Berbagai tren media sosial, terutama pada platform seperti TikTok, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak anak dan remaja. Salah satu tren yang paling populer di TikTok adalah tren dance atau menari, yang seringkali menjadi viral dan menarik perhatian jutaan pengguna. Namun, seiring dengan popularitasnya, muncul pertanyaan dari para orang tua, apakah tarian TikTok dapat memiliki dampak negatif terhadap perkembangan anak-anak saat ini. Artikel ini akan mengeksplorasi pro dan kontra terkait fenomena ini.
Apakah Ada Pengaruh Positif dari Dance TikTok?
Tarian di TikTok bisa dianggap sebagai bentuk seni dan ekspresi kreatif. Anak-anak yang terlibat dalam tarian dapat mengembangkan keterampilan motorik mereka, meningkatkan koordinasi, dan bahkan mengasah kemampuan komunikasi. TikTok memberikan platform di mana anak-anak dapat mengekspresikan diri, merasa percaya diri, dan terlibat dalam komunitas online yang mendukung.
Selain itu, tarian TikTok seringkali menjadi sumber kegembiraan dan hiburan bagi anak-anak. Mereka dapat belajar gerakan-gerakan baru dan berpartisipasi dalam tren yang positif. Dalam beberapa kasus, tarian dapat menjadi cara yang efektif untuk menghilangkan stres dan meningkatkan kesejahteraan mental anak-anak, meningkatkan rasa percaya diri anak, hingga membuat anak bergerak secara fisik dengan menari.
Apakah Dampak Negatif dari Dance TikTok?
Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa tarian-tarian TikTok dapat memiliki dampak negatif pada anak, terutama jika tidak diawasi dengan baik. Beberapa tarian mungkin mengandung gerakan atau gaya yang tidak sesuai untuk usia anak-anak. Beberapa konten TikTok juga bisa dianggap tidak pantas atau mengandung unsur-unsur yang tidak sesuai untuk konsumsi anak-anak.
Selain itu, kecenderungan untuk mengejar ketenaran di media sosial dapat membawa tekanan ekstra pada anak-anak. Mereka mungkin merasa perlu untuk terus-menerus menciptakan konten tarian yang menarik perhatian, tanpa memperhatikan dampaknya pada kehidupan sehari-hari, seperti pendidikan dan hubungan sosial di dunia nyata.

Peran Orang Tua dan Pengawasan Konten yang Dikonsumsi serta dipost oleh Anak
Penting bagi orang tua untuk memainkan peran aktif dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka di platform media sosial, termasuk TikTok. Menerapkan kontrol orang tua dan membatasi akses anak-anak ke konten yang tidak sesuai adalah langkah yang sangat penting. Orang tua juga dapat berbicara dengan anak-anak mereka tentang pentingnya menggunakan media sosial dengan bijak dan memahami konsekuensinya. Apa yang sudah di post di media sosial memiliki jejak digital dan dapat di save atau di screen capture walaupun selanjutnya kita menghapus apa yang telah kita post, namun konten yang sudah terlanjur tersebar memiliki kemungkinan telah disimpan oleh orang lain.
Memberikan Pendidikan Tentang Konten yang Bersifat Positif dan Negatif pada Anak
Penting bagi anak-anak untuk diberikan pemahaman tentang apa yang merupakan konten yang sesuai dan positif, serta sejauh apa dampak yang bisa dihasilkan dari konten yang tidak pantas. Sekolah dan keluarga dapat bekerja sama untuk memberikan edukasi tentang literasi media, serta membantu anak-anak memahami bagaimana mengkonsumsi konten sosial media dengan bijak dan kritis.
Kesimpulan
Sebagai platform yang terus berkembang, TikTok dan tren tarian di dalam platform tersebut dapat memiliki dampak yang bervariasi tergantung pada cara anak-anak terlibat dan diawasi. Sementara tarian TikTok dapat menjadi sarana ekspresi seni dan kegembiraan, penting untuk memahami dan mengelola potensi dampak negatifnya. Orang tua, pendidik, dan komunitas secara keseluruhan perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak dalam menghadapi dunia digital yang terus berkembang.
Apabila Anda adalah orang tua dan mengalami dilema dalam mengijinkan anak Anda untuk menggunakan TikTok maupun platform sosial media lainnya, serta ingin mengetahui dengan lebih jelas bagaimana cara terbaik untuk mengelola keterlibatan anak dalam platform sosial media, janganlah ragu untuk menghubungi seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman. Seorang konselor yang berpengalaman dapat memberikan arahan yang sesuai untuk menggunakan sosial media dengan tepat yang sesuai dengan usia anak Anda, dan juga dapat memberikan sesi bimbingan mengenai sosial media untuk anak Anda.
Image Soure :
Image by Freepik
Image by nensuria on Freepik