Tes Psikologi atau yang sering kali disebut sebagai Asesmen Psikologi semakin menjadi salah satu kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Tidak hanya berhubungan dengan berbagai hal yang bersifat klinis, tes psikologi juga sudah umum dipakai di dalam dunia kerja. Departemen Human Resource Development (HRD) atau pengembangan sumber daya manusia dalam perusahaan-perusahaan menggunakan serangkaian tes psikologi dalam proses merekrut karyawan. Tes psikologi juga sering kali dilakukan secara berkala untuk mengukur kinerja maupun efektivitas karyawan perusahaan.
Walaupun tes psikologi dan asesmen psikologi sering kali dianggap sama, namun terdapat perbedaan-perbedaan yang mendasar diantara tes psikologi dan asesmen psikologi. Tes psikologi klinis seringkali digunakan untuk orang-orang yang telah melalui masa traumatis yang berpotensi mengakibatkan gangguan mental kepada orang tersebut. Kondisi ini memerlukan pendekatan psikologis yang dapat memfokuskan kepada kondisi mental klien. Dalam konteks ini, tes psikologi dibutuhkan untuk mengamati dan memetakan efek psikologis pada klien sekaligus menentukan pendekatan yang paling tepat atau terbaik untuk menangani trauma yang dialami.
Sedangkan, asesmen psikologi bersifat lebih menyeluruh dan juga melibatkan berbagai pendekatan lain di luar tes psikologi umumnya. Misalnya, pengamatan, proses wawancara, serta penggalian berbagai informasi dari pihak-pihak yang berhubungan dengan klien.
Dalam kasus lainnya, tes psikologi juga umum digunakan pada proses penyelidikan kasus kriminal. Psikologi forensik digunakan dalam proses pembuktian kejahatan. Tes psikologi digunakan untuk menentukan apakah pelaku kejahatan memiliki kejiwaan yang sehat dan tidak sedang mengalami gangguan mental. Selain itu, tes psikologi juga digunakan untuk membuktikan pelaku kejahatan tidak sedang berpura-pura mengalami gangguan mental.
Pengertian Tes Psikologi
Secara umum, tes psikologi adalah penilaian yang dilakukan oleh seorang ahli atau psikolog profesional untuk mengevaluasi keadaan emosi, kecerdasan, dan fungsi perilaku seseorang. Pada umumnya tes psikologi menggunakan metode atau serangkaian instrumen yang dilakukan untuk mengukur beberapa aspek psikologis yang tidak dapat diamati secara langsung pada manusia.
Dalam melakukan tes psikologi, dibutuhkan alat ukur yang bersifat valid. Pertama, alat ukur harus memiliki dasar bukti pendukung yang kuat dalam mengartikan hasil yang didapatkan. Kedua, alat ukur wajib menunjukkan konsistensi apabila diberlakukan dari waktu ke waktu. Ketiga, alat ukur perlu memiliki konsistensi internal untuk diberlakukan dalam berbagai kondisi.
Tujuan Tes Psikologi
Tes psikologi dilakukan untuk memahami keadaan mental dan perilaku seseorang berdasarkan kaidah-kaidah psikologi. Pada umumnya, tes psikologi bertujuan untuk memetakan kondisi elemen-elemen utama kondisi psikologis manusia, misalnya perilaku, IQ, kepribadian, kesehatan mental, kemampuan penyelesaian masalah, serta kemampuan beradaptasi dalam situasi tertentu. Tes psikologi dapat dilakukan baik pada orang dewasa, remaja maupun anak-anak. Sehingga, tes psikologi dapat dilakukan untuk berbagai kebutuhan seperti di sekolah, universitas, badan sosial dan rumah sakit.
Berbagai tujuan lebih terperinci dalam melakukan tes psikologi untuk anak-anak, diantaranya :
- Menganalisa kemungkinan keterlambatan perkembangan pada anak.
- Menentukan apakah anak memiliki kesulitan belajar atau mengolah permasalahan.
- Memeriksa kondisi-kondisi seperti gangguan dalam konsentrasi, spektrum autisme, gangguan emosi seperti kecemasan dan perilaku lainnya.
- Menganalisa bakat atau potensi yang terpendam.
- Mengukur kecerdasan intelektual maupun emosional.
- Konseling jalur karir yang memungkinkan bagi remaja.
- Menganalisa permasalahan sosial yang dialami.
Sedangkan untuk dewasa, tes psikologi dapat berguna untuk hal-hal berikut :
- Menyaring calon pegawai pada proses rekrutmen dari gejala psikopati, gangguan kepribadian maupun depresi.
- Mengetahui apakah kepribadian, etos kerja, pengetahuan, atau skill dari kandidat sesuai dengan kriteria yang diperlukan posisi yang tersedia serta kultur perusahaan.
- Memprediksi performa dari kandidat saat bekerja nanti.
- Sebagai tes yang dilakukan sebelum seorang karyawan dipromosikan untuk jabatan tertentu.
- Menganalisa kepribadian, seperti kekuatan dan kelemahan seorang individu untuk berbagai tujuan.
- Sebagai persyaratan dalam penggunaan obat-obatan medis pendukung terapi.
- Untuk menegaskan temuan klinis dalam kondisi tertentu ketika tidak ada bukti patologi fisik.

Jenis-jenis Tes Psikologi
- Tes Pencapaian dan Kecerdasan
Tes ini dirancang untuk mengukur tingkat kecerdasan atau intelektual dan fungsi kognitif, pada umumnya dilakukan pada anak. Pada tes pencapaian dan kecerdasan, biasanya menggunakan rencana tes dengan acuan yang seragam untuk membentuk norma-norma tertentu.
- Tes Kecerdasan
Tes kecerdasan dilakukan untuk mengukur kecerdasan dan pengukuran potensi. Tes IQ (Intelligence Quotient) adalah salah satu tes pada kelompok ini.
- Tes Neuropsikologi
Tes neuropsikologi terdiri dari berbagai macam tes yang mengukur kemampuan kognitif bagi individu yang mengalami kerusakan dan cedera traumatis pada otak serta untuk individu yang memiliki masalah pada fungsi saraf. Analisa ini digunakan untuk mengenali kelemahan serta tingkat penilaian fungsi tubuh. Pemindaian untuk anak-anak yang memiliki keterlambatan perkembangan mental maupun kelumpuhan termasuk pada tes neuropsikologi.
- Tes Karir
Jenis tes psikologi ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan seseorang terhadap pilihan karirnya, dan juga apakah pekerjaannya sudah sesuai dengan potensi yang dimiliki.
- Tes Kepribadian
Tes kepribadian mengevaluasi kecenderungan perilaku, emosi dan sifat seseorang untuk menganalisa kekuatan dan kelemahannya serta mengenali permasalahan pribadi dan gangguan emosi apabila ada.
- Tes Klinis Tertentu
Terdapat juga berbagai tes klinis spesifik yang bertujuan untuk menganalisa permasalahan klinis tertentu, seperti tingkat depresi serta tingkat kecemasan atau kegelisahan yang dialami seseorang.
Tahap-tahap Tes Psikologi
Perlu dilakukan, tes psikologi hanya dapat dilakukan oleh seorang psikolog profesional yang telah memiliki kemampuan tersertifikasi untuk mengevaluasi dan menafsirkan hasil dari sebuah tes psikologi. Terdapat berbagai tahapan serta cara untuk melakukan tes psikologi, diantaranya :
- Tes Standar
Tes standar adalah sebuah tes formal dan tertulis dimana hasilnya akan dievaluasi secara objektif untuk mengukur kecerdasan seseorang, kecenderungan perilaku seseorang atau kelainan yang cenderung dimiliki orang tersebut. Tes ini menggunakan materi, perintah administrasi dan penilaian yang seragam untuk seluruh peserta tes agar dapat melakukan perbandingan yang tepat serta menghindari bias.
- Wawancara Klinis
Tahapan dalam sebuah tes psikologi juga dapat mencakup wawancara klinis dimana peserta akan diwawancara mengenai berbagai hal mulai dari ketertarikan atau hobinya hingga riwayat medis yang mungkin dimiliki. Psikolog yang melakukan wawancara klinis akan mendengarkan jawaban yang diberikan serta mengamati perilaku saat menjawab pertanyaan. Psikolog akan mengamati apakah ada kondisi mental atau emosional tertentu, biasanya dilakukan bersamaan dengan tes objektif lainnya karena teknik wawancara merupakan sebuah metode yang dinilai secara subjektif.
- Pengamatan Perilaku Alami
Tes pengamatan perilaku alami sangat penting untuk mendiagnosa kondisi psikologis, terutama pada anak-anak. Pengamatan ini termasuk mengamati seseorang di rumah, sekolah ataupun tempat kerja untuk memberikan informasi lebih jauh mengenai sikap dan perilaku seseorang agar dapat menentukan gejala-gejala serta kondisi yang diperkirakan dengan lebih tepat.
Menemui Seorang Psikolog
Tes-tes psikologi yang perlu dilakukan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan dari setiap orang. Sehingga, perlu bantuan seorang psikolog profesional untuk menentukan tes yang perlu dilakukan serta mengevaluasi hasil tes-tes yang telah dilakukan. Hasil tes akan digunakan sebagai dasar dan acuan untuk rencana perawatan yang sesuai apabila dianggap perlu. Kita dapat menggunakan jasa psikolog dan konselor yang berpengalaman dapat membantu secara profesional serta konfidensial untuk keperluan serta bantuan psikologi yang dibutuhkan.
Image Source :
Therapy photo created by freepik – www.freepik.com
Psychotherapy photo created by shurkin_son – www.freepik.com