Pola asuh attachment parenting adalah gaya pengasuhan yang berfokus pada pengembangan ikatan emosional yang kuat antara orang tua atau pengasuh dan anak. Pola ini melibatkan tanggapan yang segera terhadap kebutuhan anak, termasuk kebutuhan fisik dan emosional, dan orang tua sangat terlibat dalam aktivitas sehari-hari mereka. Gaya pengasuhan ini telah mengalami peningkatan popularitas selama bertahun-tahun terakhir, dengan para pendukung attachment parenting berpendapat bahwa pola asuh ini menumbuhkan keterikatan yang kuat antara orang tua dan anak, yang mengarah pada hasil perkembangan atau pertumbuhan anak yang lebih baik. Namun, seperti halnya pendekatan pengasuhan lainnya, ada juga kekhawatiran yang muncul tentang potensi kekurangan dari pola asuh ini. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi definisi, pro, dan kontra dari pengasuhan anak dengan pendekatan attachment parenting, memberikan wawasan dan informasi untuk membantu orang tua agar dapat membuat keputusan yang dirasa paling tepat tentang pendekatan pengasuhan mereka. Apakah Anda sedang mempertimbangkan attachment parenting atau hanya tertarik untuk belajar lebih banyak mengenai jenis-jenis pengasuhan anak, kami berharap artikel ini dapat memberikan wawasan dan perspektif yang berharga.
Definisi dari Attachment Parenting
Attachment parenting adalah sebuah pendekatan pengasuhan yang menekankan pentingnya menciptakan ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Pendekatan ini didasarkan pada teori keterikatan, yang menunjukkan bahwa keterikatan yang aman antara anak dan orang tua dapat memiliki efek positif dalam jangka panjang pada perkembangan emosi dan sosial anak.
Attachment parenting ditandai dengan partisipasi aktif orang tua seperti menyusui, menggendong bayi, tidur bersama, dan pengasuhan responsif. Periode menyusui dianjurkan untuk dipertahankan selama mungkin, karena hal ini dipandang sebagai cara untuk memperkuat ikatan antara ibu dan anak. Selain itu, terdapat kegiatan yang melibatkan menggendong bayi dekat dengan tubuh dengan menggunakan kain atau baby carrier. Hal ini memungkinkan orang tua untuk dekat dengan anak secara fisik dan merespon dengan cepat terhadap kebutuhan mereka. Biasanya, dalam pola pengasuhan ini anak tidur di ranjang yang sama dengan orang tua, memungkinkan akses yang mudah untuk menyusui dan menanggapi kebutuhan anak di malam hari. Pola asuh responsif melibatkan penyelarasan dengan kebutuhan anak dan orang tua merespons dengan cepat dan tepat.
Sisi Positif dari Attachment Parenting
Para pendukung gaya pengasuhan attachment berpendapat bahwa pendekatan ini memiliki beberapa manfaat positif bagi anak dan juga orang tua. Berikut adalah beberapa manfaat yang paling sering dikutip:
Rasa Keterikatan yang Aman
Attachment parenting memupuk ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak, yang mengarah ke rasa keterikatan yang aman. Keterikatan ini dipandang sebagai dasar untuk perkembangan emosi dan sosial yang sehat pada anak-anak, memberi mereka rasa aman dan percaya diri.
Hasil Perkembangan yang Lebih Baik
Anak-anak yang memiliki keterikatan yang aman dengan orang tua mereka cenderung memiliki hasil perkembangan yang lebih baik, termasuk keterampilan sosial yang lebih baik, harga diri yang lebih tinggi, dan prestasi akademik yang lebih baik.
Peningkatan Komunikasi
Attachment parenting melibatkan pengasuhan yang responsif, yang membantu meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak. Hal ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik dan rasa percaya yang lebih besar pada orang tua mereka.
Peningkatan dalam Kualitas Menyusui
Pengasuhan anak dengan attachment parenting dapat mendorong pemberian ASI untuk berlangsung selama mungkin, yang telah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan bagi anak dan ibu.
Peningkatan Kepercayaan Diri Para Orang Tua
Attachment parenting dapat membantu orang tua merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mengasuh mereka, karena mereka merasa lebih selaras dengan kebutuhan anak mereka dan mampu merespons dengan tepat.

Sisi Negatif dari Attachment Parenting
Meskipun ada beberapa manfaat yang terkait dengan pengasuhan anak dengan attachment parenting, ada juga beberapa kekhawatiran yang diangkat mengenai pendekatan ini. Berikut adalah beberapa kelemahan yang paling sering diutarakan:
Orang Tua Mengalami Keletihan
Pengasuhan dengan pendekatan attachment parenting dapat melelahkan secara fisik dan emosional bagi para orang tua, terutama pada tahap-tahap awal ketika anak sering membutuhkan makan dan perhatian yang banyak dari orang tua.
Orang Tua Merasa Terisolasi
Attachment Parenting dapat mengisolasi para orang tua, terutama bagi para ibu yang menyusui sesuai permintaan anak dan juga tidur bersama anak. Ini dapat membatasi peluang para orang tua untuk bersosialisasi dan berpartisipasi dalam kegiatan lain.
Ketergantungan Anak Terhadap Orang Tua
Attachment parenting dapat menyebabkan anak menjadi terlalu bergantung pada orang tua, sehingga sulit bagi anak untuk mengembangkan kepercayaan diri dan kemandirian.
Mengganggu Pekerjaan Orang Tua yang Lainnya
Pengasuhan anak dengan pendekatan attachment parenting mungkin sulit dipertahankan ketika orang tua kembali bekerja, terutama jika mereka tidak dapat membawa anak ke tempat kerja atau menemukan pengasuh anak yang sesuai.
Tekanan untuk Mengikuti Aturan Tertentu
Pengasuhan attachment parenting dapat menciptakan tekanan bagi orang tua untuk menyesuaikan diri dengan serangkaian aturan tertentu, yang dapat menjadi tantangan jika aturan tersebut tidak selaras dengan keyakinan atau keadaan pribadi mereka.
Kesimpulan
Attachment parenting adalah pendekatan pengasuhan yang menekankan pentingnya menciptakan ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak, melalui tindakan-tindakan seperti mengasuh secara responsif, menyusui, menggendong bayi, dan tidur bersama. Meskipun pendekatan ini memiliki beberapa manfaat, seperti mendorong keterikatan yang aman dan hasil perkembangan yang lebih baik, ada juga kekhawatiran yang muncul tentang kelemahan potensial gaya pengasuhan ini, termasuk kelelahan, isolasi, ketergantungan, gangguan terhadap pekerjaan, dan tekanan untuk menyesuaikan diri.
Penting untuk dicatat bahwa attachment parenting bukan satu-satunya pendekatan pengasuhan yang valid, dan apa yang berhasil untuk satu keluarga mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Pada akhirnya, hal terpenting adalah memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan anak dan orang tua. Para orang tua harus merasa diberdayakan untuk membuat pilihan yang selaras dengan nilai dan keadaan mereka, dan mencari dukungan dan sumber daya bila diperlukan.
Selain itu, perlu dicatat bahwa meskipun pengasuhan anak dengan pendekatan attachment parenting mungkin tidak layak atau tidak cocok untuk semua keluarga, prinsip yang mendasari pendekatan ini, seperti daya tanggap dan penyelarasan dengan kebutuhan anak, dapat diterapkan dalam berbagai konteks pengasuhan. Pada akhirnya, tujuan mengasuh anak adalah menciptakan lingkungan pengasuhan dan dukungan yang mendukung perkembangan sehat anak, dan ada banyak cara berbeda untuk mencapainya.
Jika Anda adalah orang tua yang ingin mengerti lebih lanjut mengenai gaya pengasuhan Anda dan bagaimana kaitannya dengan tahap pertumbuhan anak Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman. Para ahli profesional dapat membantu Anda dalam memberikan informasi yang lebih detail untuk menciptakan dan menerapkan gaya pengasuhan yang cocok untuk Anda dan anak Anda.
Image Source :
Image by Lifestylememory on Freepik
Image by Freepik