisa saja terlibat dalam tindakan kriminal. Ini bisa menjadi hasil dari pola perilaku yang tidak terkendali yang mereka pelajari selama masa muda mereka.
Dampak Bagi yang Dibully
Korban bullying sering kali mengalami dampak yang lebih terasa dan berkelanjutan dalam hidup mereka. Pengalaman merasa tidak aman, takut, dan tidak berdaya dapat meninggalkan jejak yang dalam dan mempengaruhi perkembangan mereka hingga usia dewasa. Beberapa dampak yang mungkin terjadi bagi yang dibully termasuk:
- Masalah Kesehatan Mental
Korban bullying rentan mengalami masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma (PTSD). Mereka mungkin merasa tidak berharga, malu, atau bersalah atas apa yang telah terjadi pada mereka.
- Rendahnya Percaya Diri
Bullying dapat merusak harga diri dan percaya diri seseorang. Korban sering kali merasa rendah diri, tidak berharga, dan tidak mampu untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya.
- Masalah Hubungan Sosial
Pengalaman bullying dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan orang lain. Mereka mungkin menjadi lebih tertutup atau menghindari interaksi sosial karena takut menjadi sasaran lagi.
Trauma yang Bertahan Hingga Tua
Salah satu dampak paling serius dari bullying adalah trauma yang bertahan hingga usia dewasa. Trauma ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan, karier, dan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Beberapa tanda dan gejala trauma akibat bullying yang mungkin bertahan hingga usia dewasa meliputi:
- Flashback atau ingatan yang terus mengganggu tentang pengalaman bullying di masa lalu.
- Kecemasan yang berlebihan atau takut akan situasi yang mirip dengan pengalaman bullying.
- Kesulitan membangun dan memelihara hubungan yang sehat.
- Masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau PTSD.
Mengatasi Dampak Bullying
Mengatasi dampak jangka panjang dari bullying membutuhkan dukungan yang kuat dan perawatan yang tepat. Ini bisa meliputi terapi psikologis, dukungan sosial dari keluarga dan teman, serta berbagai teknik dan strategi untuk mengelola trauma dan mengembangkan kembali rasa harga diri dan percaya diri.
Kesimpulan
Bullying tidak hanya merugikan korban secara langsung, tetapi juga dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan bagi pelaku maupun korban bullying. Dari masalah kesehatan mental hingga masalah dalam hubungan dan karier, pengalaman bullying dapat merusak perkembangan dan kesejahteraan seseorang hingga usia dewasa. Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan untuk mencegah bullying dan memberikan dukungan yang tepat bagi mereka yang telah mengalaminya, sehingga mereka dapat pulih dan berkembang secara optimal.
Jika Anda adalah seorang guru atau orang tua yang membutuhkan pengarahan lebih lanjut mengenai bagaimana cara untuk menindaklanjuti tindakan bullying maupun pencegahannya, janganlah ragu untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman. Seorang konselor profesional dapat membantu Anda dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :