Kesulitan belajar, termasuk gangguan bahasa atau language disorder, adalah masalah yang bisa berdampak signifikan pada perkembangan anak. Salah satu bentuk gangguan ini adalah disleksia, yang sering kali disalah artikan sebagai kurangnya kecerdasan. Nyatanya, anak-anak dengan gangguan bahasa seringkali memiliki potensi yang besar namun terhalang oleh kesulitan dalam berbicara, memahami, atau menggunakan bahasa. Lebih dari itu, penelitian menunjukkan bahwa gangguan ini bisa diturunkan dari orang tua ke anak. Mari kita bahas lebih dalam mengenai hal ini dan bagaimana orang tua bisa mengantisipasinya.
Apa itu Language Disorder?
Language disorder adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memahami atau menggunakan bahasa. Gangguan ini bisa berupa kesulitan dalam mengerti apa yang dikatakan orang lain (gangguan bahasa reseptif) atau kesulitan dalam mengekspresikan pikiran melalui kata-kata (gangguan bahasa ekspresif). Disleksia adalah salah satu jenis gangguan bahasa yang mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis.
Prevalensi Gangguan Bahasa
Menurut data dari American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), hampir 1 dari 12 anak di Amerika Serikat memiliki gangguan terkait suara, bicara, bahasa, atau menelan. Di antara mereka, sekitar 7% anak mengalami gangguan bahasa perkembangan atau developmental language disorder (DLD). Ini berarti hampir 1 dari 14 anak di Amerika Serikat mengalami kesulitan dalam bahasa (Sumber : NIDCD dan ASHA).
Menurut data dari penelitian yang dilakukan di Indonesia, prevalensi gangguan bahasa pada anak-anak cukup signifikan. Hampir 7% anak di Indonesia mengalami keterlambatan bicara dan bahasa, yang termasuk dalam gangguan bahasa perkembangan atau developmental language disorder. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko seperti berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan kurangnya stimulasi verbal di rumah berkontribusi pada tingginya angka gangguan bahasa ini. Gangguan bahasa yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak pada kemampuan komunikasi dan perkembangan akademis anak di kemudian hari (Sumber : Paediatrica Indonesiana)
Faktor Risiko dan Pewarisan
Penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan anak mengalami gangguan bahasa, salah satunya adalah riwayat keluarga. Jika orang tua memiliki gangguan bahasa atau kesulitan belajar saat masih anak-anak, risiko anak mereka mengalami hal serupa meningkat. Selain faktor genetik, tingkat pendidikan orang tua yang rendah, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah juga dapat berkontribusi pada risiko ini (Sumber : BioMed Central).
Dampak pada Anak
Anak-anak dengan gangguan bahasa seringkali menghadapi berbagai tantangan, baik akademis maupun sosial. Mereka mungkin kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah, berkomunikasi dengan teman-teman, dan merasa frustasi karena tidak bisa mengekspresikan diri dengan baik. Jika tidak ditangani dengan tepat, masalah ini dapat berlanjut hingga dewasa dan mempengaruhi peluang karir serta kualitas hidup mereka.
Pentingnya Deteksi Dini
Mendeteksi gangguan bahasa sejak dini sangat penting untuk intervensi yang efektif. Anak-anak yang menerima bantuan sejak dini cenderung menunjukkan kemajuan yang lebih signifikan dibandingkan mereka yang terlambat mendapat bantuan. Intervensi bisa berupa terapi wicara, program pendidikan khusus, atau penggunaan teknologi bantu seperti aplikasi pembelajaran interaktif.
Peran Orang Tua
Orang tua memainkan peran kunci dalam mendukung anak-anak dengan gangguan bahasa. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Observasi Dini
Perhatikan tanda-tanda kesulitan bahasa pada anak, seperti terlambat berbicara, kesulitan mengikuti instruksi, atau sering salah mengucapkan kata.
- Konsultasi Profesional
Jika Anda mencurigai adanya gangguan bahasa, konsultasikan dengan ahli seperti terapis wicara atau psikolog pendidikan.
- Lingkungan Pendukung
Ciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan bahasa anak. Bacakan buku, ajak mereka berbicara, dan berikan dorongan positif saat mereka mencoba berkomunikasi.
- Edukasi dan Kesadaran
Orang tua yang pernah mengalami kesulitan belajar sebaiknya lebih peka dan proaktif dalam mencari bantuan untuk anak-anak mereka. Edukasi diri tentang gangguan bahasa dan cara-cara mengatasinya sangat penting.
Kesimpulan
Gangguan bahasa bukanlah indikasi kurangnya kecerdasan, melainkan sebuah tantangan yang memerlukan perhatian khusus. Dengan deteksi dini dan intervensi yang tepat, anak-anak dengan gangguan bahasa dapat berkembang dengan baik dan mencapai potensi penuh mereka. Orang tua yang menyadari adanya riwayat gangguan bahasa dalam keluarga sebaiknya lebih waspada dan segera mencari bantuan profesional jika melihat tanda-tanda kesulitan bahasa pada anak. Dukungan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan anak-anak ini, membantu mereka untuk tidak hanya mengatasi tantangan tetapi juga meraih kesuksesan di masa depan.
Jika Anda adalah orang tua yang memiliki anak yang memiliki kesulitan belajar dan ingin mendapatkan bantuan atau arahan lebih lanjut, janganlah ragu untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman. Seorang konselor profesional dapat membantu Anda dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :