Pernahkah kamu merasa kikuk saat harus ngobrol sama orang baru? Atau mendadak kehabisan kata-kata saat berada di keramaian? Kalau iya, kamu tidak sendiri. Banyak orang mengalami social awkwardness, yaitu perasaan canggung, malu, atau takut salah dalam situasi sosial. Tapi, kabar baiknya, kondisi ini bukan sesuatu yang permanen. Kita semua bisa merdeka dari rasa canggung ini, asal tahu cara melatihnya.
Apa Itu Social Awkwardness?
Social awkwardness adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman dalam situasi sosial. Biasanya, orang yang mengalaminya terlalu khawatir akan penilaian orang lain, takut berbicara salah, atau merasa dirinya tidak cukup menarik untuk diajak ngobrol. Alhasil, mereka cenderung menghindari interaksi sosial atau merasa kelelahan setelahnya.
Gejala umum dari social awkwardness antara lain:
- Susah memulai atau menjaga percakapan
- Terlalu fokus pada diri sendiri saat berbicara
- Sering menyesal setelah berbicara
- Takut ditolak atau dianggap aneh
- Gerakan tubuh yang kaku, tidak tahu harus berdiri atau duduk bagaimana
Walaupun ini bukan gangguan mental, jika dibiarkan, bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang, mulai dari relasi pertemanan, kehidupan kampus, hingga peluang karier.
Kenapa Kita Bisa Jadi Canggung?
Ada banyak alasan kenapa seseorang bisa jadi canggung secara sosial. Beberapa di antaranya:
- Kurangnya pengalaman sosial sejak kecil atau terlalu sering menghabiskan waktu sendiri
- Overthinking alias terlalu banyak mikir, terutama tentang penilaian orang lain
- Perfeksionisme, di mana seseorang ingin tampil sempurna dan takut terlihat salah
- Pola asuh yang membatasi interaksi sosial, seperti dilarang main di luar atau sering dikritik saat bersosialisasi
- Pengalaman buruk masa lalu, seperti pernah dipermalukan atau dijadikan bahan ejekan
Namun kabar baiknya, social skill itu bisa dilatih, bukan sesuatu yang hanya dimiliki oleh orang ekstrovert. Kita semua punya peluang untuk berkembang.

5 Cara Untuk Merdeka dari Social Awkwardness
- Terima Diri Apa Adanya
Langkah pertama adalah menerima bahwa semua orang punya keunikannya masing-masing. Kita tidak perlu memaksa diri untuk jadi “pintar ngomong” atau “lucu seperti influencer.” Jadi diri sendiri itu cukup, dan justru lebih menarik. - Latihan Obrolan Ringan (Small Talk)
Banyak orang canggung karena merasa topik pembicaraan harus selalu dalam atau penting. Padahal, percakapan sederhana seperti “Tadi macet gak?” atau “Suka kopi hitam juga ya?” bisa jadi pintu masuk membangun koneksi. - Fokus pada Lawan Bicara, Bukan Diri Sendiri
Jangan terlalu sibuk memikirkan bagaimana penampilanmu atau apakah kamu terlihat aneh. Arahkan perhatianmu pada orang lain. Dengarkan mereka dengan tulus, ajukan pertanyaan balik, dan beri tanggapan aktif. - Latih Bahasa Tubuh yang Terbuka
Bahasa tubuh bisa mencerminkan rasa percaya diri meski kita masih grogi. Coba tersenyum, berdiri tegak, dan jaga kontak mata. Hindari menyilangkan tangan atau menunduk karena memberi kesan tertutup. - Jangan Takut Gagal
Semua orang pernah salah ngomong, membuat lelucon garing, atau kehabisan topik. Itu wajar! Daripada terus dipikirkan, lebih baik dijadikan bahan belajar dan… mungkin bahan tertawaan ke depannya. Karena keahlian sosial itu bertumbuh lewat pengalaman, bukan teori semata.
Anak Juga Bisa Belajar Sosial Skill
Buat para orang tua, penting untuk mulai membiasakan anak bersosialisasi sejak dini. Biarkan mereka bermain di luar, mengobrol dengan keluarga besar, atau bahkan ikut kegiatan kelompok. Bekal social skill ini penting untuk membangun rasa percaya diri, kemampuan komunikasi, dan tentunya untuk menghindari social awkwardness saat dewasa nanti.
Penutup: Merdeka Itu Bukan Hanya Secara Fisik
Merdeka sejati juga berarti bebas dari ketakutan yang menghalangi kita bertumbuh. Termasuk ketakutan bersosialisasi. Social awkwardness bukan kutukan seumur hidup. Dengan latihan dan kepercayaan diri yang tumbuh perlahan, kamu bisa tampil lebih nyaman dan percaya diri di mana pun berada.
Yuk, rayakan kemerdekaan ini dengan berani menyapa orang baru, belajar mendengarkan lebih baik, dan menjadikan dunia sosial bukan sebagai medan perang, tapi sebagai tempat tumbuh bersama!
Jika Anda memiliki teman, anggota keluarga maupun Anda sendiri yang mengalami social awkwardness, berkonsultasilah dengan seorang psikolog atau konselor profesional untuk mendapatkan dukungan dan panduan lebih lanjut dalam mengatasi social awkwardness. SOA memiliki program Social Smart Class yang bisa membantu mengembangkan kemampuan bersosialisasi. Program ini mengajarkan bagaimana memulai percakapan, mengembangkan pertemanan, menjaga ‘level of friendship’ dan lain sebagainya. Seorang konselor yang berpengalaman juga dapat membantu Anda maupun anak Anda dengan sesi konseling dan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :