Perkembangan teknologi digital saat ini sangatlah pesat. Kegiatan sehari-hari seperti misalnya metode pembayaran memiliki semakin banyak alternatif selain dari menggunakan uang tunai. Bahkan apabila ada anggota keluarga yang sakit, kita tidak perlu langsung pergi ke rumah sakit secara fisik. Terdapat berbagai aplikasi yang dapat menolong kita untuk berkonsultasi langsung dengan seorang dokter secara online kapanpun dimanapun. Selain kedua hal yang disebutkan diatas, masih banyak lagi contoh-contoh dimana kehidupan kita sehari-hari telah melibatkan teknologi digital yang memudahkan keseharian kita.
Lalu, bagaimanakah dengan pendidikan anak-anak kita? Semua orang tua pasti menyadari bahwa anak-anak sangat cepat beradaptasi dengan penggunaan teknologi-teknologi terbaru. Ke depannya anak-anak kita perlu bersaing di dunia yang serba digital. Apakah pendidikan anak Anda saat ini sudah mendukung anak Anda ke arah tersebut? Karena cukup sulit apabila kita mengharapkan anak Anda untuk sukses di masa depannya sedangkan pendidikan yang anak Anda terima saat ini masih konvensional atau sama seperti pada saat kita menempuh pendidikan dulu. Sedangkan anak-anak kita kelak akan mengarungi dunia yang berbeda di masa depan mereka. Untuk itu, orang tua perlu mengetahui mengenai apa yang dimaksud dengan blended learning, bagaimana metode pelaksanaanya, serta apa saja keunggulan-keunggulan yang diberikan. Mari simak lebih lanjut mengenai blended learning.
Apa Itu Blended Learning?
Blended learning adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan metode belajar yang menggabungkan proses pembelajaran di dalam kelas secara tradisional dengan metode belajar secara digital, serta mendorong murid untuk belajar dengan mandiri dan menemukan sebuah metode belajar yang lebih efektif dan sesuai untuk dirinya. Terlalu banyak metode belajar yang ada di dunia ini, dan kita tidak bisa memaksakan anak untuk melakukan semuanya. Kita dapat menolong anak untuk mengeksplorasi metode-metode tersebut, agar anak dapat menemukan kombinasi cara belajar yang unik yang paling sesuai untuk dirinya.
Blended learning atau dapat juga disebut sebagai metode pembelajaran hibrid atau terpadu, adalah sebuah pendekatan pendidikan yang menggabungkan materi pendidikan secara online dan juga interaksi online di dalam ruang kelas fisik di sekolah. Metode pembelajaran campuran ini membutuhkan kehadiran seorang guru dan juga murid secara fisik namun seorang murid dapat menentukan sendiri waktu, tempat, cara pengerjaan dan kecepatan untuk melakukan tugas-tugasnya. Sementara para murid masih menghadiri kelas secara fisik dan dengan kehadiran guru di kelas, secara prakteknya kelas tatap muka akan dikombinasikan dengan kegiatan yang berbasis komputer untuk subjek pelajarannya dan juga eksekusi pembelajarannya.
Asal Usul Blended Learning
Terdapat beberapa istilah untuk menggambarkan blended learning, antara lain pembelajaran campuran, pembelajaran hibrid, instruksi yang menggunakan teknologi, instruksi yang dikembangkan dengan website, dan lain sebagainya. Konsep dibalik blended learning sendiri pertama kali dikembangkan pada tahun 1960-an. Namun, istilah formal blended learning tidaklah dikenal sampai akhir tahun 1990-an. Salah satu penggunaan istilah blended learning yang paling awal adalah pada tahun 1999, lembaga Interactive Learning Center yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat menyelenggarakan sebuah konferensi pers untuk mengumumkan perubahan nama institusi tersebut menjadi EPIC Learning. Dalam rilis mereka tersebut, mereka menyebutkan bahwa “Perusahaan kami saat ini telah melakukan 220 kursus secara online, tetapi akan mulai menawarkan perangkat kursus internet menggunakan metode blended learning yang dimiliki oleh perusahaan.”
Istilah “pembelajaran terpadu” pada awalnya mencakup berbagai macam teknologi dan berbagai kombinasi metode yang bahkan tidak menggunakan teknologi sama sekali. Pada tahun 2006, istilah “pembelajaran terpadu” menjadi lebih konkret dengan terbitnya buku Handbook of Blended Learning yang ditulis oleh Bonk dan Graham. Graham mengubah ambiguitas istilah pembelajaran terpadu dan mendefinisikannya sebagai sistem pembelajaran secara tatap muka yang digabungkan dengan instruksi yang dimediasi komputer atau teknologi. Peneliti Norm Friesen dalam laporannya yang berjudul “Mendefinisikan Pembelajaran Campuran” menyarankan bahwa, dalam bentuknya saat ini, pembelajaran campuran memiliki berbagai kemungkinan untuk disajikan dengan menggunakan internet dan media digital dalam bentuk kelas independen yang memerlukan kehadiran fisik dari guru dan siswa di sebuah tempat yang sama.

Berbagai Bentuk dari Blended Learning
Mungkin banyak dari Anda yang masih bingung dengan bagaimana saja penerapan dari metode pembelajaran blended learning. Berikut adalah beberapa contoh penerapan dari blended learning yang telah dilakukan.
- Face to face driver
Dalam metode ini, guru-guru memberikan instruksi dan melibatkan alat-alat digital yang dapat digunakan oleh murid untuk mengerti prinsip-prinsip dari sebuah teori.
- Rotation
Siswa dapat menggilir jadwal pelajaran onlinenya dengan independen dan pelajaran secara tatap muka.
- Flex
Sebagian kurikulum dalam metode ini disampaikan melalui platform digital, namun guru tersedia untuk murid berkonsultasi dan juga memberikan dukungan untuk pelajaran digital para murid secara tatap muka.
- Labs
Semua kurikulum disampaikan melalui platform digital tetapi di lokasi fisik yang selalu sama. Dalam sekolah konvensional, murid biasanya melakukan kelas tradisional dalam model ini juga.
- Self blend
Disini murid memilih untuk meningkatkan pembelajaran tradisional mereka dengan tugas kursus secara online.
- Online driver
Murid menyelesaikan seluruh kelas atau kursus menggunakan platform online yang dapat di cek oleh gurunya secara online juga. Seluruh pelajaran dan kurikulum disampaikan melalui platform digital dan pertemuan tatap muka akan dijadwalkan atau disediakan hanya apabila dibutuhkan.
Perlu dipahami bahwa model pendidikan campuran dapat digabungkan bersama atau diimplementasikan menggunakan beberapa, banyak atau sedikit, atau bahkan semua metode. Model-model pembelajaran di atas tidak perlu dilakukan secara eksklusif dan dapat dikombinasikan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan dari masing-masing murid secara individual.
Berbagai Keunggulan dari Blended Learning
Berikut adalah berbagai kelebihan dari melakukan blended learning yang dapat dipertimbangkan :
- Menurut hasil penelitian, metode blended learning memiliki hasil pembelajaran yang lebih efektif dari metode kelas tatap muka murni maupun kelas online murni.
- Murid yang melakukan metode blended learning juga memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka.
- Murid-murid dibiasakan untuk bekerja secara independen dan mengasah disiplin, dan hanya dibantu oleh guru atau pengajar ketika dibutuhkan. Sehingga anak-anak tidak bisa bersikap pasif dan hanya menerima dalam pendidikannya.
- Pembelajaran campuran melibatkan teknologi yang menjadi salah satu kontributor terbesar dalam kepuasan murid yang melakukan blended learning. Kegiatan belajar tidak lagi membosankan untuk mereka.
- Dengan melibatkan teknologi informasi untuk menyelesaikan proyek murid, komunikasi antara guru dan murid juga dilatih dan peserta didik akan terbiasa menganalisa pemahaman mereka tentang sebuah pelajaran menggunakan modul penilaian kualitatif dan kuantitatif yang berbasis komputer.
- Blended learning juga memiliki potensi untuk menurunkan biaya pendidikan dengan menempatkan ruang kelas secara online (tidak perlu gedung fisik) dan menggantikan buku teks fisik dengan buku teks elektronik. Orang tua hanya perlu menginvestasikan biaya untuk menyediakan sebuah perangkat elektronik yang dapat digunakan dalam waktu beberapa tahun.
Apabila Anda ingin mendapatkan informasi lebih jauh mengenai metode pembelajaran blended learning dan apakah metode tersebut akan dapat menolong anak Anda. Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultasi dengan psikolog dan konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda secara konfidensial.
Image Source :