Bullying saat ini termasuk sebuah masalah yang sayangnya memengaruhi banyak anak dan keluarga mereka. Sangat penting bagi orang dewasa untuk mengenali tanda-tandanya dan mengambil tindakan yang diperlukan. Tapi bagaimana jika anak kita sendiri yang menjadi pelaku atau korban bullying? Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang beberapa tanda yang menunjukkan apakah anak terlibat dalam tindakan bullying.
Tanda-tanda Potensi Pelaku Bullying
Kita sering mengasosiasikan bullying dengan anak jahat di taman bermain yang merampas mainan anak lain atau mengambil makanan anak lain di sekolah. Namun sayangnya, bullying tidak selalu terlihat dengan jelas, dan tanda-tandanya dapat sangat bervariasi. Jadi, bagaimana Anda bisa tahu jika anak Anda berpotensi menjadi pelaku bullying ?
Parents dapat memperhatikan hal-hal berikut:
- Anak berperilaku agresif
Jika anak sering menunjukkan perilaku agresif terhadap orang lain, seperti memukul, mendorong, atau berkata kasar, ini bisa menjadi tanda bahaya.
- Anak menunjukkan kurang rasa empati
Walaupun seringkali terlupakan, empati adalah sebuah keterampilan yang penting, dan jika anak Anda tampaknya acuh tak acuh terhadap perasaan orang lain atau menunjukkan sedikit penyesalan ketika sudah menyakiti orang lain, parents perlu mengambil tindakan yang tegas.
- Anak sering melanggar aturan
Apabila anak secara konsisten mengabaikan aturan, baik di rumah maupun di sekolah, hal ini mungkin merupakan sebuah tanda kurangnya rasa hormat terhadap otoritas dan juga dapat menjadi tanda kecenderungan terhadap perilaku intimidasi.
- Adanya tekanan teman sebaya (peer pressure)
Jika anak Anda cenderung senang bergaul dengan kelompok anak-anak yang mendorong perilaku negatif, hal itu dapat mempengaruhi anak untuk menjadi pelaku intimidasi dan bullying.
Perlu parents ingat bahwa mengidentifikasi tanda-tanda ini pada anak tidak berarti anak Anda pasti menjadi pelaku bullying. Sangat penting untuk mengatasi masalah mendasar yang dihadapi oleh anak dan memberikan dukungan yang tepat untuk membimbing mereka menuju interaksi yang lebih positif.

Mengenali Tanda-tanda dari Korban Bullying
Pasti tidak ada orang tua yang ingin melihat anaknya menjadi korban bullying. Namun, karena tanda-tandanya tidak selalu terlihat jelas, terkadang sulit untuk mengidentifikasinya.
Berikut adalah beberapa indikator bahwa anak Anda mungkin menjadi korban bullying:
- Cedera pada tubuh anak yang tidak dapat dijelaskan
Sering ada tanda memar, tergores, atau penyakit fisik yang tidak dapat dijelaskan mungkin merupakan tanda bahwa anak Anda diintimidasi secara fisik.
- Perubahan perilaku pada anak
Perhatikan perubahan mendadak pada perilaku anak Anda, seperti menarik diri dari aktivitas yang biasa disukainya, menjadi cemas atau depresi, atau mengalami gangguan dan kesulitan untuk tidur dan makan.
- Menunjukkan rasa enggan untuk pergi ke sekolah
Jika anak Anda menunjukkan rasa enggan atau rasa takut ketika hendak pergi ke sekolah, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka mengalami perilaku bullying di sekolah atau dalam perjalanan ke sekolah.
- Kehilangan barang-barang pribadi
Tindakan bullying sering melibatkan perampasan atau penghancuran barang-barang pribadi korban oleh pelaku. Perhatikan apakah ada barang-barang yang hilang atau rusak yang tidak dapat dijelaskan oleh anak Anda.
Jika Anda mencurigai anak Anda adalah korban bullying, penting untuk menciptakan ruang yang aman bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya dan menceritakan apa yang anak alami. Jadilah pendengar yang suportif, tidak menghakimi dan pertimbangkan untuk menghubungi guru, konselor, atau profesional lain yang dapat membantu menangani masalah ini secara efektif.
Kesimpulan
Bullying adalah sebuah masalah serius yang dapat berdampak pada kehidupan baik pelaku maupun korbannya serta keluarga mereka. Sebagai orang tua, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk tetap waspada dan memperhatikan tanda-tanda bahwa anak kita mungkin terlibat dalam perilaku bullying. Dengan mengenali tanda-tanda pelaku dan korban bullying, kita dapat mengambil tindakan untuk mencegah bahaya lebih lanjut terjadi dan menumbuhkan budaya kebaikan dan empati. Mari terus bekerja sama untuk memastikan anak-anak kita tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung.
Apabila Anda adalah orang tua atau guru yang ingin mengajarkan maupun melatih anak Anda atau anak didik Anda untuk berani berkata tidak kepada bullying, janganlah ragu untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman. Seorang psikolog atau konselor yang terlatih dapat memberikan dukungan untuk orang tua dalam bentuk konseling maupun pelatihan kepada guru dan murid di sekolah dengan mengadakan seminar untuk membahas bagaimana mencegah bullying terjadi di sekolah tempat Anda bekerja.
Image Source :
Image by Freepik
Image by rawpixel.com on Freepik