Disleksia adalah sebuah gangguan dalam pemrosesan bahasa yang mempengaruhi kesadaran fonologis dan fonemik, ejaan, dan pengenalan kata. Sekitar 90% dari semua kesulitan membaca berakar dari disleksia, yang mempengaruhi sekitar satu dari lima siswa di seluruh dunia. Dengan statistik ini, apabila Anda seorang guru, Anda mungkin memiliki setidaknya beberapa anak dengan disleksia di kelas Anda setiap tahun. Maka, sangatlah penting untuk mempelajari cara terbaik untuk merangkul siswa-siswa ini. Mari baca lebih lanjut untuk menemukan 12 kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, strategi pembelajaran, dan kegiatan untuk anak dengan disleksia yang dapat dengan mudah dilakukan oleh guru maupun orang tua.
Berbagai Kegiatan Membaca Terpadu untuk Anak dengan Disleksia
Aktivitas adalah cara yang bagus untuk membuat membaca menjadi menyenangkan, sambil menjangkau anak dengan disleksia yang mungkin memerlukan dukungan akademis tambahan. Cobalah lima kegiatan di bawah ini untuk anak yang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Kegiatan-kegiatan ini adalah cara yang menyenangkan untuk melibatkan anak dengan disleksia sambil mengatasi gejala disleksia yang umum. Meskipun kegiatan ini dirancang untuk menjadi permainan pendidikan untuk disleksia, Anda dapat memainkannya satu lawan satu atau juga dalam kelompok.
- Seni Huruf
Siswa dengan disleksia sering mendapat manfaat dari alat bantu visual saat belajar membaca dan mengenali huruf. Tetapkan sebuah huruf untuk anak lukis atau gambarkan. Hal ini dapat berbentuk sebuah huruf yang mereka kesulitan untuk tulis atau yang sering mereka salah dan keliru dengan huruf yang berbeda. Dorong mereka untuk membuatnya dengan warna dan sekreatif yang mereka inginkan. Setelah mereka selesai, mintalah mereka berbagi karya seni mereka dengan kelas.
Untuk anak yang lebih tua yang sudah menguasai huruf, coba minta mereka melukis kata-kata kosa kata atau menggambar ilustrasi untuk mengulang kata-kata yang sering salah.
- Sajak dan Cerita
Rima adalah salah satu kegiatan kesadaran fonologis terbaik karena membantu anak dengan disleksia mempelajari hubungan huruf-bunyi. Cobalah membaca buku bergambar dengan banyak sajak untuk anak dengan disleksia. Setelah setiap pasangan berima, ajak anak untuk memikirkan kata-kata lain yang berima untuk mendorong anak mempraktikkan kesadaran fonologis sendiri.
- Membangun Kata dengan Magnet
Banyak anak dengan disleksia mendapat manfaat dari aktivitas taktil sehingga mereka dapat mengandalkan lebih dari sekadar kata-kata di halaman saat belajar membaca. Bagikan magnet alfabet serta papan magnet kepada anak Anda dan minta anak membuat kata-kata sederhana dengan magnet untuk memberi anak referensi visual dan sentuhan untuk huruf yang berbeda.
- Permainan Nama Kesadaran Fonemik
Gejala umum lainnya dari disleksia adalah masalah dengan kesadaran fonemik, atau kemampuan untuk mengidentifikasi suara tertentu dalam kata-kata. Untuk kegiatan ini, apabila Anda seorang guru, mintalah siswa Anda berkumpul dalam lingkaran. Pilih nama siswa dan ucapkan satu suku kata pada satu waktu sambil bertepuk tangan di antara suku kata. Kemudian, mintalah kelas mengulangi nama siswa bersama-sama dengan cara yang sama.
Kelilingi dan ulangi kegiatan ini dengan nama setiap anak di kelas Anda. Setelah siswa Anda menguasainya, coba mainkan permainan ini dengan kata-kata kosa kata.
Untuk para orang tua, Anda dapat memainkan permainan ini dengan anak di rumah dan mengucapkan suku kata secara bergantian.
- Aktivitas Membaca Online
Ada berbagai macam permainan membaca online yang dibuat untuk siswa disleksia atau siswa secara umum pada tahap awal membaca. Rencanakan sesi lab komputer dengan anak Anda untuk bermain game membaca online dan perkuat keterampilan literasi di lingkungan yang tidak membuat stres. Beberapa program membaca bahkan dapat beradaptasi untuk berfokus pada kelemahan akademik anak, yang dapat membantu anak disleksia untuk berlatih keterampilan yang paling perlu mereka tingkatkan.

Beberapa Hal untuk Mengakomodasi Anak dengan Disleksia
Menemukan alat bantu yang tepat untuk anak dengan disleksia dapat membantu mereka mengejar ketertinggalan dari rekan-rekan mereka dan mencapai potensi akademik mereka. Cobalah lima alat bantu ini untuk anak dengan disleksia yang mungkin mereka butuhkan untuk berhasil.
- Buku audio
Karena anak dengan disleksia seringkali lambat membaca, menugaskan anak untuk membaca buku cetak dapat membuat mereka frustrasi. Sebagai gantinya, coba sediakan file buku audio di samping buku cetak. Dengan begitu, anak Anda dapat membaca bersama narator tanpa terjebak pada kata atau huruf yang menantang. Hal ini dapat membantu menghubungkan kata yang didengar dengan kata yang dibaca dan sangat menolong bagi anak dengan disleksia.
- Perekam suara dan gambar
Siswa dengan disleksia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyalin catatan dari pada siswa lain. Perangkat atau aplikasi perekam dapat memungkinkan anak Anda merekam pelajaran jika mereka tidak dapat menyalin semua yang perlu mereka ingat di kelas.
- Software juru tulis atau ucapan-ke-teks
Untuk siswa dengan gejala disleksia yang parah, menugaskan seorang asisten guru untuk menuliskan catatan mereka dapat membantu menjaga pelajaran tetap pada jalurnya dan mencegah anak Anda merasa kewalahan. Selain itu, software ucapan-ke-teks juga dapat berguna untuk anak dengan usia yang cukup piawai menggunakan software untuk menyusun tugas yang diketik dengan mengucapkannya ke elektronik dengan software yang akan mengetikkan apa yang diucapkan.
- Pemeriksa ejaan atau kamus
Karena anak-anak penderita disleksia sering mencampuradukkan kata atau huruf, menemukan cara membantu anak penderita disleksia bisa menjadi rumit. Pemeriksa ejaan dapat membantu anak memperbaiki kesalahan sederhana yang mungkin tidak mereka sadari dari pandangan pertama. Sebagai alternatif non-elektronik, kamus dapat memberi siswa referensi untuk kata-kata yang menantang atau mirip.
- Waktu tenang
Terkadang, terlalu banyak stimulasi dari luar dapat menyulitkan siswa dengan gangguan belajar untuk fokus. Jika anak dengan disleksia mengalami masalah dengan tugas, tanyakan apakah mereka ingin pergi ke perpustakaan atau sudut ruangan yang tenang untuk bekerja. Memotong stimulasi eksternal dapat membantu gejala disleksia mereka menjadi lebih ringan.
Strategi Literasi yang Efektif untuk Anak dengan Disleksia
Strategi belajar untuk disleksia berikut dirancang untuk membantu siswa belajar membaca dengan cara yang selaras dengan cara kerja otak mereka. Jika anak dengan disleksia mengalami kesulitan mempelajari keterampilan literasi, gunakan strategi-strategi berikut untuk membantu mereka mengubah kelemahan mereka menjadi kekuatan.
- Gunakan Kartu Flash Huruf atau Suara
Mengajar anak dengan disleksia mengenai hubungan antara huruf cetak dan suara dapat membantu mereka memahami keterampilan membaca yang kompleks di kemudian hari. Kartu flash adalah cara yang sangat efektif untuk mengajar anak-anak dengan gangguan belajar phonics dan kata-kata penglihatan. Dengan latihan dan pengulangan, anak-anak dengan disleksia akan mulai melihat pola antara huruf cetak dan suara spesifik mereka.
- Cobalah Teknik Membaca Multisensor
Pembelajaran multisensor adalah salah satu strategi terbaik untuk disleksia yang sejauh ini telah ditemukan oleh para peneliti pendidikan. Ini berarti bahwa saat mengajar anak dengan disleksia membaca, akan sangat membantu untuk melibatkan indra mereka yang lain. Anda dapat, misalnya, mengajari anak Anda lagu alfabet atau memberi mereka biskuit berbentuk huruf untuk camilan. Aktivitas apa pun yang melibatkan indera pendengaran, sentuhan, visual, atau bahkan rasa dapat membuat perbedaan besar.
Apabila Anda membutuhkan bantuan untuk mengidentifikasi gangguan disleksia maupun bimbingan lebih lanjut untuk membantu anak Anda atau seseorang di keluarga Anda dengan gangguan disleksia, janganlah ragu untuk menghubungi seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman untuk membantu Anda dan anggota keluarga Anda dengan kerahasiaan yang terjamin.
Image Source :
Image by jcomp on Freepik
Image by jcomp on Freepik