Kasus bullying di Indonesia tidak lagi menjadi sesuatu yang asing. Di sekolah-sekolah bahkan anak-anak usia taman kanak-kanak juga dapat melakukan atau menjadi korban dari bullying atau perundungan. Bahkan dalam beberapa kejadian, ada yang berakhir dengan kematian. Oleh karena itu, menghentikan serta mencegah bullying harus dilakukan secara aktif oleh semua pihak, baik sekolah maupun keluarga sedini mungkin. Mengapa semua pihak perlu terlibat untuk mencegah dan menghentikan bullying? Karena dampak dari bullying sangatlah luas. Bullying dapat mempengaruhi mulai dari prestasi akademis seorang anak, kehidupan sosialnya, kesehatan mental dan fisik anak, hingga keselamatan nyawa anak.
Jenis-jenis bullying juga beragam, mulai dari bullying secara fisik, verbal, sosial, hingga cyber bullying. Terutama anak-anak sekarang sudah terekspos terhadap dunia digital, sehingga anak-anak menjadi rentan menjadi korban maupun pelaku cyber bullying melalui media sosial. Sehingga orang tua dan guru perlu membimbing serta mengawasi anak-anak dalam aktivitas mereka di dunia maya juga.
Apabila Anda adalah seorang guru, maka artikel ini sangatlah tepat untuk Anda. Mari kita mengeksplorasi berbagai cara mengatasi dan mengantisipasi bullying di sekolah.
Apa yang Dimaksud dengan Bullying?
Apa itu bullying? Bullying atau yang juga biasa disebut dengan perundungan adalah sikap atau perilaku agresif secara terus menerus, dimana satu atau sekelompok orang dalam posisi dominan dengan sengaja mengintimidasi, menyalahgunakan, atau memaksa individu lain dengan maksud menyakiti korbannya secara fisik maupun emosional. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perundungan dideskripsikan sebagai sebuah tindakan mengganggu, mengusik secara terus-menerus, serta menyusahkan.
Jadi bullying atau perundungan tidaklah hanya sebatas gangguan-gangguan secara fisik, tetapi juga mencakup gangguan secara mental dan emosional. Maka dari itu, banyak pihak dalam kehidupan seorang anak seperti orang tua, para guru, pengasuh dan juga masyarakat luas perlu memahami apa yang dimaksud dengan bullying. Hal ini bertujuan agar tindakan perundungan atau bullying dapat dihindari atau dihentikan.
Apa Saja Jenis-Jenis Bullying?
Terdapat setidaknya lima jenis bullying yang perlu Anda ketahui, yaitu :
- Verbal Bullying (Perundungan Verbal)
- Physical Bullying (Perundungan Fisik)
- Social Bullying (Perundungan Sosial)
- Cyber Bullying (Perundungan Dunia Maya)
- Sexual Bullying (Perundungan Seksual)
Ketika Anda mengerti berbagai macam bullying, akan lebih mudah untuk mengedukasi siswa Anda tentang apa itu bullying, bagaimana contoh-contoh tindakan bullying dan apa saja dampaknya terhadap seseorang.

Bagaimana Cara Mengatasi Bullying di Sekolah?
Sekolah merupakan salah satu tempat yang paling rentan untuk terjadinya bullying atau perundungan. Oleh karena itu, Anda sebagai seorang guru perlu mengambil langkah untuk mencegah terjadinya bullying serta menciptakan suasana sekolah yang kondusif dan aman untuk seluruh siswa Anda.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi bullying di sekolah :
- Mendeteksi tindakan bullying sejak dini.
Sebagai seorang guru, kita perlu melatih diri untuk peka terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi oleh siswa kita. Kita tidak ingin ada hal-hal yang membuat siswa tidak nyaman atau bahkan juga membahayakan siswa kita terjadi terus menerus tanpa sepengetahuan kita. Anda perlu mendeteksi bibit-bibit dari tindakan bullying yang siswa Anda lakukan seperti memanggil seseorang dengan nama orang tuanya, menghina bentuk fisik seseorang, merampas benda milik orang lain maupun tindakan yang menyakiti fisik orang lain. Apapun alasannya, bercanda seperti itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan.
- Melakukan sosialisasi mengenai bullying.
Ketika membaca mengenai kejadian bullying di sekolah yang diberitakan di media, seringkali bullying terjadi karena kurangnya pengetahuan maupun pemahaman mengenai apa yang dimaksud dengan bullying. Sebenarnya pihak sekolah dapat melakukan tindakan pencegahan dengan cara melakukan sosialisasi kepada seluruh staf sekolah mulai dari guru, petugas kebersihan dan keamanan hingga pegawai tata usaha. Apabila semua orang di lingkungan sekolah dapat mengenali dan lebih peka terhadap bentuk-bentuk dari bullying dan bagaimana mencegahnya hingga apa saja dampak yang diakibatkan, maka bullying dapat diminimalisir dan dihentikan. Bentuk sosialisasi juga dapat disampaikan kepada para siswa dalam bentuk poster anti bullying dan juga membagikan pesan anti bullying pada saat upacara bendera dan pembelajaran di sekolah.
- Memberikan dukungan kepada korban bullying.
Ketika perundungan telah terjadi, maka salah satu solusi yang harus diberikan oleh pihak sekolah adalah memberikan dukungan kepada korban dari tindakan bullying. Korban biasanya akan mengalami kecemasan dan merasakan ketakutan berada di lingkungan di mana ia mengalami bullying. Maka, ketika guru dan murid-murid yang lain menunjukkan kepedulian dan dukungan, hal ini dapat menolong korban bullying untuk kembali merasa aman dan nyaman berada di lingkungan sekolah sehingga prestasi akademisnya tidak terganggu. Bekerja samalah dengan orang tua dari korban bullying agar siswa tersebut dapat merasa aman kembali.
- Membuat peraturan yang tegas untuk pelaku bullying.
Menindak orang yang melakukan bullying juga sangat penting untuk dilakukan sebagai langkah untuk menghentikan perilaku dan sikap bullying. Selain dari mendukung para korban, pihak sekolah juga perlu memiliki sanksi untuk pelaku bullying agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Buatlah peraturan-peraturan yang tegas dan dapat diimplementasikan sebagai peraturan kelas hingga peraturan sekolah. Dengan adanya konsekuensi bagi pelaku, maka diharapkan dapat meminimalisir atau bahkan menghentikan perilaku bullying.
- Guru perlu memberikan contoh dan teladan yang baik.
Sebagai seorang guru, kita perlu berhati-hati dalam bertindak dan juga bertutur kata. Ketika kita perlu menegur seorang siswa, janganlah memberikan hukuman verbal yang sudah termasuk dalam kategori bullying. Karena siswa mungkin saja dapat mencontohnya.
- Mengajarkan kepada para siswa untuk melawan tindakan bullying.
Cara melawan tindakan bullying tidak perlu dengan cara kekerasan atau melakukan hal yang sama dengan pelaku bullying. Anda dapat mendorong para siswa untuk melaporkan tindakan bullying apabila melihat temannya menjadi korban atau apabila dirinya sendiri mengalami tindakan bullying. Dengan cara ini, para guru dan pihak sekolah dapat segera mengambil tindakan untuk menghentikan tindakan bullying.
- Membimbing pelaku untuk menghentikan tindakan buruknya.
Perilaku bullying memang merupakan sebuah perilaku yang buruk. Namun, sebagai seorang guru Anda memiliki tanggung jawab untuk membimbing pelaku menghentikan perilaku tersebut. Anda tidak boleh menghadapi pelaku dengan negatif apalagi mengucilkannya. Hal ini kerap akan memperburuk perilakunya. Ajarkan kepada pelaku untuk bersimpati dan berempati kepada orang lain.
Korban bullying seringkali mengalami depresi, gangguan kecemasan, merasa sedih dan kesepian, juga mengalami gangguan pada pola makan dan tidur. Selain itu korban bullying juga sering mengalami penurunan ketertarikan pada kegiatan yang biasa disenangi, mengalami gangguan kesehatan, hingga gangguan pada prestasi akademis. Para pelaku bullying juga tidak jarang yang pada akhirnya mengarah pada kriminalitas. Untuk itu, para guru perlu ikut andil dalam menghentikan segala bentuk bullying di sekolah.
Jika Anda adalah seorang guru dan merasa kewalahan dalam mengatasi tindakan bullying yang terjadi di lingkungan kerja Anda atau di antara siswa Anda, janganlah ragu untuk menghubungi seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda dan juga kolega-kolega Anda maupun siswa Anda dan keluarganya dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :
Image by wayhomestudio on Freepik
Image by Freepik