Pada kali ini kita akan mengenai salah satu gangguan kesehatan mental yang jarang dibahas, yaitu paranoia. Banyak orang yang tidak mengerti mengenai keadaan ini sehingga gejala-gejala penderita paranoia biasanya tidak terdeteksi atau hanya dianggap sebagai seseorang yang “lebay” atau ketakutan tanpa sebab. Mereka kebanyakan dijauhi alih-alih diberikan pertolongan, karena banyak orang yang tidak mengerti bahwa orang tersebut menderita gangguan kesehatan mental yang sifatnya serius serta membutuhkan bantuan untuk keluar dari keadaan tersebut. Untuk itu, mari kita bahas lebih lanjut mengenai paranoia.
Apa yang Dimaksud dengan Gangguan Paranoia ?
Paranoia adalah proses berpikir yang menyebabkan seseorang memiliki kecurigaan atau ketidakpercayaan yang tidak rasional terhadap orang lain. Orang dengan paranoia mungkin merasa seperti sedang dianiaya atau ada orang yang ingin mencelakainya. Mereka mungkin merasakan ancaman serta bahaya fisik walaupun mereka sebenarnya tidak sedang berada dalam bahaya.
Orang yang menderita demensia terkadang juga mengalami paranoia. Paranoia juga bisa terjadi pada orang yang menggunakan narkoba. Pikiran paranoid juga bisa menjadi gejala dari penyakit mental atau gangguan kepribadian lainnya
Berbagai Gejala dari Gangguan Paranoia
Setiap orang pasti pernah mengalami pikiran paranoid di beberapa titik dalam hidup mereka. Tapi gangguan paranoid adalah sebuah pengalaman yang konstan dan perasaan paranoia tidak memiliki dasar dan alasan. Gejala paranoia bervariasi dalam tingkat keparahan dan dapat mengganggu semua area dari kehidupan penderitanya.
Gejalanya gangguan paranoia meliputi:
- Rasa stres atau kecemasan yang konstan terkait dengan keyakinan yang penderita miliki tentang orang lain
- Perasaan tidak percaya kepada orang lain
- Merasa tidak dipercaya atau disalahpahami oleh orang lain
- Merasa menjadi korban atau teraniaya walaupun tidak ada ancaman
- Tindakan isolasi diri
- Ketidakpercayaan kepada orang lain dan kecemasan terus-menerus dirasakan dapat membuat hubungan dan interaksi dengan orang lain menjadi sulit, sehingga menyebabkan masalah dengan pekerjaan dan hubungan-hubungan pribadi.
Orang-orang yang menderita paranoia mungkin merasa bahwa orang lain berkomplot melawan mereka atau mencoba menyakiti mereka secara fisik atau emosional, dan bahkan juga merasa orang lain mencuri dari mereka. Mereka mungkin tidak dapat bekerja dengan orang lain dan juga bermusuhan dengan orang-orang lain atau menjauh dari orang lain yang mengarah ke tindakan isolasi diri.
Apa yang Menjadi Penyebab Gangguan Paranoia ?
Perilaku paranoid biasanya terjadi pada penderita gangguan kepribadian atau penyakit mental lainnya seperti skizofrenia.
Orang dengan skizofrenia cenderung tidak percaya pada orang lain dan juga merasa curiga dan ekstra berhati-hati. Penderita skizofrenia paranoid juga memiliki delusi atau percaya bahwa orang lain mencoba menyakiti mereka. Penderita skizofrenia juga dapat mengalami halusinasi.
Mengapa beberapa orang mengembangkan gangguan kepribadian atau penyakit mental belum sepenuhnya dimengerti oleh para peneliti. Namun, hal ini mungkin merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor, termasuk:
- Genetika
- Perasaan Stress
- Zat kimia otak
Penggunaan narkoba juga dapat menyebabkan paranoia. Penggunaan metamfetamin dapat menyebabkan perilaku paranoid dan delusi. Obat lain yang dapat menyebabkan proses berpikir paranoid termasuk PCP dan LSD.
Bagaimana Gangguan Paranoia Dapat Didiagnosa ?
Melakukan pemeriksaan medis dan mengetahui riwayat medis lengkap dapat membantu dan menjadi landasan dalam menganalisa keadaan penderita. Sebab, kita tidak dapat mengesampingkan alasan fisik atau medis untuk gejala-gejala gangguan paranoia, seperti demensia.
Paranoia juga merupakan sebuah masalah kejiwaan. Oleh sebab itu, kunjungan ke psikiater atau psikolog profesional untuk melakukan evaluasi dan tes psikologis sangat disarankan. Seorang psikolog atau psikiater dapat membantu menentukan status mental seseorang.
Kondisi gangguan mental lain yang juga dapat terjadi pada para penderita gangguan paranoia adalah:
- Gangguan bipolar
- Gangguan kecemasan
- Depresi
Bagaimana Cara Untuk Mengatasi Gangguan Paranoia ?
Opsi perawatan yang dilakukan tergantung pada penyebab gangguan paranoia pada seorang penderia dan tingkat keparahan kondisi yang dialami. Perencanaan perawatan gangguan paranoia mungkin termasuk obat-obatan dan psikoterapi.
Psikoterapi dapat membantu orang yang menderita paranoia untuk:
- Menerima kondisi mereka
- Meningkatkan citra diri mereka
- Belajar mengembangkan rasa percaya pada orang lain
- Belajar mengekspresikan dan menangani emosi yang dirasakan dengan cara yang positif
Perawatan untuk gangguan kepribadian paranoia biasanya melibatkan psikoterapi untuk membantu penderita mengembangkan keterampilan dalam mengatasi dan meningkatkan sosialisasi serta komunikasi. Kadang-kadang, seorang psikiater akan meresepkan obat anti-cemas untuk membantu mengobati gangguan kepribadian paranoid bagi orang-orang yang sering cemas atau takut. Obat antipsikotik atipikal juga dapat membantu.
Orang dengan skizofrenia paranoid biasanya juga memerlukan pengobatan, karena mereka sering kehilangan kontak dengan kenyataan. Perawatan awal untuk penderita skizofrenia paranoid biasanya termasuk obat antipsikotik. Seorang psikiater mungkin juga meresepkan obat anti-kecemasan dan antidepresan untuk penderita skizofrenia paranoid.
Psikiater dapat merekomendasikan perawatan lanjutan setelah kondisi penderita paranoia menjadi lebih stabil. Perawatan lanjutan ini dapat mencakup sesi konseling individu atau keluarga.
Ketika paranoia terjadi sebagai akibat dari penyalahgunaan obat, pengobatan seringkali bersifat suportif sampai efek konsumsi obat yang sebelumnya hilang. Setelah itu, psikiater kemungkinan akan mendorong penderita untuk berpartisipasi dalam program rehabilitasi untuk melepaskan ketergantungan terhadap konsumsi obat, jika ada.
Bagaimana Prospek Kesembuhan Penderita Gangguan Paranoia ?
Bagi penderita gangguan paranoia yang mencari pengobatan dan menindaklanjutinya, prospek kesembuhan dari paranoia biasanya positif. Namun, tahap pengobatan mungkin merupakan sebuah proses yang lambat. Terapi dan obat-obatan telah terbukti efektif untuk mengobati paranoia. Orang dengan gangguan paranoia biasanya tidak percaya pada orang lain dan menganggap pikiran paranoid sebagai hal yang nyata. Hal ini membuat proses pengobatan menjadi sulit.
Jika seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala paranoia, mereka mungkin berpikir bahwa mereka tidak memerlukan perhatian medis. Namun, Anda harus mendorong mereka untuk menemui seorang psikolog atau psikiater yang berpengalaman untuk melakukan diagnosa dan membantu secara profesional serta dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :
Image by Freepik
Image by wayhomestudio on Freepik