Hari Raya Idul Fitri sering kali menjadi momen silaturahmi antar keluarga, di mana sanak saudara berkumpul untuk saling memaafkan dan mempererat hubungan. Namun, di era digital seperti sekarang, banyak anak yang mulai enggan untuk ikut dalam acara keluarga besar.
Alih-alih terlibat dalam obrolan dengan keluarga, mereka lebih memilih untuk sibuk dengan gadget, bermain game, atau menghabiskan waktu di media sosial. Bahkan, ada yang merasa canggung atau tidak nyaman saat bertemu dengan saudara yang jarang mereka temui.
Apakah ini berarti generasi sekarang semakin renggang dengan keluarga besar? Atau justru ada cara untuk membuat mereka lebih tertarik untuk bersilaturahmi? Mari kita bahas cara mendekatkan anak dengan keluarga besar agar mereka tetap memiliki hubungan yang hangat dengan sanak saudara.
Kenapa Anak Sekarang Malas Bersilaturahmi?
Perubahan zaman dan gaya hidup yang semakin individualistis membuat anak-anak dan remaja tidak terlalu tertarik untuk bersilaturahmi. Beberapa alasan mengapa mereka enggan berinteraksi dengan keluarga besar antara lain:
- Tidak dekat sejak kecil → Jika sejak kecil anak tidak sering bertemu keluarga besar, mereka cenderung merasa canggung dan tidak tahu harus berbicara apa saat bertemu.
- Lebih nyaman dengan teman online → Generasi saat ini lebih terbiasa berkomunikasi dengan teman sebaya melalui media sosial dibandingkan ngobrol langsung dengan keluarga.
- Takut dihakimi atau dibanding-bandingkan → Saat berkumpul, sering kali ada saudara yang membandingkan prestasi, bertanya soal nilai, atau bahkan menyinggung penampilan anak. Hal ini bisa membuat anak tidak nyaman dan lebih memilih menghindar.
- Merasa tidak relevan dengan topik pembicaraan orang dewasa → Saat berkumpul, orang tua dan kerabat sering kali berbicara tentang topik yang tidak menarik bagi anak, seperti pekerjaan, politik, atau gosip keluarga.
- Kecanduan gadget → Kebiasaan bermain gadget atau scrolling media sosial membuat mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendiri dibandingkan berinteraksi dengan keluarga besar.
Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa membuat hubungan anak dengan keluarga besar semakin renggang.
Kenapa Silaturahmi Itu Penting?
Sebagai orang tua, penting untuk mengajarkan anak bahwa silaturahmi bukan hanya tradisi, tetapi juga memiliki banyak manfaat:
Memperkuat hubungan keluarga → Keluarga besar adalah support system yang bisa membantu dalam berbagai situasi. Dengan silaturahmi, anak belajar bahwa mereka memiliki banyak orang yang peduli pada mereka.
Membantu anak memahami akar budaya dan nilai keluarga → Melalui interaksi dengan keluarga besar, anak bisa belajar tentang sejarah keluarga, nilai-nilai yang dianut, serta mengenal lebih banyak tentang leluhur mereka.
Menumbuhkan rasa empati dan kepedulian → Saat berkumpul dengan keluarga, anak belajar untuk menghormati orang yang lebih tua, mendengarkan cerita mereka, dan memahami pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama.
Menghindari kesenjangan antar generasi → Jika anak jarang berinteraksi dengan keluarga besar, mereka bisa merasa asing dengan sanak saudara mereka sendiri. Padahal, memiliki keluarga besar yang dekat bisa memberikan rasa nyaman dan dukungan emosional.

Cara Mengajarkan Anak Agar Mau Bersilaturahmi
Agar anak tidak merasa terbebani dan bisa menikmati momen silaturahmi, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Kenalkan Keluarga Sejak Dini
Jika anak sudah terbiasa bertemu dengan keluarga besar sejak kecil, mereka tidak akan merasa asing atau canggung.
- Ajak anak untuk sering menelepon atau video call dengan kakek-nenek atau saudara jauh.
- Perlihatkan foto-foto keluarga dan ceritakan kisah tentang mereka agar anak merasa familiar.
- Ajak anak untuk ikut serta dalam acara keluarga, bahkan sebelum mereka bisa mengerti sepenuhnya.
2. Jadikan Silaturahmi Menyenangkan
Agar anak lebih antusias untuk ikut bersilaturahmi, buat momen ini lebih menyenangkan bagi mereka.
- Biarkan anak membawa mainan, buku, atau aktivitas favorit mereka untuk dilakukan saat berkumpul dengan keluarga.
- Jika ada sepupu yang sebaya, dorong mereka untuk bermain bersama agar merasa lebih nyaman.
- Ajak anak untuk membantu dalam persiapan acara, seperti menyusun makanan atau membuat kue Lebaran.
3. Ajarkan Etika Berinteraksi dengan Keluarga
Beberapa anak mungkin merasa gugup saat bertemu dengan keluarga besar karena mereka tidak tahu bagaimana harus bersikap.
- Ajarkan mereka cara menyapa dan berbicara sopan dengan orang yang lebih tua.
- Berikan contoh bagaimana menanggapi pertanyaan yang mungkin membuat mereka kurang nyaman dengan sopan dan percaya diri.
- Latih anak untuk bertanya balik, misalnya “Kakek dulu waktu kecil suka main apa?” agar percakapan lebih hidup.
4. Kurangi Ketergantungan pada Gadget Saat Bertemu Keluarga
Salah satu alasan anak malas bersilaturahmi adalah karena mereka lebih tertarik dengan gadget mereka.
- Buat aturan “No Gadget Time” selama beberapa jam saat acara keluarga berlangsung.
- Ajak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan keluarga, seperti bermain permainan tradisional, memasak bersama, atau mendengarkan cerita dari orang tua.
- Berikan contoh dengan mengurangi penggunaan gadget sendiri saat bersama keluarga.
5. Jangan Memaksa, Tapi Beri Pengertian
Jika anak benar-benar merasa tidak nyaman, jangan memaksanya untuk bertemu dengan semua anggota keluarga sekaligus.
- Beri mereka waktu untuk beradaptasi dan mulai dengan interaksi yang lebih kecil, seperti berbicara dengan satu atau dua anggota keluarga terlebih dahulu.
- Beri pengertian bahwa silaturahmi bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk kasih sayang dan kebersamaan.
- Jelaskan bahwa keluarga adalah orang-orang yang akan selalu ada di sisi mereka, bahkan saat teman-teman bisa berubah.
Kesimpulan: Bangun Kebiasaan Silaturahmi Sejak Dini
Silaturahmi dengan keluarga besar sangat penting untuk menjaga hubungan yang erat dan memberikan anak rasa memiliki dalam keluarga.
Jika anak mulai malas bersilaturahmi, jangan langsung menyalahkan mereka. Sebaliknya, cari tahu apa yang membuat mereka enggan dan bantu mereka merasa lebih nyaman dalam acara keluarga.
Dengan membangun kebiasaan bersilaturahmi sejak dini dan membuat momen ini menyenangkan, anak akan lebih mudah menjalin hubungan erat dengan keluarga besar.
Ingat, keluarga adalah harta yang tak ternilai. Jangan sampai karena kesibukan dan teknologi, hubungan antar keluarga menjadi semakin renggang.
Jadi, yuk ajak anak untuk lebih dekat dengan keluarga besar mulai sekarang!
Jika Anda membutuhkan arahan untuk membimbing anak-anak Anda di jaman modern seperti saat ini, Anda dapat berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor profesional untuk mendapatkan dukungan dan panduan lebih lanjut. Seorang konselor yang berpengalaman dapat membantu Anda dan anak Anda dengan sesi konseling dan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :