Indonesia tengah menghadapi keadaan darurat parenting, sebuah fenomena yang memprihatinkan di mana banyak orang tua dan terutama orang tua muda yang tidak siap secara mental untuk menghadapi tanggung jawab besar dalam membesarkan anak. Hal ini terlihat dari meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak dengan alasan yang tidak logis dan kurangnya kesadaran akan pentingnya persiapan parenting, terutama dalam kasus kehamilan yang tidak direncanakan. Artikel ini akan membahas masalah ini lebih dalam, memberikan contoh kasus nyata di Indonesia, serta menawarkan solusi untuk mengatasinya.
Kurangnya Kesiapan Mental Orang Tua
Banyak orang tua di Indonesia yang tidak siap secara mental dalam menghadapi tantangan parenting. Kesiapan mental yang rendah sering kali berujung pada perilaku kekerasan terhadap anak, yang dilakukan dengan alasan yang tidak masuk akal. Misalnya, kemarahan orang tua karena anak menangis atau tidak patuh dapat berujung pada kekerasan fisik atau verbal yang merugikan anak.
Salah satu kasus yang mengejutkan adalah kasus kekerasan yang terjadi di Bekasi pada tahun 2020. Seorang ayah tega memukul anaknya yang berusia lima tahun hanya karena anak tersebut tidak bisa mengerjakan tugas sekolah dengan benar. Kasus lainnya adalah di Surabaya, di mana seorang ibu memukul anaknya dengan sapu karena anak tersebut menumpahkan minuman di lantai. Kasus-kasus ini mencerminkan kurangnya kesiapan mental orang tua serta kurangnya pengetahuan akan pola asuh yang benar dan positif dalam menghadapi stres dan tantangan parenting.
Apa dampak mendisiplinkan anak dengan cara kekerasan? Kekerasan terhadap anak tidak hanya menyebabkan luka fisik, tetapi juga luka psikologis yang mendalam. Anak yang mengalami kekerasan cenderung mengalami trauma, gangguan emosional, dan masalah dalam perkembangan sosial mereka. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan dalam membangun kepercayaan diri dan hubungan yang sehat dengan orang lain di masa depan.
Kehamilan yang Tidak Direncanakan dan Kesiapan Parenting
Kehamilan yang tidak direncanakan sering kali menjadi salah satu penyebab utama kurangnya kesiapan mental orang tua. Dalam banyak kasus, solusi yang dipikirkan hanyalah perubahan status menjadi “sudah menikah,” tanpa mempertimbangkan persiapan mental dan emosional untuk menjadi orang tua.
Kesadaran akan Pentingnya Persiapan
Banyak pasangan muda yang belum siap secara mental dan emosional untuk menjadi orang tua, terjebak dalam situasi di mana mereka harus menikah karena kehamilan yang tidak direncanakan. Hal ini sering kali berujung pada pernikahan yang tidak stabil dan orang tua yang tidak siap menghadapi tanggung jawab besar dalam membesarkan anak.
Pendidikan dan Dukungan
Pentingnya pendidikan tentang parenting dan dukungan bagi pasangan muda tidak bisa lagi diabaikan. Pemerintah dan organisasi non-profit perlu lebih aktif dalam menyediakan program pendidikan dan dukungan bagi calon orang tua, termasuk pendidikan tentang kesehatan reproduksi, tanggung jawab parenting, dan keterampilan pengasuhan anak.

Solusi untuk Mengatasi Darurat Parenting
Mengatasi darurat parenting di Indonesia memerlukan pendekatan yang holistik dan komprehensif. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diimplementasikan:
- Pendidikan Parenting
Program pendidikan parenting harus menjadi bagian dari kurikulum sekolah dan komunitas. Pendidikan ini harus mencakup keterampilan dasar dalam mengasuh anak, manajemen stres serta regulasi emosi, dan strategi komunikasi yang efektif.
- Konseling dan Dukungan Psikologis
Pasangan yang mengalami kehamilan tidak direncanakan perlu mendapatkan konseling dan dukungan psikologis untuk membantu mereka mempersiapkan diri secara mental dan emosional untuk menjadi orang tua. Layanan konseling ini harus mudah diakses dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
- Kampanye Kesadaran
Kampanye kesadaran tentang pentingnya kesiapan mental dalam parenting harus digalakkan. Media massa, media sosial, dan tokoh masyarakat dapat berperan besar dalam menyebarkan pesan ini kepada masyarakat luas.
- Penguatan Hukum dan Perlindungan Anak
Hukum yang melindungi anak dari kekerasan harus diperkuat dan ditegakkan dengan tegas. Orang tua yang terbukti melakukan kekerasan terhadap anak harus mendapatkan konsekuensi yang jelas, serta wajib mengikuti program rehabilitasi dan pendidikan parenting.
Kesimpulan
Indonesia sedang menghadapi krisis dalam hal kesiapan parenting, yang ditandai dengan tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan kurangnya persiapan mental orang tua. Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada upaya kolektif dari pemerintah, organisasi non-profit, dan masyarakat luas. Pendidikan parenting, dukungan psikologis, kampanye kesadaran, dan penguatan hukum adalah beberapa langkah penting yang harus diambil untuk memastikan generasi mendatang tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan penuh kasih. Dengan begitu, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
Jika Anda adalah orang tua dan ingin mendapatkan arahan lebih lanjut mengenai bagaimana membesarkan anak Anda dengan tepat dan efektif serta berbagai informasi berguna seputar parenting skill, janganlah ragu untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman. Seorang konselor profesional dapat membantu Anda dengan sesi konseling pribadi maupun bersama anak Anda dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :