Privilege atau hak istimewa adalah sesuatu yang sering kali diinginkan oleh banyak orang, tetapi bagaimana pengaruhnya terhadap karakter anak? Dalam sebuah masyarakat yang semakin berorientasi pada materialisme dan kesenangan instan, penting untuk mempertimbangkan dampak dari memberikan privilege secara berlebihan kepada anak-anak. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana privilege dapat mempengaruhi karakter anak dan mengapa penting untuk tidak memanjakan anak dengan barang-barang mewah atau harta secara berlebihan.
Membentuk Karakter Anak Melalui Pengalaman Berjuang
Bagaimana cara untuk membentuk karakter yang baik pada anak? Dengan mengijinkan anak mengalami hal-hal berikut ini :
- Menghargai Nilai Kerja Keras
Memberikan hak istimewa kepada anak tanpa usaha yang memadai dapat merusak apresiasi mereka terhadap nilai kerja keras. Anak-anak yang tidak pernah merasakan perjuangan untuk mendapatkan sesuatu mungkin cenderung menganggap remeh atau tidak menghargai apa yang mereka miliki.
- Membangun Kemandirian
Memberikan privilege secara berlebihan dapat menghambat perkembangan kemandirian anak. Mereka mungkin tidak belajar keterampilan penting seperti tanggung jawab, pengelolaan waktu, atau penyelesaian masalah jika semuanya sudah langsung disediakan bagi mereka tanpa perlu bersusah payah mendapatkannya.
- Mengembangkan Rasa Empati
Anak-anak yang terbiasa dengan privilege mungkin sulit memahami atau merasakan empati terhadap orang lain yang kurang beruntung. Mereka mungkin tidak dapat memahami betapa beratnya orang lain bekerja untuk mencapai apa yang mereka miliki.
Bahaya Materialisme dan Kesenangan Instan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat anak memiliki masa kecil yang penuh dengan privilege :
- Ketergantungan pada Barang-Barang Material
Memberikan privilege berlebihan dapat memicu ketergantungan anak pada barang-barang material. Mereka mungkin mengaitkan nilai diri mereka dengan apa yang mereka miliki, bukan dengan karakter dan nilai diri mereka yang sesungguhnya sebagai seorang individu.
- Kurangnya Apresiasi terhadap Nilai-Nilai Non-Material
Anak-anak yang tumbuh dengan privilege cenderung kurang menghargai nilai-nilai non-material seperti kasih sayang, persahabatan, atau kebahagiaan batin. Mereka mungkin lebih fokus pada kepemilikan materi daripada hubungan dan pengalaman yang sebenarnya membawa kebahagiaan.
- Perasaan Tidak Terpuaskan
Anak-anak yang terbiasa dengan privilege mungkin mengalami kesulitan untuk merasa puas dengan apa yang mereka miliki. Mereka mungkin selalu mencari kepuasan baru dan tidak pernah merasa cukup dengan apa yang mereka punya.
Menyediakan Pengalaman Belajar yang Sehat
Yang dapat orang tua lakukan untuk menyediakan pengalaman belajar yang sehat untuk anak :
- Memberikan Penghargaan yang Pantas
Memberikan hadiah atau privilege kepada anak sebagai penghargaan atas usaha dan prestasi mereka yang nyata adalah pendekatan yang lebih sehat daripada memberikannya secara cuma-cuma. Ini membantu membentuk pemahakan mereka akan adanya hubungan antara usaha dan hasil.
- Membuat Pengalaman Belajar dari Kegagalan
Anak-anak perlu belajar bahwa kegagalan adalah bagian alami dari hidup dan bahwa mereka dapat belajar dari setiap kesalahan yang mereka buat. Memberikan kesempatan untuk belajar dari kegagalan adalah cara yang lebih baik daripada melindungi mereka dari setiap rintangan.
- Membentuk Karakter Melalui Pengalaman
Pengalaman adalah guru terbaik. Biarkan anak-anak mengalami perjuangan dan kesulitan sehingga mereka dapat belajar bagaimana mengatasi tantangan dalam hidup. Ini akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berdaya.
Kesimpulan
Pemberian privilege kepada anak adalah suatu hal yang wajar, tetapi harus dilakukan dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Memberikan hak istimewa tanpa usaha yang memadai dapat merusak karakter anak dan membuat mereka kurang siap menghadapi dunia nyata. Sebagai gantinya, biarkan anak-anak merasakan perjuangan dan belajar menghargai nilai kerja keras, kemandirian, dan empati. Dengan memberikan pengalaman belajar yang sehat dan mendukung perkembangan karakter mereka, kita dapat membantu anak-anak kita menjadi pribadi yang lebih kuat, mandiri dan berdaya.
Jika Anda adalah orang tua dan ingin mendapatkan arahan lebih lanjut mengenai bagaimana cara untuk membimbing anak Anda untuk mengembangkan karakter yang positif, janganlah ragu untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman. Seorang konselor profesional dapat membantu Anda dengan memberikan sesi konseling yang bersifat individual maupun bersama pasangan Anda dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :