Seperti yang telah diketahui depresi adalah salah satu kondisi yang paling melumpuhkan dalam kesehatan secara global. Saat ini depresi merupakan kondisi ketiga yang paling melumpuhkan secara global dan diprediksi menjadi kondisi terparah yang paling melumpuhkan secara mental di seluruh dunia pada tahun 2030.
Depresi bersifat universal, tidak memandang kelas, agama, atau kelompok etnis. Depresi tidak membedakan orang kaya, atau orang miskin. Depresi adalah penyakit yang tidak terasa telah menyebabkan kesengsaraan yang tak terhitung. Efek ini tidak hanya bagi penderitanya tetapi juga memiliki efek pada seluruh keluarga penderita, kesehatan dan kesejahteraan anak-anak penderitanya.
Mari kita kenali lebih lanjut mengenai apa itu gangguan depresi, berbagai gejalanya dan cara untuk mengatasinya.
Apa Itu Gangguan Depresi?
Depresi atau yang juga disebut sebagai gangguan depresi mayor atau depresi klinis adalah sebuah gangguan mood yang umum tetapi juga sangat serius. Keadaan ini dapat menyebabkan gejala parah yang mempengaruhi cara penderitanya merasakan, berpikir, dan menangani aktivitas rutin sehari-hari, seperti tidur, makan, atau bekerja.
Untuk didiagnosa menderita gangguan depresi, gejalanya harus dialami paling sedikit selama dua minggu.
Ada berbagai jenis depresi, beberapa di antaranya berkembang karena keadaan tertentu seperti :
- Depresi berat, yang mencakup gejala depresi yang terjadi hampir sepanjang waktu setidaknya selama 2 minggu dan biasanya mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan rutinitas sehari-hari seperti bekerja, tidur, belajar, dan makan.
- Gangguan depresi persisten juga disebut sebagai distimia, yang sering kali mencakup gejala depresi yang tidak terlalu parah dan berlangsung lebih lama, biasanya setidaknya selama 2 tahun.
- Depresi perinatal, yang terjadi ketika seorang wanita mengalami depresi berat selama proses kehamilan atau setelah melahirkan atau dikenal sebagai depresi pasca persalinan.
- Bagi yang tinggal di negara empat musim, juga ada gangguan afektif musiman, yang datang dan pergi seiring dengan musim yang berlalu, biasanya dimulai pada akhir musim gugur dan awal musim dingin dan hilang selama musim semi dan musim panas.
- Depresi dengan gejala psikosis, yaitu bentuk depresi berat dimana seseorang mengalami gejala psikosis, seperti delusi (mengganggu, keyakinan tetap yang salah) atau halusinasi (mendengar atau melihat hal-hal yang tidak dilihat atau didengar orang lain).
- Individu dengan gangguan bipolar (sebelumnya disebut penyakit manik-depresif) juga mengalami episode depresi, di mana mereka merasa sedih, acuh tak acuh, atau putus asa, dikombinasikan dengan tingkat aktivitas yang sangat rendah. Tetapi seseorang dengan gangguan bipolar juga mengalami episode manik, atau suasana hati yang sangat tinggi di mana individu mungkin merasa sangat bahagia, mudah tersinggung, dengan peningkatan yang nyata dalam tingkat aktivitas.
Contoh jenis lain dari gangguan depresi yang baru ditambahkan ke klasifikasi diagnostik DSM-5 termasuk gangguan disregulasi mood yang mengganggu (didiagnosis pada anak-anak dan remaja) dan gangguan dysphoric pra menstruasi (PMDD).
Tanda dan Gejala dari Gangguan Depresi
Jika seseorang mengalami beberapa tanda dan gejala berikut hampir sepanjang hari, setiap hari, dan setidaknya selama dua minggu, maka orang tersebut mungkin menderita depresi:
- Suasana hati sedih, cemas, atau “kosong” yang terus-menerus
- Perasaan putus asa, atau perasaan pesimis
- Perasaan lekas marah, frustrasi, atau gelisah
- Perasaan bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya
- Kehilangan minat atau kesenangan untuk hobi dan aktivitas-aktivitas lainnya
- Berkurangnya energi, perasaan kelelahan terus-menerus, atau perasaan “melambat”
- Kesulitan untuk berkonsentrasi, mengingat sesuatu, atau membuat keputusan
- Susah untuk tidur, susah bangun pagi, atau juga tidur berlebihan
- Perubahan nafsu makan atau perubahan berat badan yang tidak direncanakan dan tidak terkendali
- Pikiran tentang kematian atau bunuh diri, atau melakukan upaya bunuh diri
- Merasa sakit atau nyeri, sakit kepala, kram, atau masalah pencernaan tanpa penyebab fisik yang jelas yang tidak mereda bahkan setelah mencari pengobatan
Tidak semua orang yang mengalami depresi mengalami setiap gejala. Beberapa orang hanya mengalami beberapa gejala tersebut orang yang lain mungkin mengalami banyak gejala sekaligus. Gejala-gejala yang muncul secara persisten selain dari suasana hati yang rendah perlu didiagnosa secara profesional sebelum dapat dideklarasikan sebagai depresi berat. Orang-orang yang hanya mengalami sedikit gejala – tetapi tetap mengganggu – dapat memetik manfaat dari proses perawatan dan konseling juga. Tingkat keparahan dan frekuensi gejala dan berapa lama gejala tersebut berlangsung akan bervariasi tergantung pada masing-masing individu. Gejala juga dapat bervariasi tergantung pada stadium atau tingkat dari gangguannya.
Faktor Resiko dari Gangguan Depresi
Depresi adalah salah satu gangguan mental yang paling umum di dunia. Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik, biologis, lingkungan, dan psikologis berperan dalam menyebabkan depresi.
Depresi dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi seringkali dimulai pada usia dewasa. Depresi sekarang juga diakui terjadi pada anak-anak dan remaja. Depresi pada anak-anak dan remaja kadang-kadang muncul dengan iritabilitas yang lebih menonjol daripada suasana hati yang rendah. Banyak gangguan mood dan kecemasan kronis pada orang dewasa dimulai sebagai tingkat kecemasan yang tinggi dari masa kanak-kanaknya.
Depresi, terutama pada usia paruh baya atau orang dewasa yang lebih tua, dapat terjadi bersamaan dengan penyakit medis yang serius, seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, dan penyakit Parkinson. Kondisi-kondisi medis ini seringkali menjadi lebih buruk ketika ada depresi, dan penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami depresi dan penyakit medis lainnya cenderung memiliki gejala yang lebih parah dari kedua hal tersebut. Terkadang obat yang diminum untuk penyakit fisik ini dapat menyebabkan efek samping yang berkontribusi pada depresi. Seorang dokter yang berpengalaman dalam merawat pasien dengan pengalaman rumit seperti ini dapat membantu menyusun strategi pengobatan terbaik.
Faktor risiko gangguan depresi meliputi:
- Riwayat depresi pribadi atau keluarga
- Perubahan besar dalam hidup, trauma, atau stres
- Penyakit fisik dan obat-obatan tertentu
Perawatan dan Terapi untuk Mengatasi Gangguan Depresi
Depresi, bahkan kasus yang paling parah sekalipun, dapat diobati. Semakin dini perawatan untuk mengatasi depresi dimulai, semakin efektif. Depresi biasanya diobati dengan obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya. Jika perawatan ini tidak mengurangi gejala, terapi electroconvulsive (ECT) dan terapi stimulasi otak lainnya dapat menjadi pilihan untuk dieksplorasi.
Hal-hal di Luar Perawatan dan Terapi untuk Mengatasi Gangguan Depresi
Setelah memulai perawatan, secara bertahap seseorang yang telah melakukan perawatan akan mulai merasa lebih baik. Berikut adalah tips lain yang dapat membantu Anda atau orang yang Anda kasihi selama menjalani perawatan untuk mengatasi depresi :
- Cobalah untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur. Jalan kaki selama 30 menit sehari dapat meningkatkan mood.
- Cobalah untuk mempertahankan waktu tidur dan waktu bangun yang teratur.
- Makan teratur dan makan makanan yang sehat.
- Lakukan apa yang Anda bisa semampu Anda. Putuskan apa yang harus dilakukan dan apa yang bisa menunggu. Jangan terlalu memaksakan diri.
- Cobalah untuk terhubung dengan orang lain, dan bicarakan dengan orang yang Anda percayai tentang perasaan Anda.
- Tunda keputusan penting, seperti menikah atau bercerai, atau berganti pekerjaan sampai Anda merasa lebih baik.
- Hindari penggunaan alkohol, nikotin, atau obat-obatan, termasuk obat-obatan yang tidak diresepkan untuk Anda.
Apabila Anda atau anggota keluarga Anda membutuhkan bimbingan lebih lanjut untuk mengatasi gangguan depresi, dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultasi dengan seorang psikolog atau seorang konselor yang berpengalaman untuk membantu secara profesional serta dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :
Image by wavebreakmedia_micro on Freepik
Image by jcomp on Freepik