Dyslexia Awareness Week (DAW) 2022 berlangsung antara Senin, 3 Oktober – Minggu, 9 Oktober tahun ini. Tema untuk Dyslexia Awareness Week tahun ini adalah ‘Breaking Through Barriers’, Berikut kami telah mengumpulkan kisah-kisah orang-orang yang hidup dengan disleksia dan bagaimana mereka merasa telah menembus hambatan dalam hidup mereka.
Kita tahu bahwa disleksia memiliki banyak tantangan, tetapi orang-orang di komunitas disleksia dapat merasa bahwa penghalang mereka lebih sulit ditembus daripada mereka yang tidak hidup dengan disleksia atau keragaman saraf lainnya. Mari kita belajar dari mereka yang menderita disleksia dan memastikan mereka merasa dilihat, didengar, dan diterima apa adanya. Kami percaya masyarakat yang merangkul dan mempromosikan neurodiversity (keberagaman kondisi saraf) dengan lebih baik, lebih kreatif dan lebih kuat. Mari baca lebih lanjut cerita-cerita inspiratif berikut.
- Lizzie Acker, superstar Great British Bake Off
Lizzie Acker menjadi terkenal dari penampilannya yang memukau di musim ke-12 Great British Bake Off dari salah satu televisi nasional di Inggris. Di acara itu, Lizzie berbagi bahwa dia menderita disleksia dan juga menderita ADHD, dia juga menunjukkan keragaman sarafnya melalui beberapa kue yang dia ciptakan.
Sejak berpartisipasi dalam acara tersebut, Lizzie terus berbagi secara terbuka bagaimana disleksia telah mempengaruhi hidupnya dan telah menjadi juru bicara bagi keragaman saraf, agar kondisi-kondisi saraf yang beragam dapat lebih diterima dalam masyarakat. Lizzie menggunakan saluran media sosialnya untuk membahas mengenai disleksia dan ADHD karena dia yakin semakin banyak kita membicarakannya, semakin kita dapat menciptakan budaya ramah-neurodiversitas untuk semua orang.
Lizzie berkata, “Saya pikir Minggu Kesadaran Disleksia sangatlah penting karena disleksia masih dikelilingi oleh banyak stereotip negatif seperti, ‘kamu gemuk’, ‘kamu malas’ dan hal ini perlu diubah.
“Pemikiran ini hanya akan berubah dengan kesadaran dan menjadi lebih normal ketika orang-orang lebih banyak membicarakannya dan orang-orang tahu lebih banyak mengenainya!” sambung Lizzie.
- Theo Paphitis, pengusaha
Theo lahir di Siprus pada tahun 1959. Kerajaan bisnisnya mencakup ritel, properti, keuangan, dan barang konsumsi. Setelah meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun tanpa kualifikasi karena disleksia, ia terus menciptakan kerajaan bisnis.
Setelah menemukan hasratnya untuk ritel, Theo telah menghidupkan kembali kejayaan nama-nama terkenal seperti Ryman, Partners the Stationers, Stationery Box, La Senza, Contessa Lingerie, Red Letter Days, Boux Avenue dan London Graphic Center.
Theo muncul di acara terkenal ‘Dragons’ Den’ dan hasrat besarnya yang lain yaitu olahraga, membawanya untuk memimpin selama 8 tahun sebagai Ketua Klub Sepak Bola Millwall dengan luar biasa. Theo juga merupakan salah satu pendiri perusahaan pemasaran olahraga Movie & Media Sports.
“Sangatlah tepat untuk mengatakan bahwa saya berjuang di sekolah karena disleksia saya, meskipun saya tidak tahu pada saat itu bahwa saya memiliki disleksia. Saya sering dicap sebagai bodoh dan ditempatkan di kelompok siswa terbawah. Tapi saya ingat memutuskan lebih awal. bahwa saya tidak akan membiarkan ini mempengaruhi hidup saya dan mendefinisikan saya. Jadi, saya harus mengembangkan metode untuk memecahkan masalah ini dan akhirnya memahami dan bekerjasama dengan disleksia saya. Dengan belajar untuk bekerjasama dengan disleksia saya di tahun-tahun formatif, hal itu mengubah sesuatu yang menjadi penghalang menjadi kekuatan super yang saya miliki.
Di sekolah, otak saya sering berpikir bahwa saya perlu menemukan solusi, tetapi solusi itu tidak bisa seperti yang bisa dilakukan orang lain. Tetapi tidak apa-apa karena itu mengajari saya untuk menemukan solusi yang sesuai untuk kondisi saya. Saya tidak hanya harus berpikir di luar zona nyaman, saya harus menyemangati diri sendiri!
Saya harus memecahkan masalah, menemukan solusi dan bekerja jauh lebih keras daripada banyak anak lain setiap hari dalam hidup saya hanya untuk menjadi seseorang dengan nilai rata-rata. Bahkan sebagai seorang anak berusia 11 tahun saya dapat mengingat dengan cukup jelas saya belajar untuk menyiasati hal-hal yang harus saya lakukan dengan mencari solusi alternatif. Apa pun itu, saya harus menemukan solusi lain, dan saya akan mencoba banyak hal, tetapi saya akan selalu sampai di titik dimana saya menemukan solusinya.”
Pasti ada rintangan dan kemunduran di sepanjang jalan, tetapi pada usia 23, saya melihat kekuatan saya dan meluncurkan bisnis saya sendiri. Saya dapat dengan aman mengatakan bahwa saya tidak akan berada di tempat saya jika saya tidak menderita disleksia karena itu memberi saya kemampuan untuk memecahkan masalah, dan sepanjang perjalanan saya, saya menyadari bahwa bukan hanya saya yang mengatakan ini – banyak yang lain mendapatkan nilai besar dari perbedaan yang diberikan disleksia kepada mereka.”
“Saya mendengar beberapa cerita dan wawasan fantastis tentang bagaimana disleksia adalah kekuatan super unik orang lain; beberapa orang dapat memvisualisasikan sesuatu dengan segera, yang lain sangat teliti dan dapat mengungkap kesalahan yang tidak terlihat oleh orang lain – apa pun itu, terimalah!
Pahami kelemahan Anda, manfaatkan kekuatan Anda dan kemudian Anda akan benar-benar dapat bekerja dan berkembang dengan kekuatan super Anda sendiri – disleksia Anda. Ini adalah bagian besar dari siapa Anda.”
- Jake Posner, perancang busana
Jake Posner adalah seorang pengusaha disleksia di industri fashion. Jake telah menyalurkan kekuatan disleksianya untuk meluncurkan merek yang sangat sukses NO ONE TRUE ANYTHING, merek busana berkelanjutan dengan misi untuk menciptakan perubahan dan peluang nyata, sambil meningkatkan kesadaran bagi mereka yang menderita disleksia.
Hari ini pekerjaan dan misi Jake diakui di seluruh dunia dan baru-baru ini ditampilkan di Majalah Forbes dan The Guardian yang menunjukkan bagaimana merek tersebut berbeda karena disleksia dan neurodiversitas memainkan peran besar dalam cerita dan desain merek.
“Saya berusia sekitar 8 atau 9 tahun dan saya ingat memiliki pelajaran di luar bahasa Inggris dan Matematika standar, karena saya tertinggal dari teman-teman sekelas saya dan guru les saya mengenalinya dan berpikir bahwa saya berpotensi menderita disleksia, jadi dia memanggil orang tua saya dan dia menyarankan agar saya diperiksa, beberapa hari kemudian kembali dan menegaskan bahwa saya menderita disleksia.
Saya selalu tertarik dengan pakaian dan mode, saya mendapatkan pekerjaan penuh waktu pertama saya pada usia 16 tahun. Saya selalu ingin membuat pakaian, tetapi saya menginginkannya lebih dari itu, yaitu untuk menceritakan sebuah kisah dan saya bermimpi suatu malam bahwa saya memulai sebuah merek pakaian.
Saya menghadapi beberapa tantangan, saya tidak pandai di sekolah, saya tidak mengerti pekerjaan yang mereka minta saya lakukan. Saya pikir sebagai penderita disleksia, kami berpikir dengan cara yang berbeda. Saya mendapati diri saya menjadi badut kelas karena saya merasa frustrasi dengan pekerjaan yang tidak dapat saya lakukan dan tidak tahu di mana saya akan berakhir atau bagaimana hasil dari pekerjaan saya nanti.
Saya pikir disleksia saya telah memberi saya cara berpikir yang berbeda dan dalam contoh saya, saya pikir ini lebih tentang sisi kreativitas dan cerita, segala sesuatu dalam merek saya memiliki narasi untuk itu. Jadi misalnya untuk menghafal cara menulis sebuah kata dipecah, diberi tanda penghubung, alasannya karena dipecah menjadi suku kata yang mencerminkan cara saya memecah kata, atau bagaimana saya menulisnya. DEB-UT, 2 suku kata menjadi kata debut.
Kami harap beberapa kisah inspiratif diatas dapat memberikan semangat bagi Anda yang memiliki disleksia maupun memiliki anak dengan disleksia. Disleksia bukanlah sebuah kondisi yang mudah, namun bukan berarti akhir dari segalanya. Beberapa orang diatas telah membuktikan mereka dapat berhasil walaupun memiliki disleksia.
Namun, apabila Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut untuk seseorang dengan disleksia serta membutuhkan bimbingan lebih lanjut untuk menghadapi keadaan tersebut, janganlah ragu untuk menghubungi seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda dan anggota keluarga Anda dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :
Image by rawpixel.com on Freepik
Liverpool Echo
EY-Cyprus
No One True Anything