Apakah Anda tahu bahwa disleksia sebenarnya adalah penyebab yang paling umum dari masalah kesulitan mengeja, membaca dan menulis pada anak maupun orang dewasa? Sebagai orang tua, bagaimana kita membantu anak-anak kita mengatasi kesulitan-kesulitan ini agar dapat berhasil di sekolah? Mari simak informasi berikut ini yang bertujuan membantu orang tua, guru, dan terapis untuk dapat mengerti mengenai disleksia dan membantu anak maupun anak didik mengembangkan kecintaan membaca dan menulis walaupun dengan tantangan disleksia.
Apa Itu Disleksia?
Disleksia adalah gangguan belajar yang melibatkan kesulitan membaca karena terdapat gangguan dalam mengidentifikasi suara bicara dan juga bagaimana suara tersebut berhubungan dengan huruf dan kata (decoding). Pada umumnya disebut sebagai ketidakmampuan membaca, disleksia adalah akibat dari adanya perbedaan struktur di area otak yang memproses bahasa.
Disleksia bukan disebabkan oleh masalah kecerdasan, pendengaran, atau penglihatan. Sebagian besar anak yang memiliki disleksia dapat berhasil di sekolah dengan bantuan bimbingan belajar atau program pendidikan khusus. Dukungan emosional juga memainkan peran penting untuk keberhasilan anak-anak dengan disleksia.
Meskipun tidak ada obat untuk disleksia, identifikasi awal dan intervensi dapat memberikan hasil yang terbaik. Tentunya disleksia menghambat kemampuan seorang anak untuk belajar membaca, bahkan jika anak mempunyai kecerdasan normal dan sudah diberikan instruksi yang jelas. Riset menunjukkan disleksia mempengaruhi 15-20% dari populasi, dan terjadi pada laki-laki dua kali lebih banyak dari pada perempuan. Terkadang disleksia tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun dan tidak dikenali sampai dewasa, tetapi tidak ada kata terlambat untuk mencari bantuan.
Apa Saja Penyebab Dari Disleksia?
Penyebab dari disleksia secara umum bisa jadi dari genetika, namun penyebab lain yang tidak umum adalah cedera pada kepala atau trauma. Beberapa anak disleksia ternyata memproses informasi menggunakan area yang berbeda pada otak dibanding anak-anak tanpa kesulitan belajar. Walaupun begitu, hal ini bukan merupakan karakteristik pada semua anak disleksia. Beberapa tipe disleksia bisa menunjukkan perbaikan sejalan bertambahnya usia anak.

Bagaimana Mengidentifikasi Disleksia?
Identifikasi disleksia mungkin sangat sulit dilakukan, terutama sebelum anak masuk sekolah. Namun terdapat gejala-gejala awal yang dapat diperhatikan. Begitu anak Anda mencapai usia sekolah, guru anak Anda mungkin yang pertama menyadari adanya masalah. Tingkat keparahannya bervariasi, tetapi kondisinya sering menjadi jelas ketika seorang anak mulai belajar membaca. Namun orang tua dan guru bisa melihat beberapa tanda dan gejala disleksia, dan bisa mencari pendapat dan evaluasi dari ahli profesional seperti seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman.
Usia Pra-Sekolah
Tanda-tanda bahwa seorang anak usia pra-sekolah mungkin berisiko mengalami disleksia meliputi:
- Terlambat berbicara.
- Belajar kata-kata baru dengan sangat perlahan.
- Mengalami kendala untuk membentuk kata-kata dengan benar, seperti membalikkan suara dalam kata-kata atau bingung dengan kata-kata yang terdengar sama.
- Kesulitan mengingat atau menamai huruf, angka, dan warna.
- Kesulitan mempelajari lagu anak-anak atau bermain game yang berima.
Usia Sekolah
Begitu anak Anda bersekolah, gejala disleksia mungkin menjadi lebih jelas. Gejala-gejala tersebut termasuk:
- Membaca jauh di bawah tingkat yang diharapkan untuk usia anak.
- Memiliki masalah memproses dan memahami apa yang didengar.
- Kesulitan menemukan kata yang tepat atau membentuk jawaban atas sebuah pertanyaan.
- Masalah mengingat urutan hal-hal.
- Kesulitan melihat (dan kadang-kadang mendengar) persamaan dan perbedaan huruf dan kata.
- Ketidakmampuan untuk mengucapkan pengucapan kata yang tidak dikenal.
- Kesulitan dalam mengeja.
- Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan membaca atau menulis.
- Cenderung enggan atau menghindari kegiatan yang melibatkan membaca.
Usia Remaja dan Dewasa
Tanda-tanda disleksia pada remaja dan orang dewasa sangat mirip dengan anak-anak. Beberapa gejala disleksia yang umum pada remaja dan orang dewasa meliputi:
- Kesulitan membaca, termasuk membaca dengan nyaring.
- Sering membuat kesalahan dalam ejaan.
- Menghindari kegiatan yang melibatkan membaca.
- Salah mengucapkan nama atau kata, atau masalah mengambil kata.
- Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan membaca atau menulis.
- Kesulitan meringkas cerita.
- Kesulitan belajar bahasa asing.
- Kesulitan mengerjakan soal kata matematika.
Apa yang Dapat Kita Lakukan Untuk Membantu Anak Dengan Disleksia?
Setelah anak dievaluasi oleh seorang psikolog atau konselor, hasilnya akan menunjukkan dengan cara bagaimana anak dapat belajar paling baik dan efektif. Ada anak yang belajar lebih baik dengan cara visual (penglihatan), auditori (pendengaran), dan taktil (perabaan). Menggunakan gaya belajar yang sesuai untuk tiap anak sangat penting supaya mereka bisa belajar lebih baik. Berikut adalah contoh cara belajar untuk masing-masing tipe anak :
- Tipe Visual (Penglihatan)
Anak belajar paling baik dengan cara melihat informasi. Oleh sebab itu, cara untuk memulai yang baik adalah menggunakan kartu bergambar dengan kata-kata tertulis di bawahnya (flash card). Pilihlah kata-kata yang sesuai dengan level belajar anak. Selain itu, jika anak mengalami kesulitan dengan bunyi, tunjukkan di mana bunyi itu dibuat di dalam mulut secara umum.
- Tipe Auditori (Pendengaran)
Anak-anak auditori belajar paling efektif dengan cara mendengarkan apa yang diajarkan. Untuk anak yang memiliki kesulitan pada masalah bunyi, ajarkan sepasang kata singkat dan mintalah anak untuk mengatakan kata mana yang betul (tas/das). Juga, mintalah mereka menulis huruf, kata, atau kalimat sementara Anda mengucapkannya, untuk melatih kemampuan menulis. Bacakan dengan keras kepada anak jadwal hariannya dan bantulah dia mengatur tugas, jadwal, dan lain sebagainya.
- Tipe Taktil (Perabaan)
Anak-anak dengan tipe ini belajar paling baik dengan proses menyentuh. Ini biasanya adalah anak-anak yang biasa terlihat memisahkan bagian suatu benda dan kemudian menyatukannya kembali. Mereka belajar paling baik dengan melalui sentuhan, sehingga sangatlah penting untuk memasukkan gaya belajar ini ke dalam perintah-perintah Anda.
Apabila Anda membutuhkan bantuan untuk mengidentifikasi gangguan disleksia maupun bimbingan lebih lanjut untuk membantu anak Anda atau seseorang di keluarga Anda dengan gangguan disleksia, janganlah ragu untuk menghubungi seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda dan anggota keluarga Anda dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :
Image by tirachardz on Freepik
Image by jcomp on Freepik