Pada artikel ini kami telah membuat daftar dan meninjau pendekatan paling populer yang mungkin dapat berguna bagi para guru untuk mengajar agar siswa mudah memahami pelajaran yang dibagikan.
Daftar metodologi pengajaran yang dapat Anda gunakan sangat panjang. Suatu pendekatan yang efektif bagi seorang guru belum tentu berguna bagi guru yang lain karena setiap metode menggunakan alat dan teknik yang berbeda untuk mencapai tujuan pendidikan bersama. Itulah sebabnya banyak guru mencoba untuk mengekstrak beberapa ide dari pendekatan yang berbeda, mencampur dan menggabungkannya menjadi satu pendekatan pengajaran yang unik tergantung pada kebutuhan siswa dan sekolah serta keadaan lainnya.
Apakah Anda siap untuk mempelajari lebih lanjut tentang beberapa metode pengajaran yang terbaik untuk dilakukan agar siswa lebih mudah paham dengan pelajaran yang diberikan? Mari lihat daftar dan analisis kami di bawah ini untuk mempelajari metode-metode tersebut.
- Instruksi yang Berpusat pada Guru
Metode ini diakui sebagai pendekatan yang paling konvensional. Metodologi yang berpusat pada guru didasarkan pada gagasan bahwa guru memiliki tanggung jawab utama dalam lingkungan pembelajaran. Guru bertanggung jawab atas kelas dan mengarahkan semua kegiatan di dalam kelas. Biasanya, dalam pendekatan ini, siswa duduk di meja masing-masing yang menghadap guru. Sementara kerja kelompok dapat dilakukan, sebagian besar waktu kelas dihabiskan dengan guru menjelaskan konsep dan menugaskan pekerjaan individu. Dengan kata lain, siswa pasif menyerap informasi sedangkan guru aktif menyampaikannya.
Keuntungan:
- Menyoroti pentingnya peran guru sebagai fasilitator. Meskipun pendekatan yang berpusat pada guru telah dikritik karena mendorong pembelajaran pasif, tidak ada yang menyangkal bahwa siswa membutuhkan bantuan seorang guru untuk mengembangkan keterampilan mereka.
- Dibangun di atas teori perilaku, metode pengajaran ini memfasilitasi kontrol atas perubahan perilaku siswa melalui instruksi langsung. Mungkin bermanfaat untuk menggunakan inti dari pendekatan ini dan memodifikasinya tergantung pada kebutuhan guru dan siswa, secara bertahap mengalihkan fokus dari yang pertama ke yang terakhir.
Kekurangan:
- Kritik menyebutkan kurangnya stimulasi untuk memotivasi siswa. Memang perlu diakui, metode pengajaran yang berpusat pada guru yang digunakan secara membabi buta, mungkin tidak memberikan kebebasan berpikir dan kreativitas yang cukup kepada siswa.
- Tidak mendukung dalam mempromosikan pemikiran analitis dan keterampilan pemecahan masalah. Tidak menawarkan cukup kesempatan bagi siswa untuk membuat pilihan sendiri dapat mengakibatkan kurangnya keterampilan pengambilan keputusan dan bahkan ketidakmampuan untuk berpikir kritis.
- Instruksi Kelompok Kecil
Instruksi kelompok kecil (Small Group Instruction / SGI) biasanya mengikuti instruksi untuk seluruh kelompok dan memberikan siswa pengalaman belajar dengan pengurangan rasio siswa-guru, biasanya dijalankan dalam kelompok empat sampai enam orang siswa. SGI memungkinkan guru untuk bekerja lebih dekat dengan setiap siswa pada tujuan pembelajaran tertentu, memperkuat keterampilan yang dipelajari dalam instruksi seluruh kelompok, dan memeriksa pemahaman siswa. Metode pengajaran ini didasarkan pada aktivitas konstan di sekitar tempat kerja, kelompok yang bekerja dengan guru dan kelompok yang bekerja secara mandiri dalam berbagai aktivitas, seperti menggunakan sumber daya manipulatif atau komputer (online). Belakangan ini sumber materi pelajaran yang dapat ditemukan online telah banyak digunakan oleh para guru untuk membantu para siswa belajar dengan maksimal.
Keuntungan:
- Pelajaran disesuaikan dengan tingkatan masing-masing siswa. Hal ini memungkinkan guru untuk memberikan instruksi yang ditargetkan dan dibedakan kepada kelompok kecil siswa dengan cara yang alami. Ini membantu instruktur agar dapat mengevaluasi lebih dekat kemampuan setiap siswa dan menyusun rencana strategis seputar penilaian.
- Mempromosikan keterampilan adaptasi sosial siswa. Siswa yang merasa sulit untuk mengajukan pertanyaan dan berpartisipasi dalam pengaturan kelompok besar mungkin mendapat manfaat dari bekerja dalam pengaturan kelompok kecil, di mana mereka merasa lebih nyaman dan tidak terlalu kewalahan.
Kekurangan:
- Memerlukan lebih banyak waktu dan usaha untuk menyiapkan materi dan mengatur kegiatan untuk setiap kelompok siswa. Guru perlu memikirkan setiap jenis kegiatan yang akan disediakan, kegiatan-kegiatan tersebut harus menarik dan efektif.
- Siswa mungkin merasakan tekanan untuk selalu terlibat, selalu berkontribusi dalam pelajaran, dan selalu mengambil peran tertentu dalam kerja kelompok.
- Pendekatan yang Berpusat pada Siswa (Konstruktivis)
Dengan perkembangan bidang pendidikan dan masyarakat secara umum, gagasan pendekatan yang berpusat pada siswa menjadi lebih populer, dan ada alasan bagus untuk itu. Ruang kelas yang berpusat pada siswa melibatkan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Melibatkan siswa dalam keputusan ini menempatkan lebih banyak tanggung jawab dan kepemilikan pada mereka daripada terhadap guru. Juga, guru harus merasa nyaman dengan mengubah gaya kepemimpinan mereka dari direktif menjadi konsultatif. Sementara itu, siswa dapat bekerja dalam kelompok kecil, pusat akses, dan bergerak bebas di kelas.
Keuntungan:
- Siswa berperan lebih aktif dalam pembelajarannya dan mengembangkan rasa tanggung jawab.
- Karena para guru yang menghindari penyampaian pengetahuan secara langsung, para siswa memiliki kesempatan untuk merangsang pemikiran analitis mereka, dengan memahami apa yang mereka pelajari dengan menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya dan dengan mendiskusikannya dengan orang lain.
Kekurangan:
- Ada resiko dalam menghadapi beberapa masalah perilaku sebagai hasil dari memberikan kemandirian kepada siswa, terutama jika menyangkut siswa dengan usia yang lebih kecil. Untuk menghindari masalah seperti itu, guru harus meletakkan dasar yang kuat yaitu dengan menciptakan model perilaku yang benar. Memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang diinginkan berarti siap untuk bertanggung jawab atas proses dan hasil.
- Metode ini bekerja paling baik ketika instruktur membuat pelajaran menjadi menarik. Tanpa ini, siswa mungkin merasa bosan, pikiran mereka mungkin mengembara, dan mereka mungkin dapat kehilangan informasi yang penting.
Pendekatan yang berpusat pada siswa mungkin sulit dikuasai atau disempurnakan oleh guru, dan tidak selalu menjamin hasil 100%. Namun, hasilnya bisa sangat positif jika guru masih menerapkan pendekatan tersebut secara parsial, memadukan teknik tersebut dengan jenis pembelajaran lainnya.
- Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode pengajaran ini relatif baru. Pembelajaran berbasis proyek termasuk dalam pendekatan yang berpusat pada siswa. Seperti namanya, dalam pembelajaran berbasis proyek siswa diarahkan untuk menyelesaikan proyek. Namun, ini adalah proyek besar dan penting di mana siswa memperoleh pengetahuan, meneliti, berpikir kritis, mengevaluasi, menganalisis, membuat keputusan, berkolaborasi, dan banyak lagi.
Biasanya, proyek dibuat sebagai tanggapan atas pertanyaan terbuka seperti “Bagaimana sekolah kita bisa hidup lebih hijau untuk memelihara bumi?” atau “Bagaimana kota kita direncanakan di masa lalu dan bagaimana perencanaannya di masa depan?” Bagian penting lainnya dari proyek ini adalah bahwa mereka berhubungan dengan masalah dunia nyata. Proyek seharusnya tidak hanya berlaku di ruang kelas tetapi juga berdampak ke luar. Misalnya, siswa mungkin membuat acara radio untuk didengar seluruh sekolah. Atau, mereka mungkin menulis surat kepada dewan kota dan menghadiri rapat untuk menyampaikan pendapat.
Keuntungan:
- Di sela-sela proyek, guru dapat memberikan proyek berukuran kecil untuk membantu membangun keterampilan seperti cara meneliti, cara memecahkan masalah pembagian, cara menulis surat, dan lain sebagainya. Dengan demikian, siswa mengembangkan apa yang mereka ketahui dengan mengajukan pertanyaan, menyelidiki, berinteraksi dengan orang lain, dan merenungkan pengalaman ini.
- Pembelajaran kooperatif ditingkatkan dengan membiarkan siswa mengatur pekerjaannya dalam kelompok.
Kekurangan:
- Proyek-proyek ini cukup memakan waktu dan membutuhkan keterampilan manajemen kelas yang baik (mulai dari ketersediaan peralatan hingga mengatur dan mengontrol penggunaannya).
- Siswa tanpa pengalaman dalam kerja kelompok mungkin mengalami kesulitan mengadaptasi peran dan menegosiasikan kompromi.
Apabila Anda adalah seorang guru atau praktisi di bidang pendidikan dan membutuhkan bimbingan lebih lanjut untuk membantu Anda dalam membimbing siswa Anda dengan lebih baik dan juga bekerja dengan lebih efektif janganlah ragu untuk menghubungi seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda dan juga kolega-kolega Anda dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :
Image by gpointstudio on Freepik
Image by gpointstudio on Freepik
sangat membantu memahami
Halo, terimakasih sudah membaca artikel ini. Pantau terus website SOA untuk artikel menarik lainnya.