Seiring berkembangnya jaman, banyak sektor yang mengalami perkembangan. Salah satunya adalah dalam dunia pendidikan. Disaat dunia dilanda pandemi COVID-19, anak-anak di seluruh dunia terpaksa belajar di rumah secara online. Pada saat itu, hal ini menjadi sebuah tantangan bagi guru, murid dan juga orang tua untuk beradaptasi. Semua pihak belajar sambil berjalan bagaimana menciptakan metode belajar mengajar yang efektif bahkan tanpa tatap muka. Disaat ini terjadi, hubungan orang tua murid dengan guru menjadi lebih krusial. Sebab, orang tua menjadi pengganti guru dan membimbing anak-anak belajar di rumah.
Sekarang, secara perlahan sekolah-sekolah di seluruh dunia sudah mulai melaksanakan sekolah offline, orang tua juga sudah mulai kembali bekerja di kantor. Hubungan dengan guru di sekolah kembali bergeser bentuknya. Bagaimana cara membangun hubungan yang sehat dengan guru di sekolah? Mengapa hal ini penting? Mari kita simak lebih lanjut mengenai hal ini.
Manfaat Hubungan yang Sehat Antara Guru, Murid dan Orang Tua
Hubungan yang sehat antara guru, murid dan orang tua memiliki beberapa manfaat untuk proses belajar anak di sekolah, antara lain :
- Guru dapat memahami dan mengenal potensi siswa untuk menemukan cara yang tepat untuk membimbing siswa dengan efektif di sekolah.
- Guru dan orang tua dapat bekerja sama untuk mendorong kesuksesan akademis murid dan mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
- Hubungan yang kondusif antara guru dan murid juga akan mendorong murid untuk menikmati proses dan kegiatan belajar di sekolah, juga membuat murid merasa lebih bersemangat untuk belajar karena menikmati pelajaran di kelas yang guru sampaikan.
Untuk Orang Tua: Apa Hal yang Dapat Anda Lakukan Agar Anak Memiliki Hubungan yang Sehat dengan Gurunya?
Anak banyak menghabiskan waktunya sehari-hari di sekolah. Karena itu penting untuk anak memiliki hubungan yang positif dengan gurunya agar anak dapat menikmati kegiatan belajarnya di sekolah dan dapat mencapai prestasi yang baik. Beberapa hal berikut dapat orang tua lakukan agar anak memiliki hubungan yang baik dengan guru :
- Lakukan komunikasi yang rutin dengan guru.
Usahakan untuk komunikasi dengan guru secara rutin mengenai perkembangan anak dari waktu ke waktu , jangan hanya pada saat anak memiliki masalah atau tantangan dalam belajar. Apabila orang tua dan guru memiliki hubungan yang baik, kemungkinan besar masalah belajar anak dapat diatasi sebelum kondisinya menjadi lebih berat.
Apabila orang tua mengenal dengan baik guru di sekolah, orang tua juga akan lebih tenang saat anak berada di sekolah karena tahu anak ditangani seperti apa.
- Miliki hubungan yang rileks dengan guru.
Tidak ada salahnya sesekali melakukan obrolan ringan di luar dari anak dengan guru, walaupun tidak perlu terlalu sering. Terutama apabila gurunya berbeda jenis kelamin dengan Anda. Obrolan ringan dengan guru dapat membantu hubungan antara orang tua dan guru menjadi tidak terlalu kaku sehingga menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi dan membangun kekompakkan di antara guru dan orang tua untuk mendukung proses belajar anak.
- Ajarkan anak untuk memberikan apresiasi kepada guru.
Ketika anak bercerita tentang kegiatannya di sekolah dan hal positif yang anak rasakan dari gurunya, ajarkan anak untuk mengapresiasi apa yang telah guru lakukan untuknya. Dorong anak untuk mengucapkan terima kasih kepada guru dan menghargai guru-gurunya di sekolah maupun les.
- Lihatlah guru sebagai partner Anda untuk mendukung anak.
Saat anak mendapat nilai jelek atau mengeluh tentang gurunya, jangan langsung menyalahkan guru, terutama di depan anak. Ajaklah guru untuk berdiskusi mengenai motivasi belajar anak dan cari tahulah bersama apa yang sebenarnya sedang anak alami sehingga mendapat nilai yang kurang memuaskan atau tidak menyukai gurunya. Lalu orang tua dan guru dapat bersama-sama mencari solusinya.
Untuk Guru : Apa Strategi yang Dapat Anda Lakukan Saat Mengajar di Kelas Agar Memiliki Hubungan yang Sehat dengan Murid?
Apabila Anda adalah seorang guru, berikut ada beberapa hal yang dapat anda terapkan saat membimbing murid-murid di kelas :
- Pertahankan sikap positif dan tingkatkan kesabaran.
Sebagai seorang pengajar, entah itu guru di sekolah maupun guru les, tentu akan menghadapi berbagai macam karakter murid. Setiap murid memiliki sifat yang berbeda-beda dan unik.
Seorang guru perlu memiliki kemampuan untuk membaca karakter peserta didiknya, dan mengelola emosi untuk melakukan pendekatan dengan murid. Pertahankan sikap yang ramah dan positif. Juga lakukan pendekatan yang sesuai dengan usia murid Anda. Ketika murid-murid memiliki persepsi yang baik tentang gurunya, maka mereka akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan dan menikmatinya.
- Jagalah antusiasme dan gairah mengajar Anda.
Gairah dan semangat adalah hal yang dapat menular. Ketika guru mengajar dengan antusias, maka murid akan cenderung merespon dengan positif dan ikut bersemangat tentang materi yang disampaikan oleh guru. Jika guru tidak semangat dalam menyampaikan materi dan suasana kelas menjadi membosankan, tentu saja murid-murid yang mendengarkan di kelas juga akan merasa bosan dan pada akhirnya apa yang guru tersebut jelaskan tidak sampai di murid-muridnya.
- Ajaklah murid untuk membahas hal-hal yang menarik di luar sekolah.
Seperti yang kita ketahui setiap murid memiliki karakter dan ketertarikan yang berbeda. Namun, selalu ada hal-hal yang menarik bagi kelompok-kelompok usia tertentu. Maka sebagai seorang guru alangkah lebih baik apabila dapat mengikuti topik-topik yang relevan untuk murid di luar sekolah. Tidak perlu terlalu mendetail, hal-hal seperti film yang baru rilis di bioskop hingga musik-musik yang sedang trend. Hal-hal sederhana seperti ini akan mendorong terciptanya interaksi yang positif dan menyenangkan, sehingga interaksi antara guru dan murid tidak selalu bersifat serius.
- Hargai setiap usaha dan pencapaian yang murid berhasil lakukan.
Rasa dihargai dan diapresiasi akan memberikan rasa percaya diri dan dorongan yang positif untuk siswa melakukan yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Apresiasi dapat ditunjukkan dengan hal-hal yang sederhana seperti sebuah senyuman, pujian, tos dengan murid, atau memberikan hadiah. Pengalaman yang positif ini akan membuat murid ingin mengulangi pencapaiannya karena di dalam benaknya sudah terekam konsekuensi yang menyenangkan dan positif.
- Bangunlah hubungan yang positif dengan orang tua murid.
Ketika guru dan orang tua murid memiliki hubungan yang kondusif, guru dan orang tua dapat saling menolong untuk mencapai tujuan belajar murid. Peran keluarga sebagai lingkungan sosial yang terdekat bagi murid akan dapat menolong guru untuk mengawasi dan memberikan input tentang murid di luar jam sekolah.
Apabila orang tua atau guru memiliki tantangan dalam menjalankan peranannya masing-masing dan ingin berdiskusi lebih jauh mengenai cara yang tepat untuk membangun hubungan yang baik, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultasi dengan psikolog dan konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda secara konfidensial dan mengembangkan diri menjadi orang tua atau guru yang lebih baik dan dapat membantu anak atau anak didik Anda.
Image Source :
Asian teacher photo created by pressfoto – www.freepik.com
Kids in class photo created by gpointstudio – www.freepik.com