Banyak keluarga berkumpul tiap akhir pekan, entah itu makan di luar, liburan singkat, atau sekadar duduk bersama di rumah. Tapi pernahkah kita bertanya: apa sebenarnya makna dari family time? Apakah sekadar hadir bersama di satu tempat sudah cukup?
Jawabannya: belum tentu.
Family time bukan soal fisik yang duduk bareng, tapi soal kedekatan yang terbangun dari interaksi penuh makna. Dan agar momen ini benar-benar membekas, terutama untuk anak, mereka perlu ikut serta dengan gembira bukan karena disuruh atau terpaksa.
Apa Sih Gunanya Family Time?
Banyak orang tua sibuk bekerja, anak sibuk sekolah dan aktivitas lainnya. Dalam kehidupan yang makin cepat ini, momen berkumpul jadi semakin langka dan berharga.
Berikut manfaat penting dari family time yang berkualitas:
1. Menguatkan Ikatan Emosional
Anak yang sering menghabiskan waktu bersama keluarganya akan merasa dicintai, didengar, dan diterima. Mereka tahu bahwa keluarga adalah tempat pulang yang aman.
2. Menjadi Wadah Komunikasi Sehat
Family time membuka ruang untuk obrolan ringan hingga obrolan penting. Di sinilah anak belajar menyampaikan pendapat dan mendengarkan orang lain.
3. Menanamkan Nilai dan Karakter
Orang tua bisa menyisipkan nilai-nilai hidup, seperti kejujuran, empati, tanggung jawab, dalam setiap aktivitas bersama tanpa terasa seperti menggurui.
4. Mencegah Anak Mencari Pelarian yang Salah
Anak yang merasa dekat dengan keluarga lebih kecil resikonya mencari pelarian negatif, seperti kecanduan gadget, pergaulan berbahaya, atau pemberontakan ekstrem.
Kenapa Anak Kadang Enggan Ikut Family Time?
Beberapa orang tua mengeluh:
“Ajak quality time kok anak malah ogah-ogahan?”
“Baru duduk bareng, anak udah pegang HP lagi.”
Nah, bisa jadi penyebabnya adalah:
- Family time terasa membosankan atau monoton
- Anak merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan
- Kegiatan tidak sesuai minat anak
- Orang tua terlihat tidak antusias sendiri
- Kegiatan terasa seperti “tugas wajib,” bukan kesenangan bersama

Tips Supaya Anak Mau Ikut Family Time dengan Senang Hati
1. Libatkan Anak dalam Perencanaan
Sebelum menentukan aktivitas, ajak anak berdiskusi. Tanyakan:
“Mau main ke taman, masak bareng, atau main board game minggu ini?”
Ketika anak merasa punya pilihan, mereka akan lebih antusias untuk ikut serta.
2. Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas
Family time tidak harus lama atau mahal. Yang penting adalah keterlibatan dan perhatian penuh. Matikan TV dan letakkan HP. Jadilah benar-benar hadir untuk anak.
3. Sesuaikan Aktivitas dengan Minat Anak
Kalau anak suka menggambar, ajak menggambar bersama. Kalau suka olahraga, main bola bareng yuk! Dengan begitu, mereka tidak merasa family time sebagai “kewajiban,” tapi sebagai kegiatan menyenangkan.
4. Jaga Suasana Tetap Ringan dan Positif
Jangan jadikan family time sebagai ajang ceramah. Hindari topik yang membuat anak tertekan seperti nilai sekolah atau komplain soal perilakunya. Ciptakan suasana santai, lucu, dan penuh tawa.
5. Berikan Apresiasi setelah Sesi Family Time
Setelah selesai, ucapkan,
“Senang banget hari ini bisa bareng-bareng. Tadi kamu lucu banget pas main tebak kata.”
Kalimat seperti ini akan membuat anak merasa dihargai dan menanti sesi selanjutnya.
Contoh Aktivitas Family Time Seru dan Sederhana
- Masak menu favorit bersama
- Piknik kecil-kecilan di halaman atau taman
- Malam board game atau kartu
- Nonton film keluarga dan diskusi ringan setelahnya
- Membuat kerajinan tangan atau proyek kecil bersama
Kesimpulan: Family Time, Hadiah Sederhana Tapi Bermakna
Family time adalah pondasi hubungan keluarga yang sehat dan harmonis. Bukan hanya soal berkumpul, tapi tentang menyediakan ruang bagi anak untuk merasa dicintai dan diterima tanpa syarat.
Jadi, yuk ubah cara pandang:
Bukan “harus kumpul,” tapi “senang bisa bersama.”
Bukan “waktu yang dipaksakan,” tapi “momen yang ditunggu-tunggu.”
Karena dari waktu-waktu kecil yang kita sisihkan hari ini, terbangunlah memori besar yang akan anak-anak kenang sepanjang hidup mereka.
Jika Anda membutuhkan arahan untuk membimbing anak-anak Anda agar mereka dapat bertumbuh dan berkembang dengan maksimal di era modern seperti saat ini, Anda dapat berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor profesional untuk mendapatkan dukungan dan panduan lebih lanjut. Seorang konselor yang berpengalaman dapat membantu Anda dan anak Anda dengan sesi konseling dan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :