Tidak bisa dipungkiri bahwa kepribadian seseorang merupakan salah satu kontributor yang sangat penting untuk kesuksesan seorang individu di seluruh lapisan masyarakat. Oleh sebab itu, sebagai orang tua, salah satu tanggung jawab kita yang terutama adalah untuk membentuk kepribadian anak kita. Karena merupakan tanggung jawab kita untuk mempersiapkan anak-anak untuk menyongsong masa depan mereka sebaik mungkin. Untuk dapat melakukan hal tersebut dengan baik, mari kita pelajari lebih lanjut faktor-faktor utama yang mempengaruhi kepribadian anak.
Apa yang Dimaksud dengan Kepribadian?
Kepribadian pada dasarnya adalah kumpulan dari perilaku, sifat dan sikap seorang individu yang pada akhirnya mendefinisikan individu tersebut. Berdasarkan studi-studi yang telah dilakukan, diyakini bahwa sebagian besar perkembangan dan terbentuknya kepribadian seseorang terjadi pada masa kanak-kanaknya. Sehingga masa kanak-kanak adalah waktu krusial untuk membentuk karakteristik seorang individu. Jadi, sangatlah penting untuk kita sebagai orang tua memberikan waktu dan upaya untuk kualitas pertumbuhan anak-anak di masa kecil mereka. Kita juga perlu menanamkan kepada anak di masa-masa ini bahwa sangatlah penting berinvestasi untuk perkembangan kualitas diri dan pertumbuhan sebagai seorang individu. Hal ini dimaksudkan agar kelak saat beranjak dewasa, anak-anak memiliki kesadaran bahwa mengevaluasi dan memperbaiki diri secara konstan serta mengembangkan kemampuan mereka adalah tanggung jawab masing-masing individu.
Perkembangan sosial seorang anak juga merupakan faktor lain yang penting yang beriringan dengan kepribadian mereka. Karena cara mereka bersikap dan berperilaku dengan orang lain dan memahami lingkungan mereka adalah hal utama yang membentuk kecerdasan emosional di masa kanak-kanak.
Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian Anak
- Faktor Internal
Perkembangan kepribadian seorang anak tergantung pada berbagai faktor internal seperti faktor keturunan (DNA) dan juga kadar hormonal yang tentunya dapat mempengaruhi karakteristik-karakteristik fisik dan juga emosional seorang individu. Faktor-faktor internal ini adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan.
- Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang dapat dikendalikan adalah faktor-faktor eksternal. Maka dari itu, kita akan mempelajari faktor-faktor ini lebih dalam, dengan harapan kita dapat menolong anak-anak kita membentuk kepribadian yang dapat membantu mereka untuk mencapai kesuksesan mereka di masa depan.
- Pengaruh Orang Tua
Perkembangan kepribadian seorang anak sangat tergantung dari bagaimana orang tua mereka bersikap dengan dan di sekitar mereka. Berbagai tunjangan secara material yang diberikan kepada anak, suasana keluarga yang orang tua ciptakan di rumah, dan bahkan bagaimana cara orang tua memperlakukan orang lain. Hal-hal inilah yang akan diserap oleh anak. Pada umumnya, anak-anak sering meniru perilaku orang tua mereka. Jadi sangatlah penting sebagai orang tua, kita juga menjaga kepribadian kita tetap baik serta berperilaku dengan baik dengan anak-anak kita maupun di sekitar mereka. Hal ini dimaksudkan agar orang tua dapat menjadi panutan yang baik bagi anak-anak.
- Lingkungan Keluarga di Rumah
Rumah dengan lingkungan yang damai dan penuh kasih adalah tulang punggung utama untuk kesehatan mental anak serta stabilitas emosinya. Suasana di rumah perlu membuat anak merasa santai dan juga bebas untuk mengekspresikan dirinya. Rumah harus menjadi tempat yang aman untuk anak menjadi dirinya sendiri. Disiplin yang berlebihan dapat membuat anak memberontak. Sedangkan perlindungan yang berlebihan terhadap anak dapat membuat anak menjadi sangat tergantung. Maka dari itu, untuk mendorong perkembangan kepribadian yang baik dalam anak, pastikan sebagai orang tua Anda menciptakan lingkungan yang kondusif dan seimbang di rumah.
- Lingkungan di Sekolah
Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam seminggu di sekolah. Oleh karena itu, orang tua juga perlu memahami bagaimana lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak-anak secara signifikan. Sekolah yang ideal adalah sebagai tempat untuk anak mempelajari berbagai ilmu, namun di samping itu juga tidak membebani anak-anak dengan silabus serta kurikulum yang padat. Melainkan sekolah yang ideal perlu memiliki kombinasi yang baik dari berbagai pilihan kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, drama, menari dan juga berbagai kegiatan untuk mengembangkan soft skill anak.
Orang tua juga perlu memperhatikan pertemanan-pertemanan yang dimiliki anak tanpa terlalu mengintervensi. Orang tua juga dapat bekerja sama dengan guru-guru di sekolah untuk memantau perkembangan kepribadian anak.
- Budaya
Perilaku dan norma sosial masyarakat di tempat Anda dan anak Anda tinggal juga memiliki pengaruh yang besar terhadap pengetahuan, keyakinan, pemikiran dan kebiasaan anak Anda. Anak-anak secara tidak sadar akan menyerap nilai-nilai budaya tempat mereka dibesarkan. Misalnya, apabila anak-anak tinggal di lingkungan yang memiliki komunitas orang-orang Jawa yang aktif berbahasa Jawa, walaupun orang tua anak tersebut bukanlah orang Jawa dan tidak berbicara bahasa Jawa di rumah, kemampuan berbahasa Jawa oleh lingkungan sekitar dan teman sepermainan juga dapat diadopsi oleh anak tersebut. Atau jika anak mengikuti orang tua yang mendapat pekerjaan yang mengharuskan untuk pindah negara, maka norma-norma yang diadopsi oleh anak juga akan tercampur dengan norma di negara baru tempat dia tinggal.
- Perlakuan Keluarga
Beberapa ciri kepribadian biasanya didasarkan pada posisi anak dalam keluarganya (misalnya anak sulung, anak bungsu, dan sebagainya). Namun hal ini dapat berbeda tergantung dari keadaan keluarga tersebut. Misalnya, anak tunggal yang terlalu dilindungi oleh orang tuanya mungkin mengembangkan sifat-sifat yang kurang ideal seperti egois dan tidak mau berbagi. Anak tersebut juga mungkin memiliki kesulitan untuk berbaur dengan kelompok anak-anak lain dengan baik karena tidak ada saudara di rumah untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan sosial tersebut. Apabila Anda adalah orang tua dengan anak tunggal, latihlah anak Anda untuk berbagi dan peduli terhadap orang lain. Doronglah anak untuk menjalin pertemanan-pertemanan yang sehat agar anak juga tidak merasa kesepian.
- Media Massa dan Media Sosial
Di abad ke 21 ini adalah era platform hiburan seperti Youtube, televisi, film, Instagram, Tiktok dan lain sebagainya. Melalui media-media ini, anak-anak dapat terekspos kepada cerita selebriti dan influencer. Anak-anak juga dapat menjadikan artis-artis digital favorit mereka sebagai idola dan mencoba untuk meniru artis-artis tersebut. Walaupun terdapat hal-hal yang baik dari media-media tersebut, kita sebagai orang tua perlu berhati-hati untuk memberikan anak arahan yang jelas tentang mana yang baik dan mana yang buruk untuk mereka.
Seorang anak akan melewati berbagai fase di dalam kehidupannya. Dari lahir sebagai seorang bayi, lalu menjadi balita, selanjutnya masa anak-anak dan remaja sebelum masuk ke usia dewasa. Setiap fase hadir dengan tantangan, pengalaman, dan pembelajaran yang berbeda-beda. Sebagai orang tua, Anda perlu memanfaatkan tahun-tahun ini untuk mengembangkan anak menjadi seorang individu yang utuh.
Apabila Anda membutuhkan tips lebih lanjut untuk membantu membentuk kepribadian anak Anda, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultasi dengan seorang psikolog atau seorang konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda secara konfidensial.
Image Source :
Happy kids photo created by freepik – www.freepik.com
https://www.freepik.com/free-photo/asian-girl-posing_25987289.htm#&position=0&from_view=detail#&position=0&from_view=detail